DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
24 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

PILM Kabupaten Semarang Perpustakaan, Media Integrasi Semua Ilmu Pengetahuan –

4 min read

Kecakapan literasi digital membuat masyarakat siap menghadapi pesatnya perkembangan ekonomi global. Meski terdapat gap antargenerasi dengan kemampuan adaptasi yang beragam, tetapi setiap generasi perlu dibekali dengan literasi digital. 

“Tidak hanya piawai digital saja, tetapi harus ada kemampuan lain yang mengiringi, yakni kemampuan literasi digital. Kecakapan inilah yang membantu masyarakat sebagai life skill,” ucap dosen psikologi dari Universitas Diponegoro Imam Setyawan, dalam Talk Show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/11).

Meski demikian, lanjutnya, kita tetap memerlukan regulasi atau perangkat hukum yang mengatur “kehidupan” dunia maya. Sehingga dapat memanfaatkan perkembangan dunia digital ke arah yang lebih positif. 

Keniscayaan perpustakaan untuk bertransformasi menjadi berbasis digital bukan semata-mata untuk mengikuti laju teknologi informasi, tapi juga mendukung untuk perkembangan literasi. “Perpustakaan adalah media integrasi dari semua disiplin ilmu pengetahuan sekaligus menjadi solusi terbaik dari seluruh dimensi persoalan kehidupan,” ucap Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Joko Sriyono.

Dukungan legislatif terhadap pengembangan perpustakaan juga tidak main-main. Joko menjelaskan, setiap anggaran perpustakaan yang diajukan tidak pernah ditolak Dewan. Pihaknya menganggap perpustakaan merupakan bagian penting dalam pemerataan pendidikan. Bahkan, alokasi pengembangan perpustakaan desa juga sudah disiapkan.

Menurut Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adin Bondar, transformasi yang dilakukan perpustakaan bukan hanya menyasar pembaruan layanan menjadi digital. Tetapi juga fungsi lain yang lebih modern seperti, co-working space, market place, dan inisiator digital publishing.

Ketika perpustakaan sudah menjadi bagian penting dari kebutuhan hidup masyarakat, mau tidak mau transformasi juga mesti dilakukan agar kebermanfaatannya tetap terus dirasakan.

“Pemkab Semarang sepenuhnya mendukung pengembangan perpustakaan untuk bertransformasi khususnya untuk peningkatan layanan digital,” janji Bupati Semarang Ngesti Nugraha. 

Ke depan, lanjut Ngesti, perpustakaan perlu mengemas ilmu pengetahuan dalam bentuk multi media maupun video tutorial lain sehingga lebih mudah dipahami masyarakat. Dinas Kominfo juga mesti dikerahkan untuk mendukung pengembangan literasi digital.

Sinergi merupakan kata yang pas ketika berbicara transformasi perpustakaan. Bagaimanapun, ada keterbatasan yang dimiliki perpustakaan. Pelibatan dinas lain diperlukan agar tugas perpustakaan menjadi ringan. “Perpustakaan dan berbagai stakeholder harus saling berintegrasi dalam mewujudkan ekosistem perpustakaan digital nasional,” terang Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana.

Untuk mendukung pemenuhan akses bahan bacaan dan perluasan manfaat, Perpusnas memberikan satu unit mobil perpustakaan keliling yang bisa dipakai untuk meluaskan jangkauan pelayanan perpustakaan bagi masyarakat Kabupaten Semarang.

Yang tidak kalah pentingnya selain dukungan anggaran, menurut Kepala Perpustakaan UIN Salatiga Wiji Soewarno, adalah mengubah pola pikir masyarakat. Sama halnya dengan lingkungan sosial, perpustakaan pun sudah menjadi bagian dari ekosistem yang tumbuh dan berkembang. “Kata kunci bagi perpustakaan dan pustakawan ketika transformasi telah dilakukan adalah inovasi,” punkas Wiji.■
]]> , Kecakapan literasi digital membuat masyarakat siap menghadapi pesatnya perkembangan ekonomi global. Meski terdapat gap antargenerasi dengan kemampuan adaptasi yang beragam, tetapi setiap generasi perlu dibekali dengan literasi digital. 

“Tidak hanya piawai digital saja, tetapi harus ada kemampuan lain yang mengiringi, yakni kemampuan literasi digital. Kecakapan inilah yang membantu masyarakat sebagai life skill,” ucap dosen psikologi dari Universitas Diponegoro Imam Setyawan, dalam Talk Show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (16/11).

Meski demikian, lanjutnya, kita tetap memerlukan regulasi atau perangkat hukum yang mengatur “kehidupan” dunia maya. Sehingga dapat memanfaatkan perkembangan dunia digital ke arah yang lebih positif. 

Keniscayaan perpustakaan untuk bertransformasi menjadi berbasis digital bukan semata-mata untuk mengikuti laju teknologi informasi, tapi juga mendukung untuk perkembangan literasi. “Perpustakaan adalah media integrasi dari semua disiplin ilmu pengetahuan sekaligus menjadi solusi terbaik dari seluruh dimensi persoalan kehidupan,” ucap Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang Joko Sriyono.

Dukungan legislatif terhadap pengembangan perpustakaan juga tidak main-main. Joko menjelaskan, setiap anggaran perpustakaan yang diajukan tidak pernah ditolak Dewan. Pihaknya menganggap perpustakaan merupakan bagian penting dalam pemerataan pendidikan. Bahkan, alokasi pengembangan perpustakaan desa juga sudah disiapkan.

Menurut Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adin Bondar, transformasi yang dilakukan perpustakaan bukan hanya menyasar pembaruan layanan menjadi digital. Tetapi juga fungsi lain yang lebih modern seperti, coworking space, market place, dan inisiator digital publishing.

Ketika perpustakaan sudah menjadi bagian penting dari kebutuhan hidup masyarakat, mau tidak mau transformasi juga mesti dilakukan agar kebermanfaatannya tetap terus dirasakan.

“Pemkab Semarang sepenuhnya mendukung pengembangan perpustakaan untuk bertransformasi khususnya untuk peningkatan layanan digital,” janji Bupati Semarang Ngesti Nugraha. 

Ke depan, lanjut Ngesti, perpustakaan perlu mengemas ilmu pengetahuan dalam bentuk multi media maupun video tutorial lain sehingga lebih mudah dipahami masyarakat. Dinas Kominfo juga mesti dikerahkan untuk mendukung pengembangan literasi digital.

Sinergi merupakan kata yang pas ketika berbicara transformasi perpustakaan. Bagaimanapun, ada keterbatasan yang dimiliki perpustakaan. Pelibatan dinas lain diperlukan agar tugas perpustakaan menjadi ringan. “Perpustakaan dan berbagai stakeholder harus saling berintegrasi dalam mewujudkan ekosistem perpustakaan digital nasional,” terang Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana.

Untuk mendukung pemenuhan akses bahan bacaan dan perluasan manfaat, Perpusnas memberikan satu unit mobil perpustakaan keliling yang bisa dipakai untuk meluaskan jangkauan pelayanan perpustakaan bagi masyarakat Kabupaten Semarang.

Yang tidak kalah pentingnya selain dukungan anggaran, menurut Kepala Perpustakaan UIN Salatiga Wiji Soewarno, adalah mengubah pola pikir masyarakat. Sama halnya dengan lingkungan sosial, perpustakaan pun sudah menjadi bagian dari ekosistem yang tumbuh dan berkembang. “Kata kunci bagi perpustakaan dan pustakawan ketika transformasi telah dilakukan adalah inovasi,” punkas Wiji.■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |