Kok Bisa Sih, Beras Di Gudang Bulog Hilang Sampai 500 Ton –
5 min readParah. Sebanyak 500 ton beras di gudang Bulog, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, raib. Kok bisa beras sebanyak itu hilang dari gudang?
Politikhariini menyindir kasus tersebut dengan mengunggah meme sosok yang sedang memanggul sekarung beras. Kemudian, dia mempertanyakan beras sebanyak 500 ton bisa hilang di gudang Bulog Pinrang. Juga ada foto Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar AS.
“Dari pengakuan mereka, beras-beras tersebut tidak hilang, melainkan dipinjamkan ke pihak ketiga,” tulis Politikhariini mengutip pernyataan pihak Bulog.
Selain itu juga, ada keterangan atas hilangnya beras ratusan ton itu. Kepala Cabang Bulog Pinrang, MI dicopot dari jabatannya. Selanjutnya, Perum Bulog Sulselbar melakukan penyelidikan internal. Termasuk bekerjasama dengan kepolisian.
“Di tengah semakin naiknya harga beras di pasaran, Bulog malah kehilangan 500 ton beras. Kok bisa?” tanya Politikhariini dalam caption-nya.
Akun @Martin menuding, beras yang hilang itu pasti akan ditilep. Namun, kata dia, karena ketahuan mereka berdalih dipinjamkan.
“Kalau tidak ketahuan, mereka menikmati hasil senilai beras 500 ton. Hebat memang otak maling,” katanya.
Akun @Kang_Suria menyambung. Dia bilang, mereka memang niatnya maling. Namun, kata dia, karena ketahuan sehingga mereka beralasan dipinjamkan ke pihak ketiga.
“Untung ada audit beras. Kalau tidak ketahuan judulnya pasti penggelapan. Kasus ini harus diproses secara hukum,” desak @Munarto.
Akun @Mobe menduga, kepala gudang dan oknum Bulog jelas mau korupsi dengan menjual aset negara berupa 500 ton beras. Hanya saja, kata dia, karena ketahuan maka beralasan “dipinjam sama pengusaha swasta.
“Mesti dihukum berat tikus ini,” tuntut @Mobe. “Kalau dihukum sangat berat, jumlah kejahatan akan berkurang drastis,” ujar @Gemini_64.
Akun @Adams meminta yang bersalah harus dipecat, sita semua asetnya dan pidanakan. Kata dia, mereka para terduga pelaku jangan dikasih hati agar ada efek jera.
“Oalah, gudangnya banyak tikusnya itu. Tikusnya pakai sepatu,” ujar @Arjun_Thebeast.
Akun @Juhdi_Bisri mendesak beras yang hilang harus dikembalikan ke Bulog. Untuk proses hukum, kata dia, tetap harus ditegakkan bagi yang bersalah. “Karena yang mencuri ini tikus berukuran besar,” katanya.
Menurut @M_Yasuf, beras itu bukan dipinjamkan, tapi dijual demi mencari selisih harga. Apesnya, uangnya sudah habis, tapi beras pengganti belum terbeli lagi. Dia menyarankan untuk mengaudit seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia.
“Tidak ada integritas sama sekali itu kepala gudangnya,” kata @M_Yasuf. “Kemungkinan di gudang yang lain di seluruh Indonesia mungkin sama. Sikat pihak yang bersalah dan pidanakan,” kata @Desa_Kapur.
Akun @Katim_San mengatakan, beberapa hari lalu kepala Bulog mau impor beras karena perintah negara. Ini, kata dia, beras yang sudah ada malah dipinjamkan ke pihak lain. “Aneh bin nggak masuk akal,” kritiknya.
Akun @Anakasujuara menilai pengawasan Bulog lemah. Padahal saat ini bisa pakai CCTV dan database dengan system monitoring. Dia mempertanyakan laporan harian dan bulanan stok beras Bulog.
“Seperti apa kok stok tidak di-cross check. 500 Ton itu besar dan banyak lho,” ucapnya.
Akun @Asep_Tea menyindir, pesulap
David Copperfield yang pernah manghilangkan gedung. Tapi, kata dia, masih kalah sama orang Indonesia, beras 500 ton bisa dihilangkan dari gedung Bulog.
“Itu artinya rakyat Indonesia makmur, sampai beras diambil orang diam saja,” kata @Jamal_Rizzi, satir.
Sementara @Sipengganggu membela Kepala Bulog Pinrang. Dia bilang, beras bila ditumpuk kelamaan jadi busuk. Sehingga, kata dia, lebih baik dipinjamkan karena itu bukan melanggar hukum. [TIF] ]]> , Parah. Sebanyak 500 ton beras di gudang Bulog, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, raib. Kok bisa beras sebanyak itu hilang dari gudang?
Politikhariini menyindir kasus tersebut dengan mengunggah meme sosok yang sedang memanggul sekarung beras. Kemudian, dia mempertanyakan beras sebanyak 500 ton bisa hilang di gudang Bulog Pinrang. Juga ada foto Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar AS.
“Dari pengakuan mereka, beras-beras tersebut tidak hilang, melainkan dipinjamkan ke pihak ketiga,” tulis Politikhariini mengutip pernyataan pihak Bulog.
Selain itu juga, ada keterangan atas hilangnya beras ratusan ton itu. Kepala Cabang Bulog Pinrang, MI dicopot dari jabatannya. Selanjutnya, Perum Bulog Sulselbar melakukan penyelidikan internal. Termasuk bekerjasama dengan kepolisian.
“Di tengah semakin naiknya harga beras di pasaran, Bulog malah kehilangan 500 ton beras. Kok bisa?” tanya Politikhariini dalam caption-nya.
Akun @Martin menuding, beras yang hilang itu pasti akan ditilep. Namun, kata dia, karena ketahuan mereka berdalih dipinjamkan.
“Kalau tidak ketahuan, mereka menikmati hasil senilai beras 500 ton. Hebat memang otak maling,” katanya.
Akun @Kang_Suria menyambung. Dia bilang, mereka memang niatnya maling. Namun, kata dia, karena ketahuan sehingga mereka beralasan dipinjamkan ke pihak ketiga.
“Untung ada audit beras. Kalau tidak ketahuan judulnya pasti penggelapan. Kasus ini harus diproses secara hukum,” desak @Munarto.
Akun @Mobe menduga, kepala gudang dan oknum Bulog jelas mau korupsi dengan menjual aset negara berupa 500 ton beras. Hanya saja, kata dia, karena ketahuan maka beralasan “dipinjam sama pengusaha swasta.
“Mesti dihukum berat tikus ini,” tuntut @Mobe. “Kalau dihukum sangat berat, jumlah kejahatan akan berkurang drastis,” ujar @Gemini_64.
Akun @Adams meminta yang bersalah harus dipecat, sita semua asetnya dan pidanakan. Kata dia, mereka para terduga pelaku jangan dikasih hati agar ada efek jera.
“Oalah, gudangnya banyak tikusnya itu. Tikusnya pakai sepatu,” ujar @Arjun_Thebeast.
Akun @Juhdi_Bisri mendesak beras yang hilang harus dikembalikan ke Bulog. Untuk proses hukum, kata dia, tetap harus ditegakkan bagi yang bersalah. “Karena yang mencuri ini tikus berukuran besar,” katanya.
Menurut @M_Yasuf, beras itu bukan dipinjamkan, tapi dijual demi mencari selisih harga. Apesnya, uangnya sudah habis, tapi beras pengganti belum terbeli lagi. Dia menyarankan untuk mengaudit seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia.
“Tidak ada integritas sama sekali itu kepala gudangnya,” kata @M_Yasuf. “Kemungkinan di gudang yang lain di seluruh Indonesia mungkin sama. Sikat pihak yang bersalah dan pidanakan,” kata @Desa_Kapur.
Akun @Katim_San mengatakan, beberapa hari lalu kepala Bulog mau impor beras karena perintah negara. Ini, kata dia, beras yang sudah ada malah dipinjamkan ke pihak lain. “Aneh bin nggak masuk akal,” kritiknya.
Akun @Anakasujuara menilai pengawasan Bulog lemah. Padahal saat ini bisa pakai CCTV dan database dengan system monitoring. Dia mempertanyakan laporan harian dan bulanan stok beras Bulog.
“Seperti apa kok stok tidak di-cross check. 500 Ton itu besar dan banyak lho,” ucapnya.
Akun @Asep_Tea menyindir, pesulap
David Copperfield yang pernah manghilangkan gedung. Tapi, kata dia, masih kalah sama orang Indonesia, beras 500 ton bisa dihilangkan dari gedung Bulog.
“Itu artinya rakyat Indonesia makmur, sampai beras diambil orang diam saja,” kata @Jamal_Rizzi, satir.
Sementara @Sipengganggu membela Kepala Bulog Pinrang. Dia bilang, beras bila ditumpuk kelamaan jadi busuk. Sehingga, kata dia, lebih baik dipinjamkan karena itu bukan melanggar hukum. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID