Mau Tembus Rp 15.400, Rupiah Makin Merana Pagi Ini –
2 min readRupiah kembali merah pagi ini. Rupiah dibuka pada level Rp 15.372 per dolar AS atau melemah 0,1 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.350.
Tidak hanya mata uang Garuda. Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Baht Thailand melemah 0,13 persen, yuan China minus 0,1 persen, dan yen Jepang minus 0,26 persen.
Dolar Singapura dan peso Filipina juga melemah. Masing-masing 0,13 persen dan 0,14 persen. Sedangkan, won Korea Selatan menguat 0,13 persen serta rupee India dan dolar Hong Kong stagnan.
Mata uang negara maju juga kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,17 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,2 persen, dan dolar Kanada minus 0,17 persen.
Ekonom Lukman Leong mengatakan, pelaku pasar masih menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed. Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.300-Rp 15.400 per dolar AS pada hari ini.
Pengamat Pasar Keuangan, Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan, pelemahan rupiah dikarenakan pasar masih menyoroti sejumlah faktor eksternal dan internal.
Untuk faktor eksternal, indeks dolar naik pada hari Selasa dengan investor khawatir tentang kenaikan suku bunga dan eskalasi dalam perang Ukraina. Sementara imbal hasil Treasury melonjak karena keruntuhan yang mengerikan di pasar obligasi Inggris memantul di sekitar pasar obligasi global.
Sementara untuk faktor internal, perlambatan pertumbuhan di negara-negara maju, kenaikan suku bunga, risiko iklim dan berlanjutnya harga pangan dan energi yang tinggi sangat memukul negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang bisa saja akan terkena imbasnya.
]]> , Rupiah kembali merah pagi ini. Rupiah dibuka pada level Rp 15.372 per dolar AS atau melemah 0,1 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.350.
Tidak hanya mata uang Garuda. Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Baht Thailand melemah 0,13 persen, yuan China minus 0,1 persen, dan yen Jepang minus 0,26 persen.
Dolar Singapura dan peso Filipina juga melemah. Masing-masing 0,13 persen dan 0,14 persen. Sedangkan, won Korea Selatan menguat 0,13 persen serta rupee India dan dolar Hong Kong stagnan.
Mata uang negara maju juga kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,17 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,2 persen, dan dolar Kanada minus 0,17 persen.
Ekonom Lukman Leong mengatakan, pelaku pasar masih menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed. Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.300-Rp 15.400 per dolar AS pada hari ini.
Pengamat Pasar Keuangan, Ibrahim Assuaibi sebelumnya mengatakan, pelemahan rupiah dikarenakan pasar masih menyoroti sejumlah faktor eksternal dan internal.
Untuk faktor eksternal, indeks dolar naik pada hari Selasa dengan investor khawatir tentang kenaikan suku bunga dan eskalasi dalam perang Ukraina. Sementara imbal hasil Treasury melonjak karena keruntuhan yang mengerikan di pasar obligasi Inggris memantul di sekitar pasar obligasi global.
Sementara untuk faktor internal, perlambatan pertumbuhan di negara-negara maju, kenaikan suku bunga, risiko iklim dan berlanjutnya harga pangan dan energi yang tinggi sangat memukul negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang bisa saja akan terkena imbasnya.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID