DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
23 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Kemendikbudristek Ajak Kaum Muda Wujudkan Indonesia Merdeka Dan Cinta Keragaman –

3 min read

Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek) kembali menggelar talkshow Tutur Berkualitas untuk kedua kalinya, dengan mengusung tema “Merdeka Setara, Indahnya Perbedaan”. Sesi talkshow kali ini diadakan di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (3/11).

Kegiatan tersebut diselenggarakan sekaligus menyambut peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2022 untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa semangat dan nilai-nilai para pejuang kemerdekaan Indonesia dapat diwujudkan pada masa kini dengan cara bersikap inklusif di tengah keberagaman.

Pelaksana Tugas Kepala Puspeka Kemendikbudristek Hendarman menyampaikan, Indonesia adalah bangsa dan negara yang kuat karena kemajemukan dan keragaman suku, budaya, agama, dan ras.

“Indonesia juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sudah semestinya tidak hanya menjadi slogan tetapi harus menjadi perilaku sehari-hari dengan merealisasikan kesetaraan kepada sesama di antara perbedaan yang ada,” ujar Hendarman, dalam siaran pers, Senin (7/11). 

“Kita dapat mencontoh perjuangan pahlawan pertempuran 10 November di Surabaya. Para pejuang berasal dari berbagai perbedaan, tapi mampu saling menghargai dan mencintai keberagaman yang ada, sehingga mampu tercipta persatuan. Sekarang generasi muda dituntut bertindak seperti para pejuang agar menjadi penyampai pesan damai di mana pun berada,” lanjutnya. 

Menurut Hendarman, Indonesia akan terus membutuhkan kaum muda yang mampu menggerakkan inklusivitas, mempunyai pola pikir dan sikap toleran, dan menciptakan kesetaraan kepada sesama sesuai Pancasila.

Salah satu narasumber talkshow, Nabila Ishma Nurhabibah, mahasiswi Universitas Padjadjaran sekaligus pegiat aksi kemanusiaan dan pendidikan menjabarkan bahwa keberagaman juga mencakup cara berpikir dan sifat yang bisa ditemui di Indonesia.

“Kita semua harus menyadari adanya perbedaan dari satu orang dengan orang lain dalam mengekspresikan sesuatu pemikirannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memberikan kesempatan yang setara bagi semua manusia” ucap Nabila.

Narasumber kedua talkshow Tutur Berkualitas yakni Ganzerlana, musisi asal Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur menuturkan, Indonesia mempunyai warisan dari para leluhur di antaranya musik tradisional yang patut diperkenalkan hingga ke penjuru dunia.

“Alasan Saya masih mempertahankan musik tradisional hingga kini, karena sebagai penerus leluhur sudah seharusnya dijaga, di mana mereka meninggalkan sebuah emas yang begitu indah yaitu musik tradisional yang perlu dikemas dan dipertahankan sehingga musik etnik dapat dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia,” tutur Ganzerlana. ■
]]> , Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek) kembali menggelar talkshow Tutur Berkualitas untuk kedua kalinya, dengan mengusung tema “Merdeka Setara, Indahnya Perbedaan”. Sesi talkshow kali ini diadakan di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (3/11).

Kegiatan tersebut diselenggarakan sekaligus menyambut peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2022 untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa semangat dan nilai-nilai para pejuang kemerdekaan Indonesia dapat diwujudkan pada masa kini dengan cara bersikap inklusif di tengah keberagaman.

Pelaksana Tugas Kepala Puspeka Kemendikbudristek Hendarman menyampaikan, Indonesia adalah bangsa dan negara yang kuat karena kemajemukan dan keragaman suku, budaya, agama, dan ras.

“Indonesia juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang sudah semestinya tidak hanya menjadi slogan tetapi harus menjadi perilaku sehari-hari dengan merealisasikan kesetaraan kepada sesama di antara perbedaan yang ada,” ujar Hendarman, dalam siaran pers, Senin (7/11). 

“Kita dapat mencontoh perjuangan pahlawan pertempuran 10 November di Surabaya. Para pejuang berasal dari berbagai perbedaan, tapi mampu saling menghargai dan mencintai keberagaman yang ada, sehingga mampu tercipta persatuan. Sekarang generasi muda dituntut bertindak seperti para pejuang agar menjadi penyampai pesan damai di mana pun berada,” lanjutnya. 

Menurut Hendarman, Indonesia akan terus membutuhkan kaum muda yang mampu menggerakkan inklusivitas, mempunyai pola pikir dan sikap toleran, dan menciptakan kesetaraan kepada sesama sesuai Pancasila.

Salah satu narasumber talkshow, Nabila Ishma Nurhabibah, mahasiswi Universitas Padjadjaran sekaligus pegiat aksi kemanusiaan dan pendidikan menjabarkan bahwa keberagaman juga mencakup cara berpikir dan sifat yang bisa ditemui di Indonesia.

“Kita semua harus menyadari adanya perbedaan dari satu orang dengan orang lain dalam mengekspresikan sesuatu pemikirannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memberikan kesempatan yang setara bagi semua manusia” ucap Nabila.

Narasumber kedua talkshow Tutur Berkualitas yakni Ganzerlana, musisi asal Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur menuturkan, Indonesia mempunyai warisan dari para leluhur di antaranya musik tradisional yang patut diperkenalkan hingga ke penjuru dunia.

“Alasan Saya masih mempertahankan musik tradisional hingga kini, karena sebagai penerus leluhur sudah seharusnya dijaga, di mana mereka meninggalkan sebuah emas yang begitu indah yaitu musik tradisional yang perlu dikemas dan dipertahankan sehingga musik etnik dapat dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia,” tutur Ganzerlana. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |