Sinergi Ditjen Bea Cukai, LPEI Dorong UMKM Tembus Pasar Ekspor –
4 min readSpecial Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, turut berperan dalam kegiatan UMKM Week 2022 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kemenkeu selama 3 hari di Jakarta.
LPEI berpartisipasi sebagai salah satu narasumber pada talkshow bertajuk ‘UMKM Menembus Ekspor’ serta ikut dalam pameran yang menampilkan produk mitra binaan LPEI.
Talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara melakukan ekspor, peran LPEI dalam mendorong dan membantu para UMKM berorientasi ekspor, hingga peran aktif Kementerian Keuangan melalui SMV dapat dirasakan oleh publik.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R Gerald mengatrakan, LPEI memberikan dukungan berupa layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UKM berorientasi ekspor.
LPEI memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor.
“Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan atau Coaching Program for New Exporter (CPNE), marketing handholding program dan desa devisa,” jelas Gerald dalam keterangan resminya, Sabtu (13/8).
LPEI memberikan Jasa Konsultasi kepada UKM berorientasi ekspor dalam rangka meningkatkan eksportir baru, nilai ekspor nasional dan juga daya saing produk/komoditas Indonesia.
CPNE merupakan program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor selama satu tahun. Sampai dengan Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM serta melahirkan lebih dari 120 eksportir baru.
Selain CPNE, sambung Gerald, LPEI memiliki program unggulan lainnya yaitu Marketing Handholding Program (business matching) yang merupakan program percepatan ekspor.
Hal ini diberikan dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UKM mitra binaan LPEI dalam bentuk digitalisasi via global marketplace, business matching melalui diaspora dan pameran berskala internasional.
“Melalui program ini, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya ke mancanegara,” ungkapnya.
Sedangkan Desa Devisa, merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor.
Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan 9 komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam) dan telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani/perajin.
Pada penutupan acara UMKM Week 2022, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM.
“Jika UMKM pasar nya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front, jangan dibebani tapi dibantu,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai penutup, ia berharap, dengan kolaborasi antar jajaran, lembaga maupun kementerian dapat mempercepat pertumbuhan UMKM dan Indonesia bisa pulih dari kondisi pandemi. “Selamat Hari UMKM Nasional,” ucapnya.
UMKM Week 2022 merupakan wujud kolaborasi #KemenkeuSatu yang senantiasa terjalin antara Kementerian Keuangan dengan #SpecialMissionVehicle Kemenkeu.
Selain UMKM Week 2022, LPEI juga turut berpartisipasi pada agenda #KemenkeuSatu lainnya, yaitu partisipasi pada kegiatan Road to Mofest 2022: Bali yang diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2022. ■
]]> , Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, turut berperan dalam kegiatan UMKM Week 2022 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kemenkeu selama 3 hari di Jakarta.
LPEI berpartisipasi sebagai salah satu narasumber pada talkshow bertajuk ‘UMKM Menembus Ekspor’ serta ikut dalam pameran yang menampilkan produk mitra binaan LPEI.
Talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait cara melakukan ekspor, peran LPEI dalam mendorong dan membantu para UMKM berorientasi ekspor, hingga peran aktif Kementerian Keuangan melalui SMV dapat dirasakan oleh publik.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R Gerald mengatrakan, LPEI memberikan dukungan berupa layanan finansial dan non finansial kepada pelaku UKM berorientasi ekspor.
LPEI memiliki fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha berorientasi ekspor.
“Khusus untuk layanan non finansial, kami dapat memberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan atau Coaching Program for New Exporter (CPNE), marketing handholding program dan desa devisa,” jelas Gerald dalam keterangan resminya, Sabtu (13/8).
LPEI memberikan Jasa Konsultasi kepada UKM berorientasi ekspor dalam rangka meningkatkan eksportir baru, nilai ekspor nasional dan juga daya saing produk/komoditas Indonesia.
CPNE merupakan program pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor selama satu tahun. Sampai dengan Juni 2022, LPEI telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 2700 UMKM serta melahirkan lebih dari 120 eksportir baru.
Selain CPNE, sambung Gerald, LPEI memiliki program unggulan lainnya yaitu Marketing Handholding Program (business matching) yang merupakan program percepatan ekspor.
Hal ini diberikan dalam rangka membuka akses pasar ekspor bagi produk UKM mitra binaan LPEI dalam bentuk digitalisasi via global marketplace, business matching melalui diaspora dan pameran berskala internasional.
“Melalui program ini, lebih dari 50 UKM telah berhasil memperluas akses pasarnya ke mancanegara,” ungkapnya.
Sedangkan Desa Devisa, merupakan program pemberdayaan komunitas (cluster) petani/pengrajin/koperasi maupun UKM yang memiliki produk unggulan ekspor.
Sampai dengan posisi Juni 2022, LPEI memiliki 134 Desa Devisa dengan 9 komoditas unggulan (Kakao, Kopi, Beras, Garam, Rumput Laut, Kerajinan, Tenun, Gula Semut dan Lada Hitam) dan telah memberikan pendampingan kepada 12.821 petani/perajin.
Pada penutupan acara UMKM Week 2022, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki program sinergi dalam membantu UMKM.
“Jika UMKM pasar nya di luar negeri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan membantu sampai ekspor dan ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Inilah yang disebut kolaborasi, karena UMKM perlu dibantu disemua front, jangan dibebani tapi dibantu,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai penutup, ia berharap, dengan kolaborasi antar jajaran, lembaga maupun kementerian dapat mempercepat pertumbuhan UMKM dan Indonesia bisa pulih dari kondisi pandemi. “Selamat Hari UMKM Nasional,” ucapnya.
UMKM Week 2022 merupakan wujud kolaborasi #KemenkeuSatu yang senantiasa terjalin antara Kementerian Keuangan dengan #SpecialMissionVehicle Kemenkeu.
Selain UMKM Week 2022, LPEI juga turut berpartisipasi pada agenda #KemenkeuSatu lainnya, yaitu partisipasi pada kegiatan Road to Mofest 2022: Bali yang diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus 2022. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID