DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
16 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Ramai Di Medsos Xi Jinping Dikudeta, Ini Kata Pengamat –

4 min read

Media sosial dihebohkan dengan berita kudeta militer China terhadap Presiden Xi Jinping. Saat ini, Xi dikabarkan berada dalam tahanan rumah. Namun sejumlah pengamat meragukan kabar itu.

Beberapa video yang dibagikan di Twitter memperlihatkan mobilitas kendaraan militer yang bergerak menuju Ibu Kota China, Beijing. Selain itu, 59 persen penerbangan di negara itu juga dibatalkan.

“Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam Partai Komunis China yang membuat tidak stabil,” kata penulis Gordon Chang dalam akun Twitternya, dilansir CNBC, kemarin.

Akun Twitter dengan beberapa ribu pengikut telah membagikan bahwa telah terjadi kudeta terhadap Presiden China itu. Foto-foto penerus Xi Jinping juga telah muncul.

Dilansir The Week, Minggu (25/9), Jenderal Li Qiaoming disebut sebagai pemimpin kudeta, dan akan menggantikan Xi Jinping memimpin China.

Li merupakan perwira yang didukung Xi. Di mana hal itu menimbulkan ketidakpuasan di antara para pemimpin militer senior di China.

“Itu karena Xi menganggapnya sebagai pemikir dan ahli strategi militer China generasi saat ini,” kata seorang pejabat keamanan senior.

 

Namun, belum ada tanggapan resmi dari kabar ini. Sebagian besar akun-akun yang mengabarkan insiden itu merupakan pengguna anonim.

Seperti yang dituliskan akun bernama Frontal Force: “Jenderal Li Qiaoming kemungkinan akan menggantikan Presiden Xi Jinping sebagai presiden China berikutnya,” tulis akun itu, yang turut menampilkan potret wajah Jenderal Li.

Sejauh ini, belum ada penjelasan yang jelas dari Beijing. Kendati demikian, sejumlah pengamat China sejauh ini menentang informasi terkait kudeta Xi.

Dalam laporan Outlook India, Pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Ini kemudian menjelaskan alasannya absen dari beberapa penampilan publik.

Brar kemudian membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia juga membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China. Itu menunjukkan bahwa Pemerintah China masih berfungsi normal.

Jurnalis Zakka Jacob juga menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China. Ini menurutnya membuat kudeta sangat sulit terjadi. Informasi yang beredar sejauh ini tidak ada yang kredibel.

“Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (Central Military Commission/CMC). Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan Pemerintah,” kata Jacob dalam akun Twitternya.

Sebelumnya berhembus kabar bahwa militer China merencanakan kudeta selama apa yang disebut sebagai hari libur umum Minggu Emas. Hari libur itu mendahului Hari Nasional China pada 1 Oktober.***
]]> , Media sosial dihebohkan dengan berita kudeta militer China terhadap Presiden Xi Jinping. Saat ini, Xi dikabarkan berada dalam tahanan rumah. Namun sejumlah pengamat meragukan kabar itu.

Beberapa video yang dibagikan di Twitter memperlihatkan mobilitas kendaraan militer yang bergerak menuju Ibu Kota China, Beijing. Selain itu, 59 persen penerbangan di negara itu juga dibatalkan.

“Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam Partai Komunis China yang membuat tidak stabil,” kata penulis Gordon Chang dalam akun Twitternya, dilansir CNBC, kemarin.

Akun Twitter dengan beberapa ribu pengikut telah membagikan bahwa telah terjadi kudeta terhadap Presiden China itu. Foto-foto penerus Xi Jinping juga telah muncul.

Dilansir The Week, Minggu (25/9), Jenderal Li Qiaoming disebut sebagai pemimpin kudeta, dan akan menggantikan Xi Jinping memimpin China.

Li merupakan perwira yang didukung Xi. Di mana hal itu menimbulkan ketidakpuasan di antara para pemimpin militer senior di China.

“Itu karena Xi menganggapnya sebagai pemikir dan ahli strategi militer China generasi saat ini,” kata seorang pejabat keamanan senior.

 

Namun, belum ada tanggapan resmi dari kabar ini. Sebagian besar akun-akun yang mengabarkan insiden itu merupakan pengguna anonim.

Seperti yang dituliskan akun bernama Frontal Force: “Jenderal Li Qiaoming kemungkinan akan menggantikan Presiden Xi Jinping sebagai presiden China berikutnya,” tulis akun itu, yang turut menampilkan potret wajah Jenderal Li.

Sejauh ini, belum ada penjelasan yang jelas dari Beijing. Kendati demikian, sejumlah pengamat China sejauh ini menentang informasi terkait kudeta Xi.

Dalam laporan Outlook India, Pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Ini kemudian menjelaskan alasannya absen dari beberapa penampilan publik.

Brar kemudian membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia juga membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China. Itu menunjukkan bahwa Pemerintah China masih berfungsi normal.

Jurnalis Zakka Jacob juga menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China. Ini menurutnya membuat kudeta sangat sulit terjadi. Informasi yang beredar sejauh ini tidak ada yang kredibel.

“Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (Central Military Commission/CMC). Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan Pemerintah,” kata Jacob dalam akun Twitternya.

Sebelumnya berhembus kabar bahwa militer China merencanakan kudeta selama apa yang disebut sebagai hari libur umum Minggu Emas. Hari libur itu mendahului Hari Nasional China pada 1 Oktober.***

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |