Teten Sebut Adaptasi Transformasi Digital Jadi Kunci UMKM Bertahan Dari Krisis –
6 min readSaat ini, pemanfaatan ekonomi digital saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis koperasi dan UMKM.
Untuk itu,Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, adaptasi dalam proses transformasi digital inilah yang menjadi kunci resiliensi pelaku koperasi dan UMKM.
Meski pandemi Covid-19 berdampak kepada perekonomian di Indonesia, kemampuan adaptasi UMKM untuk bertransformasi digital telah menjadi kunci resiliensi UMKM Indonesia.
“Studi dari World Bank menyebutkan bahwa 80 persen UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi,” ucap Teten Masduki saat acara pembukaan G20 Side Event bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara virtual dari Jakarta, Senin (8/8).
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), tercatat 86 persen dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia sangat bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Selain itu, sebanyak 73 persen pelaku UMKM dikatakan telah memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82 persen berpromosi melalui internet. Hal ini pun menunjukkan fakta terkait UMKM yang menyumbangkan 61 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Teten mendapatkan amanat khusus dari Presiden Jokowi, untuk mendorong percepatan transformasi digital UMKM Indonesia dengan 30 juta UMKM ditargetkan onboarding ke ekosistem digital pada 2024.
Pada Juni 2022, Kemenkop UKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah masuk pada platform e-commerce. Untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital saja tentu tidak cukup.
Menurutnya, perlu adanya penciptaan nilai ekonomi baru. Terkait hal ini Presiden Jokowi telah menyampaikan arahan untuk percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun dan ini didorong mulai 2022.
Kementerian/Lembaga dan BUMN diminta untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan arahan kepada Menteri Teten untuk memastikan terlindunginya platform lokapasar daring dalam negeri, UMKM Indonesia yang menggunakan platform lokapasar daring, dan pasar domestik.
Ketiga arahan tersebut dikatakan Teten, menjadi panduan bagi kementeriannya dalam mempersiapkan program-program transformasi digital yang utuh, dari hulu ke hilir, serta melibatkan semua stakeholder terkait.
“Ini merupakan ikhtiar agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia yakin, peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, di mana pada tahun 2030 akan mencapai Rp 4.531 triliun.
Meski begitu, Menteri Teten mengatakan, seluruh upaya ini perlu disertai perluasan akses pasar, peningkatan kualitas SDM baik dalam manajemen, hingga kualitas serta kuantitas produk.
Untuk itu Kemenkop UKM telah mempersiapkan insiatif, program, hingga intervensi hulu hilir dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM Indonesia. Di antaranya pendataan lengkap KUMKM, kemudahan pengurusan legalitas UMKM, dan percepatan pembuatan NIB.
Selain itu program pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan daya saing UMKM, kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), pengadaan inkubator usaha di kampus-kampus untuk mencetak lebih banyak wirausaha muda berdaya saing, serta rumah produksi bersama sebagai upaya konsolidasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Sementara itu, dari sisi hilir KemenKopUKM menghadirkan inisiatif berupa kurasi produk UMKM untuk official merchandise G20 Indonesia, kegiatan business matching pembelian dan pemanfaatan Produk Dalam Negeri (PDN), pemanfaatan platform digital seperti ASEAN access untuk membuka akses pasar global, serta kegiatan investor matchmaking seperti Entrepreneur Financial Fiesta.
“Pendekatan hulu-hilir dan sinergi ekosistem digital merupakan bahan baku utama bagi transformasi digital UMKM agar dapat mengoptimalkan sepenuhnya potensi ekonomi digital demi memastikan kesejahteraan bersama di era digital,” ujar Teten.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menambahkan, dalam event ini, pihaknya akan akan mengadakan Entrepreneurship Financial Fiesta.
Di mana startup tahap awal Indonesia akan mempresentasikan rencana bisnis mereka kepada 39 modal ventura nasional dan global, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi di 7 sektor UKM strategis, yaitu pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, maritim, dan logistik.
“Selain itu, Kemenkop UKM juga akan mengadakan e-business match making event untuk UKM ASEAN melalui platform ASEAN Access,” jelas Azizah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan, seluruh kegiatan G20 Indonesia akan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi Bali. Selain itu, kini Bali juga dikatakan tidak akan lagi hanya menggantungkan perekonomian pada satu sektor melainkan memperluas peluang pada berbagai sektor yang potensial.
“Karena Covid-19 sangat berdampak pada ekonomi Bali, maka kami harus mengubah strategi. Kami ingin memberdayakan sumber daya alam lokal dan UMKM agar menjadi penyumbang ekonomi,” ujar Azizah.■
]]> , Saat ini, pemanfaatan ekonomi digital saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis koperasi dan UMKM.
Untuk itu,Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, adaptasi dalam proses transformasi digital inilah yang menjadi kunci resiliensi pelaku koperasi dan UMKM.
Meski pandemi Covid-19 berdampak kepada perekonomian di Indonesia, kemampuan adaptasi UMKM untuk bertransformasi digital telah menjadi kunci resiliensi UMKM Indonesia.
“Studi dari World Bank menyebutkan bahwa 80 persen UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi,” ucap Teten Masduki saat acara pembukaan G20 Side Event bertajuk B20 Indonesia Digital Economy to Support SDGs secara virtual dari Jakarta, Senin (8/8).
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), tercatat 86 persen dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia sangat bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Selain itu, sebanyak 73 persen pelaku UMKM dikatakan telah memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82 persen berpromosi melalui internet. Hal ini pun menunjukkan fakta terkait UMKM yang menyumbangkan 61 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
Teten mendapatkan amanat khusus dari Presiden Jokowi, untuk mendorong percepatan transformasi digital UMKM Indonesia dengan 30 juta UMKM ditargetkan onboarding ke ekosistem digital pada 2024.
Pada Juni 2022, Kemenkop UKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah masuk pada platform e-commerce. Untuk menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital saja tentu tidak cukup.
Menurutnya, perlu adanya penciptaan nilai ekonomi baru. Terkait hal ini Presiden Jokowi telah menyampaikan arahan untuk percepatan 1 juta UMKM onboarding platform pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP) per tahun dan ini didorong mulai 2022.
Kementerian/Lembaga dan BUMN diminta untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan arahan kepada Menteri Teten untuk memastikan terlindunginya platform lokapasar daring dalam negeri, UMKM Indonesia yang menggunakan platform lokapasar daring, dan pasar domestik.
Ketiga arahan tersebut dikatakan Teten, menjadi panduan bagi kementeriannya dalam mempersiapkan program-program transformasi digital yang utuh, dari hulu ke hilir, serta melibatkan semua stakeholder terkait.
“Ini merupakan ikhtiar agar potensi ekonomi digital Indonesia dapat menghadirkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia yakin, peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya, di mana pada tahun 2030 akan mencapai Rp 4.531 triliun.
Meski begitu, Menteri Teten mengatakan, seluruh upaya ini perlu disertai perluasan akses pasar, peningkatan kualitas SDM baik dalam manajemen, hingga kualitas serta kuantitas produk.
Untuk itu Kemenkop UKM telah mempersiapkan insiatif, program, hingga intervensi hulu hilir dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM Indonesia. Di antaranya pendataan lengkap KUMKM, kemudahan pengurusan legalitas UMKM, dan percepatan pembuatan NIB.
Selain itu program pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan daya saing UMKM, kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), pengadaan inkubator usaha di kampus-kampus untuk mencetak lebih banyak wirausaha muda berdaya saing, serta rumah produksi bersama sebagai upaya konsolidasi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Sementara itu, dari sisi hilir KemenKopUKM menghadirkan inisiatif berupa kurasi produk UMKM untuk official merchandise G20 Indonesia, kegiatan business matching pembelian dan pemanfaatan Produk Dalam Negeri (PDN), pemanfaatan platform digital seperti ASEAN access untuk membuka akses pasar global, serta kegiatan investor matchmaking seperti Entrepreneur Financial Fiesta.
“Pendekatan hulu-hilir dan sinergi ekosistem digital merupakan bahan baku utama bagi transformasi digital UMKM agar dapat mengoptimalkan sepenuhnya potensi ekonomi digital demi memastikan kesejahteraan bersama di era digital,” ujar Teten.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menambahkan, dalam event ini, pihaknya akan akan mengadakan Entrepreneurship Financial Fiesta.
Di mana startup tahap awal Indonesia akan mempresentasikan rencana bisnis mereka kepada 39 modal ventura nasional dan global, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi di 7 sektor UKM strategis, yaitu pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, maritim, dan logistik.
“Selain itu, Kemenkop UKM juga akan mengadakan e-business match making event untuk UKM ASEAN melalui platform ASEAN Access,” jelas Azizah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan, seluruh kegiatan G20 Indonesia akan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi Bali. Selain itu, kini Bali juga dikatakan tidak akan lagi hanya menggantungkan perekonomian pada satu sektor melainkan memperluas peluang pada berbagai sektor yang potensial.
“Karena Covid-19 sangat berdampak pada ekonomi Bali, maka kami harus mengubah strategi. Kami ingin memberdayakan sumber daya alam lokal dan UMKM agar menjadi penyumbang ekonomi,” ujar Azizah.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID