Puan Ingatkan Tren Kasus Covid Naik, DPR: Gas Dan Rem Perlu Dilakukan –
3 min readKetua DPR Puan Maharani meminta pemerintah dan seluruh stakeholder memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal itu terkait kasus Covid-19 yang mengalami tren kenaikan.
Menyikapi imbauan Puan, Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo ikut mengingatkan pemerintah, terus mewaspadai tren kenaikan kasus Covid-19.
Tujuannya, kata Rahmad, mengantisipasi terkendalinya penanganan kasus Covid-19. Terutama dalam proses belajar mengajar secara tatap muka di lingkungan sekolah.
“Apa yang disampaikan Mba Puan tepat dan saya setuju. Untuk menyikapi telah ditemukannya subvarian BA.2.75, saya kira kita harus waspada. Seiring dengan apa yang disampaikan Mba Puan untuk kita meningkatkan kembali protokol kesehatan (prokes),” kata Rahmad kepada awak media, di Jakarta.
Terutama di sekolah juga, harus diingatkan lagi kepada pemerintah dan semua pihak. Terutama kepada dinas-dinas pendidikan.
Tidak hanya itu, politikus Fraksi PDIP ini pun meminta pemerintah menggencarkan kembali pemberian vaksinasi lengkap kepada masyarakat. Tentunya, dibarengi dengan prokes ketat dimana pun berada.
“Harus diikuti dengan prokes yang disampaikan presiden, juga saatnya kembali kita menggunakan masker. Gas and rem perlu dilakukan lagi dengan konsisten. Jika adanya penurunan dilakukan pelonggaran, atau penyesuaian,” jelasnya.
Tetapi ketika kasusnya naik, kita harus perketat lagi dengan prokes 3M. Di ruang terbuka pun, harus taat dan tertib menggunakan masker dan 3M.
Seperti diketahui, Puan Maharani mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya.
Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.
Dia mengimbau, perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing.
“Saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya, harus lebih efektif,” paparnya.
Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lain. Prosedur 3T tidak boleh kendor, terutama testing. Termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Puan.■
]]> , Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah dan seluruh stakeholder memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal itu terkait kasus Covid-19 yang mengalami tren kenaikan.
Menyikapi imbauan Puan, Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo ikut mengingatkan pemerintah, terus mewaspadai tren kenaikan kasus Covid-19.
Tujuannya, kata Rahmad, mengantisipasi terkendalinya penanganan kasus Covid-19. Terutama dalam proses belajar mengajar secara tatap muka di lingkungan sekolah.
“Apa yang disampaikan Mba Puan tepat dan saya setuju. Untuk menyikapi telah ditemukannya subvarian BA.2.75, saya kira kita harus waspada. Seiring dengan apa yang disampaikan Mba Puan untuk kita meningkatkan kembali protokol kesehatan (prokes),” kata Rahmad kepada awak media, di Jakarta.
Terutama di sekolah juga, harus diingatkan lagi kepada pemerintah dan semua pihak. Terutama kepada dinas-dinas pendidikan.
Tidak hanya itu, politikus Fraksi PDIP ini pun meminta pemerintah menggencarkan kembali pemberian vaksinasi lengkap kepada masyarakat. Tentunya, dibarengi dengan prokes ketat dimana pun berada.
“Harus diikuti dengan prokes yang disampaikan presiden, juga saatnya kembali kita menggunakan masker. Gas and rem perlu dilakukan lagi dengan konsisten. Jika adanya penurunan dilakukan pelonggaran, atau penyesuaian,” jelasnya.
Tetapi ketika kasusnya naik, kita harus perketat lagi dengan prokes 3M. Di ruang terbuka pun, harus taat dan tertib menggunakan masker dan 3M.
Seperti diketahui, Puan Maharani mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya.
Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.
Dia mengimbau, perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing.
“Saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya, harus lebih efektif,” paparnya.
Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lain. Prosedur 3T tidak boleh kendor, terutama testing. Termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Puan.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID