DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
24 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Polandia Diserang Rudal, Rupiah Kena Imbasnya –

2 min read

Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,46 persen ke level Rp 15.671 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level  Rp 15.600 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand turun 0,16 persen, peso Filipina minus 0,23 persen, won Korea Selatan anjlok 0,62 persen, yuan China melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, yen Jepang naik 0,04 persen, dan dolar Hong Kong melonjak 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,30 persen ke level 106,46. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,36 persen ke level Rp 16.151, terhadap poundsterling Inggris naik 0,46 persen ke level Rp 18.499, dan terhadap dolar Australia menguat 0,50 persen ke level Rp 10.461.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah tak bisa lepas dari perkembangan dalam negeri dan luar negeri ini. Menurutnya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjadi di tengah sentimen ketegangan di Eropa setelah sebuah rudal ditembakkan ke Polandia dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. 

“Presiden Amerika Serikat yang menghadiri pertemuan G20 di Bali mengatakan rudal tersebut mungkin tidak ditembak dari Rusia. Namun hal ini tetap menambah ketegangan geopolitik luar negeri,” katanya dalam riset, Kamis (17/11).

Sementara dari dalam negeri, pihaknya mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar. Hari ini, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanannya. Keputusan BI tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh pasar.

Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah kemungkinan bergerak berfluktuatif sepanjang hari ini, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.580-Rp 15.640 per dolar AS.
]]> , Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,46 persen ke level Rp 15.671 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level  Rp 15.600 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand turun 0,16 persen, peso Filipina minus 0,23 persen, won Korea Selatan anjlok 0,62 persen, yuan China melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, yen Jepang naik 0,04 persen, dan dolar Hong Kong melonjak 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,30 persen ke level 106,46. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,36 persen ke level Rp 16.151, terhadap poundsterling Inggris naik 0,46 persen ke level Rp 18.499, dan terhadap dolar Australia menguat 0,50 persen ke level Rp 10.461.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah tak bisa lepas dari perkembangan dalam negeri dan luar negeri ini. Menurutnya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjadi di tengah sentimen ketegangan di Eropa setelah sebuah rudal ditembakkan ke Polandia dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. 

“Presiden Amerika Serikat yang menghadiri pertemuan G20 di Bali mengatakan rudal tersebut mungkin tidak ditembak dari Rusia. Namun hal ini tetap menambah ketegangan geopolitik luar negeri,” katanya dalam riset, Kamis (17/11).

Sementara dari dalam negeri, pihaknya mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar. Hari ini, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanannya. Keputusan BI tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh pasar.

Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah kemungkinan bergerak berfluktuatif sepanjang hari ini, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.580-Rp 15.640 per dolar AS.

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |