Jelang Nataru, Airlangga Blusukan Ke Pasar Pasokan Dan Harga Pangan Di Kalbar Aman Terkendali –
4 min readMenteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turun ke pasar memantau langsung pasokan dan harga pangan di Kalimantan Barat (Kalbar). Hasilnya, sejauh ini aman terkendali.
Pemerintah terus berupaya menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan pangan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Salah satu upaya itu dilakukan Pemerintah dengan memantau langsung perkembangan harga dan pasokan komoditas pangan pokok. Kemarin, Menko Airlangga menyambangi Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalbar, memantau langsung perkembangan terkini.
Kegiatan ini dilakukannya di sela-sela kunjungan kerja terkait Pertemuan Tingkat Menteri dalam forum The 25th Ministerial Meeting Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
“Saya didampingi oleh Pak Wagub dan Pak Wali Kota serta dari Bank Mandiri, Bank Kalbar, BSI (Bank Syariah Indonesia), BNI (Bank Negara Indonesia) dan BRI (Bank Rakyat Indonesia). Tujuan kunjungan ke pasar ini karena kita akan mengadakan rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah. Terutama untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ungkap Airlangga.
Dalam kunjungan ini, Ketua Umum Partai Golkar itu berdialog dengan sejumlah pedagang. Dari dialog tersebut terungkap, harga dan pasokan sejumlah komoditas mulai dari bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng, dan ayam hingga telur, masih cukup stabil.
Pasar Flamboyan merupakan salah satu pasar induk di Kota Pontianak yang telah berdiri sejak tahun 1989.
Pasar yang dibangun pada lahan seluas 17.133 meter persegi tersebut, memiliki kapasitas pedagang sebanyak 53 ruko, 203 kios dan 1.563 los.
“Kita melihat inflasi Kalbar relatif baik meskipun sedikit di atas nasional. Inflasi Kalbar kira-kira 6 persen, jadi kita berharap bisa terus diturunkan dengan ketersediaan pasokan yang aman dan harga yang terjangkau,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan ini, Airlangga juga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis sebesar Rp 1,18 triliun kepada lima pedagang di Pasar Flamboyan.
KUR yang disalurkan tersebut merupakan skema KUR Mikro dan KUR Kecil dengan besaran penyaluran mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 400 juta untuk masing-masing debitur.
Penyerahan KUR tersebut dilakukan oleh penyalur dari BRI Mandiri, BNI, BSI dan Bank Kalimantan Barat. Program KUR tersebut merupakan salah satu program Pemerintah untuk mendukung pengendalian inflasi melalui akses pembiayaan untuk penguatan kelembagaan petani yang juga termuat dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022- 2024. [NOV] ]]> , Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turun ke pasar memantau langsung pasokan dan harga pangan di Kalimantan Barat (Kalbar). Hasilnya, sejauh ini aman terkendali.
Pemerintah terus berupaya menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan pangan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Salah satu upaya itu dilakukan Pemerintah dengan memantau langsung perkembangan harga dan pasokan komoditas pangan pokok. Kemarin, Menko Airlangga menyambangi Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalbar, memantau langsung perkembangan terkini.
Kegiatan ini dilakukannya di sela-sela kunjungan kerja terkait Pertemuan Tingkat Menteri dalam forum The 25th Ministerial Meeting Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
“Saya didampingi oleh Pak Wagub dan Pak Wali Kota serta dari Bank Mandiri, Bank Kalbar, BSI (Bank Syariah Indonesia), BNI (Bank Negara Indonesia) dan BRI (Bank Rakyat Indonesia). Tujuan kunjungan ke pasar ini karena kita akan mengadakan rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah. Terutama untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ungkap Airlangga.
Dalam kunjungan ini, Ketua Umum Partai Golkar itu berdialog dengan sejumlah pedagang. Dari dialog tersebut terungkap, harga dan pasokan sejumlah komoditas mulai dari bawang merah, bawang putih, beras, minyak goreng, dan ayam hingga telur, masih cukup stabil.
Pasar Flamboyan merupakan salah satu pasar induk di Kota Pontianak yang telah berdiri sejak tahun 1989.
Pasar yang dibangun pada lahan seluas 17.133 meter persegi tersebut, memiliki kapasitas pedagang sebanyak 53 ruko, 203 kios dan 1.563 los.
“Kita melihat inflasi Kalbar relatif baik meskipun sedikit di atas nasional. Inflasi Kalbar kira-kira 6 persen, jadi kita berharap bisa terus diturunkan dengan ketersediaan pasokan yang aman dan harga yang terjangkau,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan ini, Airlangga juga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis sebesar Rp 1,18 triliun kepada lima pedagang di Pasar Flamboyan.
KUR yang disalurkan tersebut merupakan skema KUR Mikro dan KUR Kecil dengan besaran penyaluran mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 400 juta untuk masing-masing debitur.
Penyerahan KUR tersebut dilakukan oleh penyalur dari BRI Mandiri, BNI, BSI dan Bank Kalimantan Barat. Program KUR tersebut merupakan salah satu program Pemerintah untuk mendukung pengendalian inflasi melalui akses pembiayaan untuk penguatan kelembagaan petani yang juga termuat dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022- 2024. [NOV]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID