Setelah Sambo, Muncul Teddy, Lalu Siapa Lagi? –
4 min readKepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengamankan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa Putra terkait dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba.
Teddy yang telah ditetapkan menjadi tersangka diduga berperan sebagai pengendali dari penjualan narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram. Sabu itu disebut-sebut merupakan barang bukti di Polres Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Politikhariini mengunggah foto Irjen Pol Teddy Minahasa Putra yang mengenakan seragam dinas lengkap dengan stempel busted atau tertangkap basah. Di dalamnya ada pernyataan Breaking News: Kapolda Jatim ditangkap diduga jual 5 kg sabu.
Selain itu, juga ada keterangan bahwa Irjen Pol Teddy baru empat hari menjabat sebagai Kapolda Jatim dan ditangkap terkait narkoba. Padahal, Teddy baru mengungkap kasus sabu terbesar dalam sejarah Polda Sumbar beberapa bulan lalu.
“Irjen Pol Teddy Minahasa Putra ditangkap terkair kasus narkoba usai empat hari menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur,” ujar Politikhariini dalam caption-nya.
Akun @Doel_Dino mengaku salut dengan kinerja Kapolri dan Divisi Propam Mabes Polri yang berhasil mengungkap kasus yang melibatkan Irjen Pol Teddy Minahasa Putra. Dia mendoakan personil polisi yang baik-baik tetap sehat dan amanah.
“Mengapresiasi kepemimpinan Listyo Sigit sebagai Kapolri. Sebab, beliau tegas mengungkap banyak tindakan pelanggaran anggotanya,” ujar @SR bersyukur.
Akun @Johanes_djatmiko mengatakan bila terbukti Irjen Pol Teddy Minahasa menjual barang bukti narkoba sungguh memalukan institusi Polri dan harus ditindak tegas. Bahkan, kata @Alex_Lus, bila terbukti langsung pecat dan tidak perlu ada sidang etik.
“Setelah itu diadili dan hukum mati. Bandar narkoba perusak generasi muda bangsa, tidak perlu diampuni apalagi seorang jenderal polisi,” tegas dia.
Akun @Andreas_Kurniawan setuju. Kata dia, bila Teddy Minahasa terbukti sebagai bandar narkoba layak dihukum mati. Dia yakin, tidak ada satupun masyarakat Indonesia yang akan kehilangan bandar narkoba.
“Pecat dan penjara seumur hidup, atau hukum mati saja polisi kayak gini. Dia sudah pemain lama,” tegas @Dimas.
Akun @Freddy_S menyesalkan kelakuan Irjen Teddy Minahasa. Sebagai polisi, kata dia, Teddy harusnya menjadi pengayom, bukan malah jadi biang kerok rusaknya moral bangsa.
“Jadi langsung hukum mati saja,” pinta dia.
Akun @Ebitshon_Silitonga menyarankan agar Teddy dihukum mati. Hal itu, kata dia, supaya semua mata pelaku melihat, dan sadar untuk tidak lagi main-main dengan narkoba.
“Berapa banyak korban yang sudah rusak jiwanya gara-gara narkoba,” sebut @SiBotak.
Akun @Brigadirkahar mengatakan, sebelumnya Teddy Minahasa menyandang sebagai Kapolda paling kaya, sekarang ditangkap kasus narkoba. “Publik pasti bertanya kekayaannya,” kata dia.
Akun @Sri_Purnanto menyesalkan masalah bertubi-tubi mendera lembaga kepolisian. Mulai dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, hingga jual beli narkoba. “Ini sebagai potret yang sebenarnya terkuak di kepolisian,” kata dia.
Menurut @DJ_Setiawan, narkoba dan judi sangat nyaman di Indonesia. Soalnya, kata dia, mereka dibina dan dikembangbiakkan sedemikian rupa hingga para bintang terkena dan lupa tugas pokok dan fungsi (tupoksinya).
“Tidak percaya bila Teddy berbuat serendah itu. Polisi terkaya asetnya sampai Rp 30 miliar, masa iya jual sabu,” kata @dtarunawan. [TIF] ]]> , Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengamankan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa Putra terkait dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba.
Teddy yang telah ditetapkan menjadi tersangka diduga berperan sebagai pengendali dari penjualan narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram. Sabu itu disebut-sebut merupakan barang bukti di Polres Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Politikhariini mengunggah foto Irjen Pol Teddy Minahasa Putra yang mengenakan seragam dinas lengkap dengan stempel busted atau tertangkap basah. Di dalamnya ada pernyataan Breaking News: Kapolda Jatim ditangkap diduga jual 5 kg sabu.
Selain itu, juga ada keterangan bahwa Irjen Pol Teddy baru empat hari menjabat sebagai Kapolda Jatim dan ditangkap terkait narkoba. Padahal, Teddy baru mengungkap kasus sabu terbesar dalam sejarah Polda Sumbar beberapa bulan lalu.
“Irjen Pol Teddy Minahasa Putra ditangkap terkair kasus narkoba usai empat hari menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur,” ujar Politikhariini dalam caption-nya.
Akun @Doel_Dino mengaku salut dengan kinerja Kapolri dan Divisi Propam Mabes Polri yang berhasil mengungkap kasus yang melibatkan Irjen Pol Teddy Minahasa Putra. Dia mendoakan personil polisi yang baik-baik tetap sehat dan amanah.
“Mengapresiasi kepemimpinan Listyo Sigit sebagai Kapolri. Sebab, beliau tegas mengungkap banyak tindakan pelanggaran anggotanya,” ujar @SR bersyukur.
Akun @Johanes_djatmiko mengatakan bila terbukti Irjen Pol Teddy Minahasa menjual barang bukti narkoba sungguh memalukan institusi Polri dan harus ditindak tegas. Bahkan, kata @Alex_Lus, bila terbukti langsung pecat dan tidak perlu ada sidang etik.
“Setelah itu diadili dan hukum mati. Bandar narkoba perusak generasi muda bangsa, tidak perlu diampuni apalagi seorang jenderal polisi,” tegas dia.
Akun @Andreas_Kurniawan setuju. Kata dia, bila Teddy Minahasa terbukti sebagai bandar narkoba layak dihukum mati. Dia yakin, tidak ada satupun masyarakat Indonesia yang akan kehilangan bandar narkoba.
“Pecat dan penjara seumur hidup, atau hukum mati saja polisi kayak gini. Dia sudah pemain lama,” tegas @Dimas.
Akun @Freddy_S menyesalkan kelakuan Irjen Teddy Minahasa. Sebagai polisi, kata dia, Teddy harusnya menjadi pengayom, bukan malah jadi biang kerok rusaknya moral bangsa.
“Jadi langsung hukum mati saja,” pinta dia.
Akun @Ebitshon_Silitonga menyarankan agar Teddy dihukum mati. Hal itu, kata dia, supaya semua mata pelaku melihat, dan sadar untuk tidak lagi main-main dengan narkoba.
“Berapa banyak korban yang sudah rusak jiwanya gara-gara narkoba,” sebut @SiBotak.
Akun @Brigadirkahar mengatakan, sebelumnya Teddy Minahasa menyandang sebagai Kapolda paling kaya, sekarang ditangkap kasus narkoba. “Publik pasti bertanya kekayaannya,” kata dia.
Akun @Sri_Purnanto menyesalkan masalah bertubi-tubi mendera lembaga kepolisian. Mulai dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, hingga jual beli narkoba. “Ini sebagai potret yang sebenarnya terkuak di kepolisian,” kata dia.
Menurut @DJ_Setiawan, narkoba dan judi sangat nyaman di Indonesia. Soalnya, kata dia, mereka dibina dan dikembangbiakkan sedemikian rupa hingga para bintang terkena dan lupa tugas pokok dan fungsi (tupoksinya).
“Tidak percaya bila Teddy berbuat serendah itu. Polisi terkaya asetnya sampai Rp 30 miliar, masa iya jual sabu,” kata @dtarunawan. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID