DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
16 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Kasino Tempat Paling Aman Cuci Duit –

5 min read

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi perjudian di sebuah kasino di Singapura oleh Gubernur Papua Lukas Enembe sebesar Rp 560 miliar.

Menanggapi temuan tersebut, Putri dalam akun Twitternya @putri_471 mengunggah foto kegiatan Gubernur Papua Lukas Enembe, selama berada di Singapura.

Di dalamnya ada keterangan PPATK yang menjelaskan bahwa uang Lukas Enembe Rp 560 miliar mengalir ke kasino judi. Disebutkan juga, Lukas Enembe pergi ke Singapura sebanyak 52 kali.

“Ini foto Gubernur Papua Lukas Enembe yang main judi di Singapura,” ujar Putri dalam keterangannya, ke­marin.

Akun @KeeriHan45 meminta KPK segera menangkap Lukas Enembe sebelum dia kabur. Sebab, foto Lukas Enembe berada di meja judi dan bukti aliran dana ke kasino sudah sangat jelas.

“Kasino adalah tempat paling aman mencuci duit karena nggak ada yang be­rani menyentuh uang milik mafia karena legal,” ujar @arifinpribadi.

Akun @AngelaC399 mengatakan, Lukas Enembe melakukan transaksi judi lintas negera sebesar Rp 560 miliar. Dia berharap, para pemimpin di daerah lain jujur-jujur.

Akun @Jerrie619 mendesak KPK segera menangkap Lukas Enembe. Pasalnya, dia mengambil hak rakyat Papua untuk main judi.

“Gubernur korupsi dan main judi men­jadi penyebab nyata masyarakat Papua menderita,” ujar @adel_laksmana.

Akun @YopiTanjung menyarankan kepada Lukas Enembe memenuhi pang­gilan KPK. Tujuannya, kata dia, agar bisa menjelaskan semua dengan bukti-bukti dan hadapi proses hukum ini agar rakyat tahu siapa yang benar.

“Dana otonomi (otsus) yang berjumlah puluhan triliun buat mengejar infrastruk­tur di Papua agar tidak ada gap yang ter­lalu jauh dengan Pulau Jawa. Tapi lha kok ngene jadinya,” kata @irvan_cahyar.

Akun @Rohmatinternis1 bilang, dana otsus yang nilainya triliunan ru­piah mubazir, karena yang menikmati pejabat seperti ini. Selama ini masyarakat Papua sangat sedikit yang menikmati dana otsus tersebut. “Dilema otonomi daerah, jadi kerajaan kecil di masing-masing wilayah,” kata dia.

 

Akun @Cb97uwu menambahkan, dana otsus cuma sedikit bahkan nyaris tidak dipakai untuk pembangunan SDM dan infrastruktur. Sebab, dana beasiswa untuk putra dan putri Papua yang afirmasi itu saja suka telat. “Nyampenya harus di protes-protes dulu,” katanya.

Akun @Meyradiyana mengungkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang berstatus tersangka KPK memiliki keka­yaan Rp 33 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2021. Namun belakangan terungkap, temuan setoran tunai di kasino judi sebesar Rp 560 miliar.

“Berarti tidak jujur sewaktu mengisi data di LHKPN KPK,” timpal @Lalo_Napitupulu.

Sementara, @Wandikbobl membela Lukas Enembe. Dia bilang, yang dilaku­kan KPK adalah melakukan kriminalisasi terhadap pejabat orang asli Papua, tapi dengan cara menjadikan mereka sebagai koruptor.

Sementara, kuasa hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino di Singapura. Tapi, hanya untuk hiburan semata.

“Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu,” ujar Aloysius dalam keterangannya, kemarin.

Aloysius membantah transaksi setoran tunai kasino dengan nominal hingga Rp 560 miliar. Menurutnya, Lukas tidak membawa uang sebesar itu ketika ber­main di Singapura.

“Tidak sefantastis itu sampai sekian miliar, itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana dan tidak bawa uang sebesar itu,” katanya.

Aloysius lantas mempertanyakan men­gapa KPK mengurusi sampai hal yang bersifat pribadi Lukas. Dia menegaskan, aliran dana temuan PPATK tidak bisa dibuktikan.

Apalagi, kata Aloysius, dalam undang-undang yang ada saat ini tidak mengatur pembuktian terbalik. “Apalagi ke luar negeri itu,” pungkasnya. [TIF] ]]> , Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi perjudian di sebuah kasino di Singapura oleh Gubernur Papua Lukas Enembe sebesar Rp 560 miliar.

Menanggapi temuan tersebut, Putri dalam akun Twitternya @putri_471 mengunggah foto kegiatan Gubernur Papua Lukas Enembe, selama berada di Singapura.

Di dalamnya ada keterangan PPATK yang menjelaskan bahwa uang Lukas Enembe Rp 560 miliar mengalir ke kasino judi. Disebutkan juga, Lukas Enembe pergi ke Singapura sebanyak 52 kali.

“Ini foto Gubernur Papua Lukas Enembe yang main judi di Singapura,” ujar Putri dalam keterangannya, ke­marin.

Akun @KeeriHan45 meminta KPK segera menangkap Lukas Enembe sebelum dia kabur. Sebab, foto Lukas Enembe berada di meja judi dan bukti aliran dana ke kasino sudah sangat jelas.

“Kasino adalah tempat paling aman mencuci duit karena nggak ada yang be­rani menyentuh uang milik mafia karena legal,” ujar @arifinpribadi.

Akun @AngelaC399 mengatakan, Lukas Enembe melakukan transaksi judi lintas negera sebesar Rp 560 miliar. Dia berharap, para pemimpin di daerah lain jujur-jujur.

Akun @Jerrie619 mendesak KPK segera menangkap Lukas Enembe. Pasalnya, dia mengambil hak rakyat Papua untuk main judi.

“Gubernur korupsi dan main judi men­jadi penyebab nyata masyarakat Papua menderita,” ujar @adel_laksmana.

Akun @YopiTanjung menyarankan kepada Lukas Enembe memenuhi pang­gilan KPK. Tujuannya, kata dia, agar bisa menjelaskan semua dengan bukti-bukti dan hadapi proses hukum ini agar rakyat tahu siapa yang benar.

“Dana otonomi (otsus) yang berjumlah puluhan triliun buat mengejar infrastruk­tur di Papua agar tidak ada gap yang ter­lalu jauh dengan Pulau Jawa. Tapi lha kok ngene jadinya,” kata @irvan_cahyar.

Akun @Rohmatinternis1 bilang, dana otsus yang nilainya triliunan ru­piah mubazir, karena yang menikmati pejabat seperti ini. Selama ini masyarakat Papua sangat sedikit yang menikmati dana otsus tersebut. “Dilema otonomi daerah, jadi kerajaan kecil di masing-masing wilayah,” kata dia.

 

Akun @Cb97uwu menambahkan, dana otsus cuma sedikit bahkan nyaris tidak dipakai untuk pembangunan SDM dan infrastruktur. Sebab, dana beasiswa untuk putra dan putri Papua yang afirmasi itu saja suka telat. “Nyampenya harus di protes-protes dulu,” katanya.

Akun @Meyradiyana mengungkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang berstatus tersangka KPK memiliki keka­yaan Rp 33 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk periode 2021. Namun belakangan terungkap, temuan setoran tunai di kasino judi sebesar Rp 560 miliar.

“Berarti tidak jujur sewaktu mengisi data di LHKPN KPK,” timpal @Lalo_Napitupulu.

Sementara, @Wandikbobl membela Lukas Enembe. Dia bilang, yang dilaku­kan KPK adalah melakukan kriminalisasi terhadap pejabat orang asli Papua, tapi dengan cara menjadikan mereka sebagai koruptor.

Sementara, kuasa hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, mengakui kliennya bermain kasino di Singapura. Tapi, hanya untuk hiburan semata.

“Itu kan pergi main kasino, main-main seperti kita main game gitu,” ujar Aloysius dalam keterangannya, kemarin.

Aloysius membantah transaksi setoran tunai kasino dengan nominal hingga Rp 560 miliar. Menurutnya, Lukas tidak membawa uang sebesar itu ketika ber­main di Singapura.

“Tidak sefantastis itu sampai sekian miliar, itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana dan tidak bawa uang sebesar itu,” katanya.

Aloysius lantas mempertanyakan men­gapa KPK mengurusi sampai hal yang bersifat pribadi Lukas. Dia menegaskan, aliran dana temuan PPATK tidak bisa dibuktikan.

Apalagi, kata Aloysius, dalam undang-undang yang ada saat ini tidak mengatur pembuktian terbalik. “Apalagi ke luar negeri itu,” pungkasnya. [TIF]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |