Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Gelar Bimtek Tanam Sayuran Di Pekarangan –
4 min readKementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan hortikultura. Salah satu upaya yang dilakukan, antara lain, melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk para petani dan pelaku usaha.
Baru-baru ini, Ditjen Hortikultura menggelar bimtek budidaya sayuran di pekarangan rumah yang berlokasi di Aceh.
Acara yang diselenggarkan di Serambi Mekah ini, diharapkan bermanfaat bagi masyarakat terutama rumah tangga.
Melalui bimtek, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para petani dan pelaku usaha terhadap penerapan teknologi inovatif dan penguatan kelembagaan.
Hal ini meliputi budidaya, pasca panen, pengolahan, pemasaran maupun pada aspek pembiayaan,” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari saat memberi sambutan secara virtual, Rabu (3/8).
Retno menjelaskan, salah satu manfaat budidaya sayuran di pekarangan rumah, yakni untuk mengamankan stok pangan. Rumah tangga bisa menjadi fondasi dasar yang dibarengi tekad kuat.
Menurutnya, komoditas hortikultura dapat ditanam di lahan sempit seperti pekarangan, asal memiliki tekad yang kuat untuk membangun tanaman hortikultura.
Sebagaimana diketahui, saat ini kondisi dunia tidak stabil. Adanya perang, perubahan iklim membuat semua bahan pangan menjadi langka dan mahal.
“Untuk itu semua pihak harus saling mengamankan agar tidak terjadi resesi. Salah satunya, menanam sayuran di lahan pekarangan,” terang Retno.
Senada, Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Aceh Utara Siti Aisyah mengatakan, isu ketahanan pangan harus menjadi prioritas pembangunan nasional. Selain itu, menjadi agenda strategis yang tidak bisa ditawar.
“Kami selaku perwakilan dinas menyambut baik bimtek sekaligus program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Ditjen Hortikultura ini. Gelaran ini dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan makan karena bisa dipetik dari hasil pekarangan,” jelas Siti.
Acara yang diikuti kurang lebih 300 peserta, terdiri dari kelompok masyarakat dan peserta turut menghadirkan narasumber dari akademisi Universitas Syah Kuala.
Dalam memanfaatkan lahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar berhasil dengan baik.
Untuk menghasilkan tanaman yang baik dan produktivitas tinggi, perlu diperhatikan syarat tumbuh yaitu cukup sinar matahari, lahan subur dan pilih komoditi yang tepat.
“Selain itu, pastikan bebas dari gangguan hewan peliharaan dan tanaman dipelihara dengan baik,” papar dosen Ilmu Tanah, Muyassir.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari tokoh masyarakat Aceh, Al Fadhal yang juga moderator dan penanggung jawab kegiatan. Pihaknya ikut merasakan manfaat dari kegiatan P2L dan bimtek ini.
Masyarakat bisa memanfaatkan halaman rumah untuk mengurangi beban hidup sehari sehari.
“Masyarakat sudah menanam sendiri bawang, tomat, cabe dan aneka sayuran di pekarangan, sehingga tidak perlu lagi membeli di pasar. Cukup membeli ikan sama minyak goreng saja,” ungkap Al Fadhal.
Tokoh masyarakat Aceh, Azhar Mahmud berharap, dengan bimtek dapat meneruskan ilmu yang didapat untuk dikembangkan pada masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan ke depan lebih baik, dan bisa meneruskan kepada masyarakat di desa desa tempat tinggal kita,” harap Azhar.■
]]> , Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam pengembangan hortikultura. Salah satu upaya yang dilakukan, antara lain, melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk para petani dan pelaku usaha.
Baru-baru ini, Ditjen Hortikultura menggelar bimtek budidaya sayuran di pekarangan rumah yang berlokasi di Aceh.
Acara yang diselenggarkan di Serambi Mekah ini, diharapkan bermanfaat bagi masyarakat terutama rumah tangga.
Melalui bimtek, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para petani dan pelaku usaha terhadap penerapan teknologi inovatif dan penguatan kelembagaan.
Hal ini meliputi budidaya, pasca panen, pengolahan, pemasaran maupun pada aspek pembiayaan,” ujar Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari saat memberi sambutan secara virtual, Rabu (3/8).
Retno menjelaskan, salah satu manfaat budidaya sayuran di pekarangan rumah, yakni untuk mengamankan stok pangan. Rumah tangga bisa menjadi fondasi dasar yang dibarengi tekad kuat.
Menurutnya, komoditas hortikultura dapat ditanam di lahan sempit seperti pekarangan, asal memiliki tekad yang kuat untuk membangun tanaman hortikultura.
Sebagaimana diketahui, saat ini kondisi dunia tidak stabil. Adanya perang, perubahan iklim membuat semua bahan pangan menjadi langka dan mahal.
“Untuk itu semua pihak harus saling mengamankan agar tidak terjadi resesi. Salah satunya, menanam sayuran di lahan pekarangan,” terang Retno.
Senada, Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian Aceh Utara Siti Aisyah mengatakan, isu ketahanan pangan harus menjadi prioritas pembangunan nasional. Selain itu, menjadi agenda strategis yang tidak bisa ditawar.
“Kami selaku perwakilan dinas menyambut baik bimtek sekaligus program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Ditjen Hortikultura ini. Gelaran ini dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan makan karena bisa dipetik dari hasil pekarangan,” jelas Siti.
Acara yang diikuti kurang lebih 300 peserta, terdiri dari kelompok masyarakat dan peserta turut menghadirkan narasumber dari akademisi Universitas Syah Kuala.
Dalam memanfaatkan lahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar berhasil dengan baik.
Untuk menghasilkan tanaman yang baik dan produktivitas tinggi, perlu diperhatikan syarat tumbuh yaitu cukup sinar matahari, lahan subur dan pilih komoditi yang tepat.
“Selain itu, pastikan bebas dari gangguan hewan peliharaan dan tanaman dipelihara dengan baik,” papar dosen Ilmu Tanah, Muyassir.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari tokoh masyarakat Aceh, Al Fadhal yang juga moderator dan penanggung jawab kegiatan. Pihaknya ikut merasakan manfaat dari kegiatan P2L dan bimtek ini.
Masyarakat bisa memanfaatkan halaman rumah untuk mengurangi beban hidup sehari sehari.
“Masyarakat sudah menanam sendiri bawang, tomat, cabe dan aneka sayuran di pekarangan, sehingga tidak perlu lagi membeli di pasar. Cukup membeli ikan sama minyak goreng saja,” ungkap Al Fadhal.
Tokoh masyarakat Aceh, Azhar Mahmud berharap, dengan bimtek dapat meneruskan ilmu yang didapat untuk dikembangkan pada masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan ke depan lebih baik, dan bisa meneruskan kepada masyarakat di desa desa tempat tinggal kita,” harap Azhar.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID