Selesaikan Konflik Agraria Di Blora Menteri Hadi Janjikan Kepastian Hukum Tanah Warga Wonorejo –
2 min readMenteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengunjungi Kabupaten Blora Jawa Tengah untuk menyelesaikan konflik agraria antara Pemerintah Kabupaten Blora dengan warga Wonorejo, Kelurahan Cepu. Warga sudah menghuni dan menggarap tanah selama 60 tahun.
Saat bertemu Menteri Hadi, warga menyampaikan aspirasinya.
“Kami menempati tanah ini sudah 60 tahun Pak. Berbagai masalah dan klaim silih berganti membuat warga selalu hidup dalam ketidakpastian hukum. Selalu merasa resah suatu saat bisa digusur. Maka kami mohon sekali kepada Pak Menteri untuk segera memberikan kepastian hukum untuk lebih dari 1000 kepala keluarga Pak,” kata salah seorang warga.
Menteri Hadi menyampaikan, dirinya datang untuk membawa solusi. Dia mengaku, sudah saya minta kepada Bupati Blora untuk ikut membantu BPN menyelesaikan konflik ini.
“Kami segera berikan kepastian hukum atas tanah warga kita,” kata Hadi. Pernyataan tersebut disambut gemuruh sorakan dan tepuk tangan ribuan warga yang mengeliling halaman Pondok Pesantren Al Muhammad Cepu.
Solusi yang ditawarkan oleh Menteri Hadi disambut baik oleh warga maupun Bupati dan Forkompinda. Semua pihak sepakat untuk segera menyelesaikan konflik pertanahan tersebut dengan melibatkan seluruh pihak, baik warga, Forkompinda dan unsur BPN Kabupaten Blora
Menteri Hadi menyampaikan, pihaknya segera membentuk gugus tugas untuk menyelesaian kasus ini. Forkopimda Blora dan Kanwil serta BPN Blora akan bekerja sama. Sehingga dua bulan lagi masyarakat sudah bisa mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka.
Acara ini ditutup dengan rasa syukur dan shalawat atas tercapainya solusi penyelesaian konflik agraria di Cepu, Blora. Saat Menteri Hadi melintasi kerumunan warga, serentak warga menyanyikan lagu Indonesia Raya.
]]> , Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengunjungi Kabupaten Blora Jawa Tengah untuk menyelesaikan konflik agraria antara Pemerintah Kabupaten Blora dengan warga Wonorejo, Kelurahan Cepu. Warga sudah menghuni dan menggarap tanah selama 60 tahun.
Saat bertemu Menteri Hadi, warga menyampaikan aspirasinya.
“Kami menempati tanah ini sudah 60 tahun Pak. Berbagai masalah dan klaim silih berganti membuat warga selalu hidup dalam ketidakpastian hukum. Selalu merasa resah suatu saat bisa digusur. Maka kami mohon sekali kepada Pak Menteri untuk segera memberikan kepastian hukum untuk lebih dari 1000 kepala keluarga Pak,” kata salah seorang warga.
Menteri Hadi menyampaikan, dirinya datang untuk membawa solusi. Dia mengaku, sudah saya minta kepada Bupati Blora untuk ikut membantu BPN menyelesaikan konflik ini.
“Kami segera berikan kepastian hukum atas tanah warga kita,” kata Hadi. Pernyataan tersebut disambut gemuruh sorakan dan tepuk tangan ribuan warga yang mengeliling halaman Pondok Pesantren Al Muhammad Cepu.
Solusi yang ditawarkan oleh Menteri Hadi disambut baik oleh warga maupun Bupati dan Forkompinda. Semua pihak sepakat untuk segera menyelesaikan konflik pertanahan tersebut dengan melibatkan seluruh pihak, baik warga, Forkompinda dan unsur BPN Kabupaten Blora
Menteri Hadi menyampaikan, pihaknya segera membentuk gugus tugas untuk menyelesaian kasus ini. Forkopimda Blora dan Kanwil serta BPN Blora akan bekerja sama. Sehingga dua bulan lagi masyarakat sudah bisa mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka.
Acara ini ditutup dengan rasa syukur dan shalawat atas tercapainya solusi penyelesaian konflik agraria di Cepu, Blora. Saat Menteri Hadi melintasi kerumunan warga, serentak warga menyanyikan lagu Indonesia Raya.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID