Hoaks, Istana Dibobol Hacker –
5 min readWarganet dikejutkan dengan pengakuan seorang hacker bernama Bjorka. Dia mengklaim berhasil membobol dokumen-dokumen rahasia BIN untuk Presiden Jokowi. Namun, Istana membantahnya. Kata mereka, hoaks.
Belakangan ini perbincangan dunia maya tertuju pada nama Bjorka, akun hacker yang mengklaim berhasil membobol data penduduk Indonesia, termasuk dokumen-dokumen rahasia negara. Namun klaim itu dibantah Istana sebagai hoaks.
Aksi Bjorka tidak sendirian. Ada beberapa hacker lainnya yang ikut membuat heboh internet Indonesia. Seperti hacker bernama Strovian. Ulah mereka dimulai pada Agustus. Menyasar kementerian atau lembaga kenegaraan. Antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), KPU, dan BIN.
Parahnya, usai mengklaim berhasil melakukan hacker, mereka mengeye pihak-pihak yang diretas. “Stop Being An Id**t,” kata Bjorka, menanggapi pesan Kominfo yang meminta akun hacker tersebut tidak melakukan akses ilegal.
Bjorka mengklaim telah membocorkan 105 juta data pemilih Pemilu KPU yang diperjualbelikan di forum online. Ia juga mengklaim telah mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia, yang terdiri atas NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.
Teranyar, Dalam situs breached, Bjorka mencantumkan logo Presiden Republik Indonesia. Ia menyebut membocorkan dokumen rahasia Presiden RI berupa transaksi surat tahun 2019-2021. Selain itu Bjorka juga membocorkan dokumen yang dikirimkan kepada presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh BIN yang diberi label rahasia. Data tersebut dibocorkan Bjorka pada Jumat (6/9). Dokumen berisi transaksi surat menyurat itu berukuran 189 MB jika di-compressed menjadi 40 MB.
Soal kebocoran data pejabat negara itu ramai jadi omongan warganet. Bahkan, semalam tagar Bjorka jadi trending di Twitter. “I love Bjorka,” kata akun @NaYrareity_ “Uraaa Bjorka,” timpal @Chanya_san sembari menyelipkan gambar api. “Selamat berjuang Bjorka,” cetus @oliemtwets. “Gara-gara penasaran sama Bjorka, sampai tengok ke sini.. Heeemmm para pejabat ketar ketir ni nggak bisa tidur,” duga @Princes43745415.
Sedangkan akun @her_ii mengingatkan Bjorka atas konsekuensi dari ulahnya. “Pasti Bjorka ketakutan, gelisah, dan nggak bisa tidur mendengar ancaman dari Pemerintah,” tegas dia.
Bagaimana tanggapan Istana? Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menegaskan, tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi yang bocor di internet. Artinya apa yang disampaikan Bjorka adalah hoaks.
“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru, kemarin.
Dia menekankan, informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari BIN, dan surat lainnya untuk Jokowi bocor di forum peretas adalah informasi bohong. Beredarnya informasi bohong itu, terang Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” jelas dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengaku heran illegal hacker malah dielu-elukan seperti pahlawan. “Aneh kita? Saya lihat beritanya kok, ilegal hacker ini menjadi seperti pahlawan yang dielu-elukan,” ucap menteri yang data pribadinya juga dibocorkan Bjorka itu.
Sementara, anggota Komisi I DPR, Junico Siahaan heran dengan kerja Pemerintah dalam mengamankan data pribadi penduduknya. “Ini tiga kali lho. Keterlaluan. Harusnya menjadi lampu merah buat kita semua. Bahwa bagaimana kita menjaga data ini harus menjadi catatan yang sangat baik,” imbuh Nico.
Lebih lanjut, Nico pun mempertanyakan soal rencana dan bagaimana cara menjaga data yang ada di Pusat Data Nasional (PDN), yang rencananya akan diselesaikan pada tahun 2024. [UMM] ]]> , Warganet dikejutkan dengan pengakuan seorang hacker bernama Bjorka. Dia mengklaim berhasil membobol dokumen-dokumen rahasia BIN untuk Presiden Jokowi. Namun, Istana membantahnya. Kata mereka, hoaks.
Belakangan ini perbincangan dunia maya tertuju pada nama Bjorka, akun hacker yang mengklaim berhasil membobol data penduduk Indonesia, termasuk dokumen-dokumen rahasia negara. Namun klaim itu dibantah Istana sebagai hoaks.
Aksi Bjorka tidak sendirian. Ada beberapa hacker lainnya yang ikut membuat heboh internet Indonesia. Seperti hacker bernama Strovian. Ulah mereka dimulai pada Agustus. Menyasar kementerian atau lembaga kenegaraan. Antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), KPU, dan BIN.
Parahnya, usai mengklaim berhasil melakukan hacker, mereka mengeye pihak-pihak yang diretas. “Stop Being An Id**t,” kata Bjorka, menanggapi pesan Kominfo yang meminta akun hacker tersebut tidak melakukan akses ilegal.
Bjorka mengklaim telah membocorkan 105 juta data pemilih Pemilu KPU yang diperjualbelikan di forum online. Ia juga mengklaim telah mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia, yang terdiri atas NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.
Teranyar, Dalam situs breached, Bjorka mencantumkan logo Presiden Republik Indonesia. Ia menyebut membocorkan dokumen rahasia Presiden RI berupa transaksi surat tahun 2019-2021. Selain itu Bjorka juga membocorkan dokumen yang dikirimkan kepada presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh BIN yang diberi label rahasia. Data tersebut dibocorkan Bjorka pada Jumat (6/9). Dokumen berisi transaksi surat menyurat itu berukuran 189 MB jika di-compressed menjadi 40 MB.
Soal kebocoran data pejabat negara itu ramai jadi omongan warganet. Bahkan, semalam tagar Bjorka jadi trending di Twitter. “I love Bjorka,” kata akun @NaYrareity_ “Uraaa Bjorka,” timpal @Chanya_san sembari menyelipkan gambar api. “Selamat berjuang Bjorka,” cetus @oliemtwets. “Gara-gara penasaran sama Bjorka, sampai tengok ke sini.. Heeemmm para pejabat ketar ketir ni nggak bisa tidur,” duga @Princes43745415.
Sedangkan akun @her_ii mengingatkan Bjorka atas konsekuensi dari ulahnya. “Pasti Bjorka ketakutan, gelisah, dan nggak bisa tidur mendengar ancaman dari Pemerintah,” tegas dia.
Bagaimana tanggapan Istana? Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono menegaskan, tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Jokowi yang bocor di internet. Artinya apa yang disampaikan Bjorka adalah hoaks.
“Nanti pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor,” kata Heru, kemarin.
Dia menekankan, informasi yang menyebutkan surat berlabel rahasia dari BIN, dan surat lainnya untuk Jokowi bocor di forum peretas adalah informasi bohong. Beredarnya informasi bohong itu, terang Heru, merupakan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Saya rasa pihak penegak hukum akan memproses secara hukum dan mencari pelakunya,” jelas dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengaku heran illegal hacker malah dielu-elukan seperti pahlawan. “Aneh kita? Saya lihat beritanya kok, ilegal hacker ini menjadi seperti pahlawan yang dielu-elukan,” ucap menteri yang data pribadinya juga dibocorkan Bjorka itu.
Sementara, anggota Komisi I DPR, Junico Siahaan heran dengan kerja Pemerintah dalam mengamankan data pribadi penduduknya. “Ini tiga kali lho. Keterlaluan. Harusnya menjadi lampu merah buat kita semua. Bahwa bagaimana kita menjaga data ini harus menjadi catatan yang sangat baik,” imbuh Nico.
Lebih lanjut, Nico pun mempertanyakan soal rencana dan bagaimana cara menjaga data yang ada di Pusat Data Nasional (PDN), yang rencananya akan diselesaikan pada tahun 2024. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID