DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
21 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Menkes: Keran Impor Tempat Tidur RS Sudah Ditutup 100 Persen –

3 min read

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan  pemerintah telah menutup keran impor untuk tempat tidur rumah sakit.

Sebab, saat ini Indonesia sudah mampu memproduksi tempat tidur RS dalam jumlah besar, dengan kualitas yang bagus. Salah satunya, dihasilkan oleh Politeknik ATMI Surakarta.

“Salah satu alkes yang impornya sudah kita tutup 100 persen adalah tempat tidur RS. Kita sudah mampu memproduksi sendiri, dalam jumlah yang besar. Tempat tidur ini kualitasnya juga sudah canggih. Ada yang manual, ada yang elektrik,” kata Menkes, dalam keterangan pers kegiatan Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM yang digelar di Surakarta, Jumat (19/8).

Penutupan impor ini sejalan dengan komitmen pemerintah, untuk menggencarkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Serta penerapan pilar ketiga transformasi sistem kesehatan dan transformasi ketahanan sistem kesehatan, guna meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri.

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai gerakan tersebut, dengan melakukan pembelian 300 ribu alat ukur antropometri, untuk didistribusikan ke Posyandu di seluruh Indonesia.

“Selanjutnya, kita juga akan melakukan pembelian USG karya anak bangsa, untuk dikirimkan ke Puskesmas,” ucap Menkes.

Saat ini, Kemenkes sudah mencatat rincian alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri, untuk dimasukkan ke e-katalog dan dikunci.

“Jadi, nanti fasyankes di pusat dan daerah harus pakai produk-produk tersebut,” lanjut Menkes.

Langkah tersebut diperlukan untuk mendorong kemandirian industri alat kesehatan lainnya. Serta mendukung alkes produksi UMKM, agar bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri.

Menkes berharap, penutupan akses impor dapat mendorong para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri. Serta meningkatkan kemampuan distribusi yang lebih baik. Sehingga, Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan alat kesehatan impor.

“Untuk itu, kami sering melakukan kegiatan pembinaan seperti ini. Bertemu secara langsung dengan pelaku usaha. Sehingga, apa yang menjadi kendala-kendala, mulai dari produksi sampai distribusinya, bisa kita bantu carikan solusinya,” tutur Menkes. ■
]]> , Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan  pemerintah telah menutup keran impor untuk tempat tidur rumah sakit.

Sebab, saat ini Indonesia sudah mampu memproduksi tempat tidur RS dalam jumlah besar, dengan kualitas yang bagus. Salah satunya, dihasilkan oleh Politeknik ATMI Surakarta.

“Salah satu alkes yang impornya sudah kita tutup 100 persen adalah tempat tidur RS. Kita sudah mampu memproduksi sendiri, dalam jumlah yang besar. Tempat tidur ini kualitasnya juga sudah canggih. Ada yang manual, ada yang elektrik,” kata Menkes, dalam keterangan pers kegiatan Fasilitasi Pengembangan Alkes Produksi UMKM yang digelar di Surakarta, Jumat (19/8).

Penutupan impor ini sejalan dengan komitmen pemerintah, untuk menggencarkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Serta penerapan pilar ketiga transformasi sistem kesehatan dan transformasi ketahanan sistem kesehatan, guna meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri.

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memulai gerakan tersebut, dengan melakukan pembelian 300 ribu alat ukur antropometri, untuk didistribusikan ke Posyandu di seluruh Indonesia.

“Selanjutnya, kita juga akan melakukan pembelian USG karya anak bangsa, untuk dikirimkan ke Puskesmas,” ucap Menkes.

Saat ini, Kemenkes sudah mencatat rincian alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri, untuk dimasukkan ke e-katalog dan dikunci.

“Jadi, nanti fasyankes di pusat dan daerah harus pakai produk-produk tersebut,” lanjut Menkes.

Langkah tersebut diperlukan untuk mendorong kemandirian industri alat kesehatan lainnya. Serta mendukung alkes produksi UMKM, agar bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri.

Menkes berharap, penutupan akses impor dapat mendorong para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri. Serta meningkatkan kemampuan distribusi yang lebih baik. Sehingga, Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan alat kesehatan impor.

“Untuk itu, kami sering melakukan kegiatan pembinaan seperti ini. Bertemu secara langsung dengan pelaku usaha. Sehingga, apa yang menjadi kendala-kendala, mulai dari produksi sampai distribusinya, bisa kita bantu carikan solusinya,” tutur Menkes. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |