DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
22 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Please, Jangan Egois Dan Tidak Peduli Lingkungan –

5 min read

Waspada. Sekitar 90 persen wilayah Jakarta diprediksi bakal tenggelam pada tahun 2050. Khususnya, Jakarta bagian utara.

Pandemictalks mengunggah meme Tugu Monas tenggelam. Ada orang yang sedang berenang di meme tersebut. Disebutkan pula, “90 persen area Jakarta diprediksi akan tenggelam tahun 2050.”

“Tingginya penggunaan air tanah yang cukup besar di wilayah DKI Jakarta me­nyebabkan penurunan tanah,” katanya, mengutip pernyataan Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.

Akun @Moeh_ilham mengatakan, penggunaan air tanah berlebihan mengakibatkan tanah mengalami konsolidasi primer lebih cepat. Sehingga, elevasi muka tanah semakin menurun.

“Turunnya tanah mengakibatkan air laut mudah menggenang,” katanya.

Menurut @firmanazka, wilayah Jakarta cepat atau lambat pasti akan tenggelam. Penyebabnya, bukan karena penggunaan air tanah saja, juga sebagian wilayah di Jakarta lebih rendah dari permukaan air laut. “Ditambah, pemanasan global air laut naik beberapa meter,” katanya.

“Penyebab Jakarta tenggelam bukan hanya akibat eksploitasi air tanah, tapi ada penyebab lain. Seperti pemanasan global dan efek pendangkalan sungai di Jakarta,” sambung @Mobe.

Akun @Aakunbaik menjelaskan, rata-rata ketinggian daratan Jakarta yang dekat dengan laut sekitar 8 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kata dia, untuk Jakarta Selatan berada pada 25 mdpl. Sedangkan penurunan ketinggian tanah sekitar 1-20 cm/tahun.

“Bila diambil rata-rata, penurunan tanah 10 centimeter per tahun, maka 80 tahun kemudian Jakarta bagian utara bakal tenggelam,” jelas dia.

Akun @kandang_kambing mengata­kan, potensi Jakarta tenggelam menjadi salah satu alasan kenapa Ibu Kota Negara harus pindah. Alasan lainnya, Jakarta rawam gempa, tsunami dan ketelanjangan secara militer.

 

“Pada tahun 2016 koran di Amerika su­dah memprediksi Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050,” beber @Tara_Virya.

Bahkan, lanjut @Tara_Virya, Jakarta bi­sa lebih cepat tenggelam jika masyarakat egois dan tidak peduli pada lingkungan. Dia mendesak Pemprov DKI Jakarta memper­hatikan amdal untuk setiap pemberian izin pembangunan di Ibu Kota.

“Tidak hanya Jakarta yang akan tenggelam, di sepanjang pantai utara rawan tenggelam karena kenaikan permukaan laut dan abrasi pantai, di sebagian utara Semarang, Demak juga sangat parah,” ungkap @Van_augur27.

Menurut @Wad, salah satu solusi agar Jakarta tidak tenggelam dengan mem­buat sumur resapan. Dengan begitu, air kembali ke tanah. Tapi, sumur resapan harus dibuat dengan benar dan dalam skala besar. “Sumur resapan dibangun harus sebanding dengan pemakaian airnya,” kata dia.

Akun @Zuhhad_abd menambahkan. Kata dia, agar tidak ada penggunaan air tanah secara berlebihan di Ibu Kota dengan cara perluasan jaringan pipa air bersih dan perbaikan pelayanan PAM Jaya dan PDAM setempat. “Perlu inovasi seperti Belanda supaya Jakarta tetap bertahan dan tidak tenggelam,” ujar @Agung_yoga.

Akun @Ekopraseryow heran dengan prediksi Jakarta akan tenggelam. Soalnya, prediksi ini tidak berpengaruh karena Pantai Indah Kapuk (PIK) tetap dibangun terus. “Nggak ada takut-takutnya,” kata dia.

Namun, @Christhopher_jo kesal dengan sebutan 90 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Dia bilang, kalau cuma Jakarta Utara yang diprediksi tenggelam, tidak tepat disebut 90 persen wilayah Jakarta.

“Berita Jakarta akan tenggelam ter­lalu didramatisir. Karena yang dimaksud mungkin tergenang dan bukan tenggelam. Kalau tenggelam sampai berapa meter,” ujar @Harus_taulo.

“Itu bukan tenggelam, tapi banjir rob yang terjadi hampir setiap tahun,” tam­bah @Rizkigun.

Akun @Lovebeingalone menimpali. Dia menyebut informasi Jakarta akan tenggelam bukan didramatisir, tapi fakta. Dia menyebut beberapa kampung di Jakarta Utara seperti Kampung Apung sudah tenggelam. [TIF] ]]> , Waspada. Sekitar 90 persen wilayah Jakarta diprediksi bakal tenggelam pada tahun 2050. Khususnya, Jakarta bagian utara.

Pandemictalks mengunggah meme Tugu Monas tenggelam. Ada orang yang sedang berenang di meme tersebut. Disebutkan pula, “90 persen area Jakarta diprediksi akan tenggelam tahun 2050.”

“Tingginya penggunaan air tanah yang cukup besar di wilayah DKI Jakarta me­nyebabkan penurunan tanah,” katanya, mengutip pernyataan Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.

Akun @Moeh_ilham mengatakan, penggunaan air tanah berlebihan mengakibatkan tanah mengalami konsolidasi primer lebih cepat. Sehingga, elevasi muka tanah semakin menurun.

“Turunnya tanah mengakibatkan air laut mudah menggenang,” katanya.

Menurut @firmanazka, wilayah Jakarta cepat atau lambat pasti akan tenggelam. Penyebabnya, bukan karena penggunaan air tanah saja, juga sebagian wilayah di Jakarta lebih rendah dari permukaan air laut. “Ditambah, pemanasan global air laut naik beberapa meter,” katanya.

“Penyebab Jakarta tenggelam bukan hanya akibat eksploitasi air tanah, tapi ada penyebab lain. Seperti pemanasan global dan efek pendangkalan sungai di Jakarta,” sambung @Mobe.

Akun @Aakunbaik menjelaskan, rata-rata ketinggian daratan Jakarta yang dekat dengan laut sekitar 8 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kata dia, untuk Jakarta Selatan berada pada 25 mdpl. Sedangkan penurunan ketinggian tanah sekitar 1-20 cm/tahun.

“Bila diambil rata-rata, penurunan tanah 10 centimeter per tahun, maka 80 tahun kemudian Jakarta bagian utara bakal tenggelam,” jelas dia.

Akun @kandang_kambing mengata­kan, potensi Jakarta tenggelam menjadi salah satu alasan kenapa Ibu Kota Negara harus pindah. Alasan lainnya, Jakarta rawam gempa, tsunami dan ketelanjangan secara militer.

 

“Pada tahun 2016 koran di Amerika su­dah memprediksi Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050,” beber @Tara_Virya.

Bahkan, lanjut @Tara_Virya, Jakarta bi­sa lebih cepat tenggelam jika masyarakat egois dan tidak peduli pada lingkungan. Dia mendesak Pemprov DKI Jakarta memper­hatikan amdal untuk setiap pemberian izin pembangunan di Ibu Kota.

“Tidak hanya Jakarta yang akan tenggelam, di sepanjang pantai utara rawan tenggelam karena kenaikan permukaan laut dan abrasi pantai, di sebagian utara Semarang, Demak juga sangat parah,” ungkap @Van_augur27.

Menurut @Wad, salah satu solusi agar Jakarta tidak tenggelam dengan mem­buat sumur resapan. Dengan begitu, air kembali ke tanah. Tapi, sumur resapan harus dibuat dengan benar dan dalam skala besar. “Sumur resapan dibangun harus sebanding dengan pemakaian airnya,” kata dia.

Akun @Zuhhad_abd menambahkan. Kata dia, agar tidak ada penggunaan air tanah secara berlebihan di Ibu Kota dengan cara perluasan jaringan pipa air bersih dan perbaikan pelayanan PAM Jaya dan PDAM setempat. “Perlu inovasi seperti Belanda supaya Jakarta tetap bertahan dan tidak tenggelam,” ujar @Agung_yoga.

Akun @Ekopraseryow heran dengan prediksi Jakarta akan tenggelam. Soalnya, prediksi ini tidak berpengaruh karena Pantai Indah Kapuk (PIK) tetap dibangun terus. “Nggak ada takut-takutnya,” kata dia.

Namun, @Christhopher_jo kesal dengan sebutan 90 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Dia bilang, kalau cuma Jakarta Utara yang diprediksi tenggelam, tidak tepat disebut 90 persen wilayah Jakarta.

“Berita Jakarta akan tenggelam ter­lalu didramatisir. Karena yang dimaksud mungkin tergenang dan bukan tenggelam. Kalau tenggelam sampai berapa meter,” ujar @Harus_taulo.

“Itu bukan tenggelam, tapi banjir rob yang terjadi hampir setiap tahun,” tam­bah @Rizkigun.

Akun @Lovebeingalone menimpali. Dia menyebut informasi Jakarta akan tenggelam bukan didramatisir, tapi fakta. Dia menyebut beberapa kampung di Jakarta Utara seperti Kampung Apung sudah tenggelam. [TIF]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |