Liga Inggris Haaland Ternyata Sudah Lama Pingin Pindah Ke Man City –
3 min readPemain anyar Manchester City Erling Haaland mengungkapkan, sebenarnya Pelatih Pep Guardiola tak perlu meyakinkannya untuk bergabung dengan klub berjuluk Citizen, usai memutuskan hengkang dari Borussia Dortmund akhir musim 2021/2022.
Haaland mengaku, sudah lama cinta mati terhadap tim asal Inggris tersebut. Sebelum hijrah ke Etihad Stasiun, dengan nilai transfer 51 juta poundsterling atau sekitar Rp 897 miliar, banyak isu menyebut dirinya akan memilih City sebagai tempat pelabuhan terbarunya.
Disebut karena faktor sang ayah yang notabene mantan pemain Citizen. Dia mengaku, Pelatih Manchester City Pep Guardiola juga sering merayunya untuk bergabung dengan klub Premier League yang diasuhnya itu.
“Untuk faktor ayah, perannya sangat kecil. Saya lebih termotivasi pindah ke City karena gaya Pep Guardiola. Dialah yang membuat saya cinta mati kepada Manchester City,” kata Haaland seperti dikutip dalam laporan FourFourTwo, kemarin.
Menurut dia, mantan manajer Barcelona itu memiliki kualitas kepelatihan di atas rata-rata pelatih lain. Gaya permainan yang diterapkan selalu spektakuler dan kerap membuat lini belakang lawan kewalahan.
“Sebetulnya Pep nggak perlu mempromosikan klubnya kepada saya. Dia pelatih spesial buat saya, dan kami akan bersenang-senang bersama,” ujar pemain berusia 22 tahun itu.
Haaland mengaku, masih sangat belia ketika ayahnya bermain untuk Manchester City. Sehingga akan menemukan banyak hal-hal baru yang belum didapat ayahnya setelah memutuskan pindah ke Etihad.
Salah satunya terkait kondisi tim di Etihad Stadium yang dulu bernama Maine Road, atau ketika ayahnya, Alfie, bermain di sana 20 tahun lalu.
“Yang membedakan hanya nilai-nilai klub tetap terjaga. Tapi kalau fasilitas, staf, orang-orang di sekitar klub, mereka kini sangat profesional, dan melakukan segalanya dengan cara yang baik, untuk membantu para pemain yang sangat saya sukai,” ujarnya.
]]> , Pemain anyar Manchester City Erling Haaland mengungkapkan, sebenarnya Pelatih Pep Guardiola tak perlu meyakinkannya untuk bergabung dengan klub berjuluk Citizen, usai memutuskan hengkang dari Borussia Dortmund akhir musim 2021/2022.
Haaland mengaku, sudah lama cinta mati terhadap tim asal Inggris tersebut. Sebelum hijrah ke Etihad Stasiun, dengan nilai transfer 51 juta poundsterling atau sekitar Rp 897 miliar, banyak isu menyebut dirinya akan memilih City sebagai tempat pelabuhan terbarunya.
Disebut karena faktor sang ayah yang notabene mantan pemain Citizen. Dia mengaku, Pelatih Manchester City Pep Guardiola juga sering merayunya untuk bergabung dengan klub Premier League yang diasuhnya itu.
“Untuk faktor ayah, perannya sangat kecil. Saya lebih termotivasi pindah ke City karena gaya Pep Guardiola. Dialah yang membuat saya cinta mati kepada Manchester City,” kata Haaland seperti dikutip dalam laporan FourFourTwo, kemarin.
Menurut dia, mantan manajer Barcelona itu memiliki kualitas kepelatihan di atas rata-rata pelatih lain. Gaya permainan yang diterapkan selalu spektakuler dan kerap membuat lini belakang lawan kewalahan.
“Sebetulnya Pep nggak perlu mempromosikan klubnya kepada saya. Dia pelatih spesial buat saya, dan kami akan bersenang-senang bersama,” ujar pemain berusia 22 tahun itu.
Haaland mengaku, masih sangat belia ketika ayahnya bermain untuk Manchester City. Sehingga akan menemukan banyak hal-hal baru yang belum didapat ayahnya setelah memutuskan pindah ke Etihad.
Salah satunya terkait kondisi tim di Etihad Stadium yang dulu bernama Maine Road, atau ketika ayahnya, Alfie, bermain di sana 20 tahun lalu.
“Yang membedakan hanya nilai-nilai klub tetap terjaga. Tapi kalau fasilitas, staf, orang-orang di sekitar klub, mereka kini sangat profesional, dan melakukan segalanya dengan cara yang baik, untuk membantu para pemain yang sangat saya sukai,” ujarnya.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID