Waketum Golkar Dukung Kalimantan Selatan Go Global –
4 min readWakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan, pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi Pemerintah serta seluruh rakyat Indonesia. Namun, semua pihak harus berpikir positif dan bersikap optimis, bahwa ujian yang dihadapi saat ini akan membuat menjadikan Indonesia lebih tangguh dalam menyongsong kesuksesan di masa depan.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Mei 2022, sekitar 11,53 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19. Dari angka tersebut, 0,96 juta di antaranya menjadi pengangguran, 0,58 juta sementara tidak bekerja, 9,44 juta mengalami pengurangan jam kerja, dan 0,55 juta sisanya bukan angkatan kerja.
“Mulai menurunnya kasus Covid-19 merupakan momentum bagi kita semua untuk bangkit dan memulihkan diri. Meskipun, tanpa mengurangi kewaspadaan kita terhadap potensi ancaman Covid-19, mengingat masih adanya berbagai varian kasus baru yang ditemukan,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat menjadi pembicara utama dalam talkshow ‘Kalimantan Selatan Go Global’ secara daring dari Jakarta, Selasa (2/8).
Ketua MPR ini menjelaskan, saat ini kondisi politik ekonomi global juga masih diwarnai dinamika serta ketidakpastian. Salah satunya dipicu konflik Rusia dengan Ukraina. Ketidakpastian global diperkirakan masih terus berlangsung hingga tahun depan, sehingga bisa berpengaruh pada perekonomian domestik.
“Namun, hal itu bukan berarti kita harus berdiam diri serta pasrah menghadapi keadaan. Penggalian potensi-potensi baru dari daerah, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun perekonomian kreatif, akan membuka peluang membangkitkan lagi perekonomian Indonesia,” kata Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menilai, Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam batu bara dan perkebunan sawit. Namun, tidak boleh dilupakan, bahwa masih ada beragam potensi lain yang dapat digali dan dikembangkan. Semisal potensi wisata, potensi ekonomi kreatif, potensi perkebunan dan pertanian, dan lain-lain.
“Seluruh potensi tersebut, sangat mungkin menjadi penggerak ekonomi yang baru bagi Kalimantan Selatan. Hingga pada saatnya nanti, Kalimantan Selatan bisa go global, serta semakin dikenal secara luas oleh komunitas internasional,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 16 Agustus 2021 telah menyampaikan program pemulihan ekonomi nasional tetap menjadi prioritas utama, bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang. Pemerintah menganggarkan khusus untuk sektor kementerian/lembaga pemerintah sebesar Rp 136,7 triliun. Utamanya untuk peningkatan pariwisata, ketahanan pangan, perikanan, kawasan industri, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pinjaman daerah serta antisipasi pemulihan ekonomi.
Anggaran bantuan UMKM dialokasikan sekitar Rp 48,8 triliun, melalui subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat, pembiayaan UMKM, penjaminan dan penempatan dana perbankan. Di samping itu, bantuan untuk pembiayaan korporasi dialokasikan sekitar Rp 14,9 triliun, dan untuk pos insentif usaha dengan dana sekitar Rp 20,4 triliun, berupa pajak ditanggung pemerintah, pembebasan PPh, dan pengembalian pendahuluan PPN.
“MPR tentunya mendukung berbagai program dan anggaran dari pemerintah tersebut agar bisa dimanfaatkan mengembangkan potensi daerah berdaya guna serta bermanfaat. Dukungan dari wakil rakyat dan upaya dari pemerintah dalam program pemulihan ekonomi tersebut, akan lebih optimal bila ditopang dengan partisipasi dari segenap elemen masyarakat dan stakeholder lainnya,” pungkas Bamsoet.■
]]> , Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan, pandemi Covid-19 menjadi ujian bagi Pemerintah serta seluruh rakyat Indonesia. Namun, semua pihak harus berpikir positif dan bersikap optimis, bahwa ujian yang dihadapi saat ini akan membuat menjadikan Indonesia lebih tangguh dalam menyongsong kesuksesan di masa depan.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Mei 2022, sekitar 11,53 juta penduduk usia kerja terdampak pandemi Covid-19. Dari angka tersebut, 0,96 juta di antaranya menjadi pengangguran, 0,58 juta sementara tidak bekerja, 9,44 juta mengalami pengurangan jam kerja, dan 0,55 juta sisanya bukan angkatan kerja.
“Mulai menurunnya kasus Covid-19 merupakan momentum bagi kita semua untuk bangkit dan memulihkan diri. Meskipun, tanpa mengurangi kewaspadaan kita terhadap potensi ancaman Covid-19, mengingat masih adanya berbagai varian kasus baru yang ditemukan,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat menjadi pembicara utama dalam talkshow ‘Kalimantan Selatan Go Global’ secara daring dari Jakarta, Selasa (2/8).
Ketua MPR ini menjelaskan, saat ini kondisi politik ekonomi global juga masih diwarnai dinamika serta ketidakpastian. Salah satunya dipicu konflik Rusia dengan Ukraina. Ketidakpastian global diperkirakan masih terus berlangsung hingga tahun depan, sehingga bisa berpengaruh pada perekonomian domestik.
“Namun, hal itu bukan berarti kita harus berdiam diri serta pasrah menghadapi keadaan. Penggalian potensi-potensi baru dari daerah, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun perekonomian kreatif, akan membuka peluang membangkitkan lagi perekonomian Indonesia,” kata Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menilai, Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang kaya sumber daya alam batu bara dan perkebunan sawit. Namun, tidak boleh dilupakan, bahwa masih ada beragam potensi lain yang dapat digali dan dikembangkan. Semisal potensi wisata, potensi ekonomi kreatif, potensi perkebunan dan pertanian, dan lain-lain.
“Seluruh potensi tersebut, sangat mungkin menjadi penggerak ekonomi yang baru bagi Kalimantan Selatan. Hingga pada saatnya nanti, Kalimantan Selatan bisa go global, serta semakin dikenal secara luas oleh komunitas internasional,” urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 16 Agustus 2021 telah menyampaikan program pemulihan ekonomi nasional tetap menjadi prioritas utama, bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang. Pemerintah menganggarkan khusus untuk sektor kementerian/lembaga pemerintah sebesar Rp 136,7 triliun. Utamanya untuk peningkatan pariwisata, ketahanan pangan, perikanan, kawasan industri, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pinjaman daerah serta antisipasi pemulihan ekonomi.
Anggaran bantuan UMKM dialokasikan sekitar Rp 48,8 triliun, melalui subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat, pembiayaan UMKM, penjaminan dan penempatan dana perbankan. Di samping itu, bantuan untuk pembiayaan korporasi dialokasikan sekitar Rp 14,9 triliun, dan untuk pos insentif usaha dengan dana sekitar Rp 20,4 triliun, berupa pajak ditanggung pemerintah, pembebasan PPh, dan pengembalian pendahuluan PPN.
“MPR tentunya mendukung berbagai program dan anggaran dari pemerintah tersebut agar bisa dimanfaatkan mengembangkan potensi daerah berdaya guna serta bermanfaat. Dukungan dari wakil rakyat dan upaya dari pemerintah dalam program pemulihan ekonomi tersebut, akan lebih optimal bila ditopang dengan partisipasi dari segenap elemen masyarakat dan stakeholder lainnya,” pungkas Bamsoet.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID