Soal Capres Hasto Dan Projo Saling Sentil –
5 min readLangkah Relawan Pro Jokowi alias Projo merapat ke Prabowo Subianto dipandang sebelah mata oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto bilang, dukungan Projo nggak ngaruh dalam pengajuan capres. Dikatain seperti ini, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi nyentil balik Hasto.
Kamis (10/11) lalu, Budi Arie dkk merapat ke rumah Prabowo, di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedatangan Budi Arie Cs menindaklanjuti sinyal Presiden Jokowi akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 yang disampaikan saat pidato di HUT Partai Perindo, Senin (7/11).
Mendengar hal ini, Hasto mengaku malas menanggapi manuver Projo. “Yang saya tanggapi parpol. Kalau relawan-relawan (Projo) itu kan cair, bisa berubah sesuai arah angin,” ledeknya, dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (11/11).
Hasto menyebut, kelompok relawan berbeda dengan partai politik. Parpol adalah organisasi resmi dan konstitusional sebagai stakeholder Pemilu di Indonesia. Parpol yang memenuhi syarat punya hak mengajukan capres. Sedangkan kelompok relawan tak dikenal dalam sistem politik Indonesia.
Menurut Hasto, struktur kelompok relawan seperti Projo tak jelas. Berbeda dengan parpol yang punya pengurus dari atas sampai bawah. “Parpol kan kokoh. Ketua Umum kokoh, struktur kokoh, pergerakan kokoh,” sindir Hasto.
Mendengar sindiran Hasto, Budi Arie jelas tak terima. Wakil Menteri Desa ini nyentil balik Hasto. Dia menegaskan, Projo akan kelompok yang patuh ke Jokowi.
“Semua orang bisa berpendapat. Kita ikut arah Pak Jokowi, bukan arah angin,” ucapnya, di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Projo bersama 18 kelompok relawan Jokowi telah menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) yang keenam, termasuk di Makassar. Tujuannya, menjaring aspirasi masyarakat terkait tokoh-tokoh menjadi harapan rakyat yang akan memimpin di masa akan datang.
Budi menegaskan, sampai saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan sejumlah figur, termasuk Prabowo. Dia pun mengklaim, banyak pihak mengapresiasi Musra karena dianggap forum rakyat yang bisa mewadahi keluh kesah masyarakat bawah untuk diperjuangan kepada salah satu calon pemimpin.
Mengenai capres yang akan diusung, Budi Arie bilang, belum ditentukan. Meski Projo telah bertemu Prabowo, Projo juga tetap berkomunikasi dengan tokoh atau partai-partai lainnya. Seperti dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Semua tokoh dan partai kita temui. Pak Jokowi memberikan harapan yang sama. Pak Prabowo ini salah satu orang yang diperhitungkan. Dia juga berpengalaman soal waktu dan soal jam terbang,” ungkapnya.
Budi mengatakan, hasil Musra yang digelar di enam kota belum mengerucut pada satu nama. Adapun Projo bersama 18 kelompok relawan Jokowi sejauh ini sudah bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Prabowo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tak heran dengan sikap saling sentil antara Hasto dan Projo. Khusus Hasto, dia melihat, belakangan ini seolah kehilangan kendali. Hasto menyerang banyak pihak secara sporadis. “Ini berpotens merugikan PDIP Perjuangan,” ucapnya.
Mengenai pengaruh dukungan Projo ke capres, Dedi memandang, tidak bisa dikatakan sebagai penentu kemenangan. Apalagi basis massa Relawan Projo tidak terdeteksi dengan baik. Sehingga relawan yang dipimpin Budi Arie Setiadi ini hanya bagus untuk propaganda arah dukungan Jokowi. “Tidak lebih dari itu,” imbuhnya.
Di dunia maya, saling sentil Hasto dan Projo menjadi pembahasan warganet. Akun @Fais heran dengan sikap Hasto yang mau tampil di mana-mana.
“Ini yang muncul kok Hasto mulu. Yang ketua umumnya aja anteng kok. Ini orang kok ngoceh mulu wkkwkwkwkw,” selorohnya.
Sedangkan akun @Wahyudi Heru lebih menyoroti sikap Projo, yang terkesan plin-plan dalam mendukung capres. Pada Pilpres 2014 dan 2019 mendukung Jokowi. Sedangkan pada Pilpres 2024 mau dukung Prabowo, yang merupakan mantan lawan Jokowi.
“Bener memang berubah-ubah, mana yang menguntungkan itulah tempat dia bersandar,” cuitnya. [MEN] ]]> , Langkah Relawan Pro Jokowi alias Projo merapat ke Prabowo Subianto dipandang sebelah mata oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto bilang, dukungan Projo nggak ngaruh dalam pengajuan capres. Dikatain seperti ini, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi nyentil balik Hasto.
Kamis (10/11) lalu, Budi Arie dkk merapat ke rumah Prabowo, di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedatangan Budi Arie Cs menindaklanjuti sinyal Presiden Jokowi akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 yang disampaikan saat pidato di HUT Partai Perindo, Senin (7/11).
Mendengar hal ini, Hasto mengaku malas menanggapi manuver Projo. “Yang saya tanggapi parpol. Kalau relawan-relawan (Projo) itu kan cair, bisa berubah sesuai arah angin,” ledeknya, dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (11/11).
Hasto menyebut, kelompok relawan berbeda dengan partai politik. Parpol adalah organisasi resmi dan konstitusional sebagai stakeholder Pemilu di Indonesia. Parpol yang memenuhi syarat punya hak mengajukan capres. Sedangkan kelompok relawan tak dikenal dalam sistem politik Indonesia.
Menurut Hasto, struktur kelompok relawan seperti Projo tak jelas. Berbeda dengan parpol yang punya pengurus dari atas sampai bawah. “Parpol kan kokoh. Ketua Umum kokoh, struktur kokoh, pergerakan kokoh,” sindir Hasto.
Mendengar sindiran Hasto, Budi Arie jelas tak terima. Wakil Menteri Desa ini nyentil balik Hasto. Dia menegaskan, Projo akan kelompok yang patuh ke Jokowi.
“Semua orang bisa berpendapat. Kita ikut arah Pak Jokowi, bukan arah angin,” ucapnya, di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
Projo bersama 18 kelompok relawan Jokowi telah menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) yang keenam, termasuk di Makassar. Tujuannya, menjaring aspirasi masyarakat terkait tokoh-tokoh menjadi harapan rakyat yang akan memimpin di masa akan datang.
Budi menegaskan, sampai saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan sejumlah figur, termasuk Prabowo. Dia pun mengklaim, banyak pihak mengapresiasi Musra karena dianggap forum rakyat yang bisa mewadahi keluh kesah masyarakat bawah untuk diperjuangan kepada salah satu calon pemimpin.
Mengenai capres yang akan diusung, Budi Arie bilang, belum ditentukan. Meski Projo telah bertemu Prabowo, Projo juga tetap berkomunikasi dengan tokoh atau partai-partai lainnya. Seperti dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Semua tokoh dan partai kita temui. Pak Jokowi memberikan harapan yang sama. Pak Prabowo ini salah satu orang yang diperhitungkan. Dia juga berpengalaman soal waktu dan soal jam terbang,” ungkapnya.
Budi mengatakan, hasil Musra yang digelar di enam kota belum mengerucut pada satu nama. Adapun Projo bersama 18 kelompok relawan Jokowi sejauh ini sudah bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Prabowo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tak heran dengan sikap saling sentil antara Hasto dan Projo. Khusus Hasto, dia melihat, belakangan ini seolah kehilangan kendali. Hasto menyerang banyak pihak secara sporadis. “Ini berpotens merugikan PDIP Perjuangan,” ucapnya.
Mengenai pengaruh dukungan Projo ke capres, Dedi memandang, tidak bisa dikatakan sebagai penentu kemenangan. Apalagi basis massa Relawan Projo tidak terdeteksi dengan baik. Sehingga relawan yang dipimpin Budi Arie Setiadi ini hanya bagus untuk propaganda arah dukungan Jokowi. “Tidak lebih dari itu,” imbuhnya.
Di dunia maya, saling sentil Hasto dan Projo menjadi pembahasan warganet. Akun @Fais heran dengan sikap Hasto yang mau tampil di mana-mana.
“Ini yang muncul kok Hasto mulu. Yang ketua umumnya aja anteng kok. Ini orang kok ngoceh mulu wkkwkwkwkw,” selorohnya.
Sedangkan akun @Wahyudi Heru lebih menyoroti sikap Projo, yang terkesan plin-plan dalam mendukung capres. Pada Pilpres 2014 dan 2019 mendukung Jokowi. Sedangkan pada Pilpres 2024 mau dukung Prabowo, yang merupakan mantan lawan Jokowi.
“Bener memang berubah-ubah, mana yang menguntungkan itulah tempat dia bersandar,” cuitnya. [MEN]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID