Jokowi: Ruang Syiar Islam Di Indonesia Terbuka Lebar, Banyak Kemudahan Tak Diatur Negara –
2 min readPresiden Jokowi menitip pesan kepada Muhammadiyah, untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, dan penuh dengan nilai-nilai toleransi. Islam yang menjaga persatuan, serta menjaga persaudaraan dan perdamaian. Sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Menurutnya, ruang syiar Islam di Indonesia, sangat terbuka lebar dibanding negara muslim lainnya. Baik di Asia Tenggara atau Timur Tengah. Kondisi ini, tentu patut disyukuri.
“Banyak kemudahan bagi umat Islam di Indonesia, yang tidak diatur oleh negara. Misalnya, kemudahan menyampaikan ceramah agama, mengundang penceramah, menyampaikan khotbah Jumat, dan menggelar peringatan Hari Besar Islam. Juga pengaturan azan, dan pengumpulan dana sosial Islam,” kata Jokowi dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11).
Melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Jokowi juga menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Saat ini, Muhammadiyah telah memiliki 170 perguruan tinggi, 1.364 SMA sederajat, 1.826 SMP sederajat, 2.817 SD sederajat, 20.233 TK/PAUD dan kelompok bermain, serta 440 pesantren.
“Melalui kerja kita bersama, saya yakin, Indonesia mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram,” tutur Jokowi.
“Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa jadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia,” pungkasnya. ■
]]> , Presiden Jokowi menitip pesan kepada Muhammadiyah, untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, dan penuh dengan nilai-nilai toleransi. Islam yang menjaga persatuan, serta menjaga persaudaraan dan perdamaian. Sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Menurutnya, ruang syiar Islam di Indonesia, sangat terbuka lebar dibanding negara muslim lainnya. Baik di Asia Tenggara atau Timur Tengah. Kondisi ini, tentu patut disyukuri.
“Banyak kemudahan bagi umat Islam di Indonesia, yang tidak diatur oleh negara. Misalnya, kemudahan menyampaikan ceramah agama, mengundang penceramah, menyampaikan khotbah Jumat, dan menggelar peringatan Hari Besar Islam. Juga pengaturan azan, dan pengumpulan dana sosial Islam,” kata Jokowi dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11).
Melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Jokowi juga menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Saat ini, Muhammadiyah telah memiliki 170 perguruan tinggi, 1.364 SMA sederajat, 1.826 SMP sederajat, 2.817 SD sederajat, 20.233 TK/PAUD dan kelompok bermain, serta 440 pesantren.
“Melalui kerja kita bersama, saya yakin, Indonesia mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram,” tutur Jokowi.
“Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa jadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia,” pungkasnya. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID