DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
11 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Teten Ajak Perguruan Tinggi Bangun Inkubator Bisnis Jadi Mesin Pencetak Wirausaha Baru –

5 min read

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, kehadiran inkubator bisnis menjadi mesin pencetak wirausaha baru dari kalangan kampus atau perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di dalam negeri.

Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama kementerian/lembaga lainnya bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam menghadirkan inkubator bisnis di kampus.

“Inkubator bisnis ini menjadi mesin dalam mencetak entrepreneur baru yang kompetitif dan inovatif,”  ujar Teten dalam sambutannya di acara Kongres VI Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bertajuk ‘Meneguhkan Kiprah Alumni UPI Membangun Negeri,’ secara virtual, Rabu (24/8).

Teten bilang, penciptaan wirausaha baru dari kampus, tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional. “Ini perlu dierami, ditetaskan, dan dibesarkan dalam inkubator bisnis,” ujarnya.

Sehingga upaya ini yang menurut Teten penting dibahas dalam kongres ini, bagaimana UPI bisa memiliki inkubator bisnis yang bisa mencetak anak-anak muda menjadi entrepreneur.

Di saat yang sama, Pemerintah juga sedang mendorong digitalisasi, ditambah pembangunan infrastruktur internet yang terus dilakukan.

“Bahkan laporan dari e-commerce, sekitar 97 persen wilayah Indonesia sudah bisa dilayani e-commerce. Target 30 juta UMKM terhubung digital di 2024 diharapkan bisa terwujud, karena saat ini baru 19,5 juta UMKM,” ujarnya.

Diakui Menteri Teten, pandemi Covid-19 mempercepat akselerasi UMKM Indonesia untuk go digital yang sebelumnya hanya 8 juta selama usia 10 tahun e-commrerce ada di Tanah Air.

“Dengan pandemi lebih cepat, naik hingga 130 persen UMKM go digital hanya dalam waktu 2,5 tahun,” tegasnya.

Namun sayangnya di sisi lain, produk yang diperjualbelikan di e-commerce itu banyak merupakan produk impor. Sehingga bagaimana pendidikan bisa melahirkan entrepreneur bukan hanya pedagang tapi juga harus kuat di sektor produksi.

 

“Memang dulu ini kita sarekat dagang bukan sarekat produksi, tapi itu harus diubah saat ini mindset-nya sekarang kita ini adalah sarekat produksi. Kita harus mengambil peluang ekonomi digital Indonesia yang diprediksi tahun 2030 menjadi terbesar di dunia atau mencapai Rp 4.500 triliun,” sebut Teten.

Hal tersebut sambungnya, bisa menjadi pengungkit agar kongres VI Ikatan Alumni UPI sehingga mampu memperkuat kolaborasi antara alumni dan perguruan tinggi, guna membangun ekosistem pemuda pengusaha yang mampu meningkatkan inovasi dan keragaman produk usaha.

Ia mencontohkan, Indonesia bisa belajar dari Nottingham Trent University yang memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar membangun sustainability in Enterprise.

“Terutama ranah UMKM serta memberikan dana hibah kepada kelompok alumni yang mendirikan usaha berlandaskan ekonomi hijau dan produk berkelanjutan,” terang Menteri Teten.

Selain itu, bisa juga menjadikan University of Melbourne sebagai praktik terbaik yang telah menghadirkan Business Innovation Lab yang berfokus pada pengembangan UMKM, serta pelatihan desain thinking bagi para mahasiswa untuk mengembangkan usahanya.

Mulai dari studi kelayakan bisnis, pengembangan produk, hingga international shipping atau ekspor yang didukung oleh alumni sebagai mentor.

Teten menegaskan, berbagai dukungan dari UPI dan para alumni dibutuhkan, guna mendukung lahirnya kreativitas dan inovasi berbagai produk dan model bisnis UMKM yang berkelanjutan. “

Saya kira UPI sudah banyak alumninya yang menjadi pebisnis seperti Pak Enggartiasto Lukita yang juga mantan Menteri

Perdagangan ini, untuk sama-sama kita membangun inkubator bisnis, dengan mengambil benchmark beberapa contoh sukses kampus luar negeri seperti Nottingham maupun University of Melbourne,” ujarnya.

Tak hanya itu, dukungan ini sebut Teten, diharapkan mampu meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index tahun 2021, di mana Indonesia menempati posisi 87 dari 132 negara dalam inovasi wirausaha. ■
]]> , Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, kehadiran inkubator bisnis menjadi mesin pencetak wirausaha baru dari kalangan kampus atau perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di dalam negeri.

Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama kementerian/lembaga lainnya bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam menghadirkan inkubator bisnis di kampus.

“Inkubator bisnis ini menjadi mesin dalam mencetak entrepreneur baru yang kompetitif dan inovatif,”  ujar Teten dalam sambutannya di acara Kongres VI Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bertajuk ‘Meneguhkan Kiprah Alumni UPI Membangun Negeri,’ secara virtual, Rabu (24/8).

Teten bilang, penciptaan wirausaha baru dari kampus, tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional. “Ini perlu dierami, ditetaskan, dan dibesarkan dalam inkubator bisnis,” ujarnya.

Sehingga upaya ini yang menurut Teten penting dibahas dalam kongres ini, bagaimana UPI bisa memiliki inkubator bisnis yang bisa mencetak anak-anak muda menjadi entrepreneur.

Di saat yang sama, Pemerintah juga sedang mendorong digitalisasi, ditambah pembangunan infrastruktur internet yang terus dilakukan.

“Bahkan laporan dari e-commerce, sekitar 97 persen wilayah Indonesia sudah bisa dilayani e-commerce. Target 30 juta UMKM terhubung digital di 2024 diharapkan bisa terwujud, karena saat ini baru 19,5 juta UMKM,” ujarnya.

Diakui Menteri Teten, pandemi Covid-19 mempercepat akselerasi UMKM Indonesia untuk go digital yang sebelumnya hanya 8 juta selama usia 10 tahun e-commrerce ada di Tanah Air.

“Dengan pandemi lebih cepat, naik hingga 130 persen UMKM go digital hanya dalam waktu 2,5 tahun,” tegasnya.

Namun sayangnya di sisi lain, produk yang diperjualbelikan di e-commerce itu banyak merupakan produk impor. Sehingga bagaimana pendidikan bisa melahirkan entrepreneur bukan hanya pedagang tapi juga harus kuat di sektor produksi.

 

“Memang dulu ini kita sarekat dagang bukan sarekat produksi, tapi itu harus diubah saat ini mindset-nya sekarang kita ini adalah sarekat produksi. Kita harus mengambil peluang ekonomi digital Indonesia yang diprediksi tahun 2030 menjadi terbesar di dunia atau mencapai Rp 4.500 triliun,” sebut Teten.

Hal tersebut sambungnya, bisa menjadi pengungkit agar kongres VI Ikatan Alumni UPI sehingga mampu memperkuat kolaborasi antara alumni dan perguruan tinggi, guna membangun ekosistem pemuda pengusaha yang mampu meningkatkan inovasi dan keragaman produk usaha.

Ia mencontohkan, Indonesia bisa belajar dari Nottingham Trent University yang memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar membangun sustainability in Enterprise.

“Terutama ranah UMKM serta memberikan dana hibah kepada kelompok alumni yang mendirikan usaha berlandaskan ekonomi hijau dan produk berkelanjutan,” terang Menteri Teten.

Selain itu, bisa juga menjadikan University of Melbourne sebagai praktik terbaik yang telah menghadirkan Business Innovation Lab yang berfokus pada pengembangan UMKM, serta pelatihan desain thinking bagi para mahasiswa untuk mengembangkan usahanya.

Mulai dari studi kelayakan bisnis, pengembangan produk, hingga international shipping atau ekspor yang didukung oleh alumni sebagai mentor.

Teten menegaskan, berbagai dukungan dari UPI dan para alumni dibutuhkan, guna mendukung lahirnya kreativitas dan inovasi berbagai produk dan model bisnis UMKM yang berkelanjutan. “

Saya kira UPI sudah banyak alumninya yang menjadi pebisnis seperti Pak Enggartiasto Lukita yang juga mantan Menteri

Perdagangan ini, untuk sama-sama kita membangun inkubator bisnis, dengan mengambil benchmark beberapa contoh sukses kampus luar negeri seperti Nottingham maupun University of Melbourne,” ujarnya.

Tak hanya itu, dukungan ini sebut Teten, diharapkan mampu meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index tahun 2021, di mana Indonesia menempati posisi 87 dari 132 negara dalam inovasi wirausaha. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |