Patok 141 Ribu Anak Di Jaksel Ikut Imunisasi Dinkes Siap Sisir Balita Door To Door Ke Rumah –
5 min readPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) akan all out menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Tak hanya memberikan layanan di fasilitas kesehatan, petugas akan menyisir balita ke rumah warga.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jaksel, Yudi Dimyati mengatakan, program BIAN bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi.
“Pemberian imunisasi ini diharapkan dapat mengeliminasi campak dan rubela pada anak di Indonesia,” kata Yudi, di Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, BIAN digelar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia hingga 2023. BIAN di Jaksel membidik 148.961 anak usia 9-59 bulan, dengan target imunisasi mencapai 95 persen atau 141.512 anak.
“Pelaksanaan BIAN akan dimulai bulan ini. Diperlukan dukungan semua pihak untuk bisa berjalan lancar dan sesuai target,” sambungnya.
Yudi menekankan, selain imunisasi rutin, upaya penting dalam mencapai eliminasi campak rubela yakni dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan yang sifatnya massal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global, dibutuhkan upaya imunisasi kejar vaksinasi polio 1 untuk menutup kesenjangan imunitas dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus Polio tipe 2,” terangnya.
Yudi menambahkan, Pemerintah terus berusaha menekan Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (KLB PD3I) di masyarakat agar tidak menjadi masalah baru di tengah pandemi yang belum berakhir.
Jemput Bola
Kecamatan Cilandak, Jaksel, menargetkan menjangkau 12.030 anak dalam program BIAN.
Camat Cilandak, Djaharudin menyebut, 12.030 balita yang ditargetkan tersebar di lima Kelurahan. Yakni, Kelurahan Cilandak Barat sebanyak 3.399 anak, Cipete Selatan 1.833 anak, Gandaria Selatan 1.830 anak, Lebak Bulus 2.353 anak, dan Pondok Labu 2.615 anak.
Djaharudin mengimbau, para ibu yang memiliki anak berusia lima bulan sampai kurang lebih empat tahun agar segera mengikutsertakan anaknya dalam program imunisasi ini.
Tidak hanya mengandalkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu, menurutnya, pihaknya akan menggelar imunisasi jemput bola dengan mendatangi rumah warga.
“Kalau perlu nanti disisir balita yang belum datang ke Posyandu. Kami akan jemput bola ke rumah warga,” janjinya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak, Maryati Kasiman menjelaskan, imunisasi dapat mencegah keparahan akibat penyakit seperti campak-rubela.
“Bagi (balita) yang belum lengkap imunisasinya bisa segera dikejar melalui layanan imunisasi ini,” ujarnya.
Bagi masyarakat yang hendak mendaftarkan anaknya ikut tambahan imunisasi campak-rubela, lanjutnya, dapat melakukan secara online melalui aplikasi JAKI.
Selain itu, masyarakat juga bisa datang langsung ke lokasi tanpa mendaftar terlebih dahulu. Program imunisasi ini disediakan bagi masyarakat umum, baik warga Jakarta maupun warga yang ber-KTP non Jakarta di seluruh Indonesia yang belum menerima tambahan imunisasi campak-rubela.
Adapun fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dikunjungi untuk melakukan program BIAN, di antaranya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit Pemerintah, rumah sakit swasta, rumah sakit/klinik TNI dan Polri, klinik, praktik dokter swasta, tempat praktik mandiri bidan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya seperti Posyandu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, BIAN dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang bertujuan supaya anak Indonesia terlindung dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Menkes mengimbau para orangtua untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Sebab, pencegahan penularan penyakit dengan imunisasi jauh lebih murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk mengobati serangan penyakit.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap saat pandemi Covid-19. Pada 2021, terdapat 25 Provinsi di Indonesia mengalami peningkatan kasus penyakit rubella.
“Program BIAN diharapkan bisa mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat,” kata Menkes. ■
]]> , Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) akan all out menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Tak hanya memberikan layanan di fasilitas kesehatan, petugas akan menyisir balita ke rumah warga.
Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jaksel, Yudi Dimyati mengatakan, program BIAN bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi.
“Pemberian imunisasi ini diharapkan dapat mengeliminasi campak dan rubela pada anak di Indonesia,” kata Yudi, di Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, BIAN digelar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia hingga 2023. BIAN di Jaksel membidik 148.961 anak usia 9-59 bulan, dengan target imunisasi mencapai 95 persen atau 141.512 anak.
“Pelaksanaan BIAN akan dimulai bulan ini. Diperlukan dukungan semua pihak untuk bisa berjalan lancar dan sesuai target,” sambungnya.
Yudi menekankan, selain imunisasi rutin, upaya penting dalam mencapai eliminasi campak rubela yakni dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan yang sifatnya massal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global, dibutuhkan upaya imunisasi kejar vaksinasi polio 1 untuk menutup kesenjangan imunitas dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus Polio tipe 2,” terangnya.
Yudi menambahkan, Pemerintah terus berusaha menekan Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (KLB PD3I) di masyarakat agar tidak menjadi masalah baru di tengah pandemi yang belum berakhir.
Jemput Bola
Kecamatan Cilandak, Jaksel, menargetkan menjangkau 12.030 anak dalam program BIAN.
Camat Cilandak, Djaharudin menyebut, 12.030 balita yang ditargetkan tersebar di lima Kelurahan. Yakni, Kelurahan Cilandak Barat sebanyak 3.399 anak, Cipete Selatan 1.833 anak, Gandaria Selatan 1.830 anak, Lebak Bulus 2.353 anak, dan Pondok Labu 2.615 anak.
Djaharudin mengimbau, para ibu yang memiliki anak berusia lima bulan sampai kurang lebih empat tahun agar segera mengikutsertakan anaknya dalam program imunisasi ini.
Tidak hanya mengandalkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu, menurutnya, pihaknya akan menggelar imunisasi jemput bola dengan mendatangi rumah warga.
“Kalau perlu nanti disisir balita yang belum datang ke Posyandu. Kami akan jemput bola ke rumah warga,” janjinya.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak, Maryati Kasiman menjelaskan, imunisasi dapat mencegah keparahan akibat penyakit seperti campak-rubela.
“Bagi (balita) yang belum lengkap imunisasinya bisa segera dikejar melalui layanan imunisasi ini,” ujarnya.
Bagi masyarakat yang hendak mendaftarkan anaknya ikut tambahan imunisasi campak-rubela, lanjutnya, dapat melakukan secara online melalui aplikasi JAKI.
Selain itu, masyarakat juga bisa datang langsung ke lokasi tanpa mendaftar terlebih dahulu. Program imunisasi ini disediakan bagi masyarakat umum, baik warga Jakarta maupun warga yang ber-KTP non Jakarta di seluruh Indonesia yang belum menerima tambahan imunisasi campak-rubela.
Adapun fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa dikunjungi untuk melakukan program BIAN, di antaranya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit Pemerintah, rumah sakit swasta, rumah sakit/klinik TNI dan Polri, klinik, praktik dokter swasta, tempat praktik mandiri bidan dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya seperti Posyandu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, BIAN dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang bertujuan supaya anak Indonesia terlindung dari sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Menkes mengimbau para orangtua untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Sebab, pencegahan penularan penyakit dengan imunisasi jauh lebih murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk mengobati serangan penyakit.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap saat pandemi Covid-19. Pada 2021, terdapat 25 Provinsi di Indonesia mengalami peningkatan kasus penyakit rubella.
“Program BIAN diharapkan bisa mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat,” kata Menkes. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID