DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
31 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Hati-hati Penipuan, Jangan Asal Scan QR Code –

5 min read

Kode QR atau QR Code memudahkan pengguna dalam berbagai hal, mulai dari scan lokasi hingga pembayaran. Namun hati-hati, kode QR juga bisa digunakan untuk modus kejahatan siber.

Akun @indonesibaik.id mengungkap ciri-ciri modus kejahatan siber menggunakan QR Code. Awal-awal, pelaku kejahatan siber membuat kode QR berisi situs phising.

Kemudian, penjahatan tersebut men­jebak korban untuk memasukan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi dan nomor kartu kredit. Tampilan situs pun dibuat semirip mungkin dengan halaman log in media sosial atau bank tertentu.

Untuk itu, publik diminta tetap waspada. Caranya, pastikan untuk tidak asal pindai atau scan kode QR dari sumber yang mencurigakan. Kedua, waspadai kode QR yang dipasang di poster atau pamflet.

Kemudian, pastikan secara fisik kode QR itu bukan tempelan atau stiker, cek kembali URL resmi website yang dip­indai dan perhatikan setiap tautan yang muncul. Curigai jika tautan berupa URL pendek.

“Yuk, lebih waspada dan hati-hati terhadap kejahatan siber dengan modus kode QR, Sohib. Salah satu hal yang bisa dicegah adalah dengan tidak melakukan pindai kode QR, apalagi dari sumber yang mencurigakan,” tutur @indone­siabaik.id.

Akun @SiberPMJ mengakui, QR Code menghadirkan banyak kemudahan dalam kehidupan yang sudah serba digital. Namun, dia meminta para pengguna QR Code harus menyadari dan selalu was­pada setiap kali melakukan pemindaian atau transaksi dengan QR Code.

“Di era digital kaya gini, pembayaran cashless jadi favorit karena simpel dan nggak perlu ribet bawa dompet. Tapi jangan sampai lengah ya. Soalnya sedang marak kejahatan dengan metode QR Code nih,” ungkap @KominfoPLK.

Akun @haves_ mengungkapkan, penipuan dengan modus QR Code meru­pakan kejahatan siber yang dimodifikasi dan sudah berlangsung lama. Kata dia, tipenya masih sama phising, tapi dengan metode baru.

 

“Lagi musim penipuan memakai QR Code. Kudu hati-hati ya,” kata @evaruuu. “Waspada, QR Code adalah jebakan batman,” ujar @FiinaDu. “Waspada penyalahgunaan QR Code,” timpal @ DPartosemito.

Akun @Nuhinainuinainu membenar­kan penipuan dengan menggunakan QR Code. Dia bilang, target dari penjahat siber yang menggunakan metode QR Code adalah pengusaha kecil dan para pedagang UMKM.

“Hati-hati modus penipuan QR Code. Bisa saja QR code yang kamu terima adalah senjata penjahat siber,” kata @ xyberID. “QR Code jadi serem kalau bisa buat penipuan,” sambung @vojiie.

Akun @yudistira1p2 mengaku masih bingung bagaimana caranya membeda­kan QR Code yang aman atau tidak. @ agrichche berusaha memberikan jawa­ban. Biasanya, kata dia, di atas atau bawah QR Code ada nomor rekeningnya. Nah, kata dia, nomor rekening itu harus dicek dulu, benar tidak nomor tujuan transfer.

“Apapun itu kalau berhubungan dengan uang harus teliti, cek dulu jangan asal,” imbuh @agrichche.

Akun @byoutifulmind mengungkap­kan, pernah beberapa kali mengalami penipuan dengan modus kirim QR Code. Kata dia, pembayaran langsung dan cara konvensional seperti transfer antar bank masih lebih aman ketimbang dengan QR Code.

“Jangan diklik kalau penjual mengirim QR Code dengan alasan pembayaran bisa digital. Diingat saja ya gaes,” un­gkapnya.

Akun @snxwies punya cerita soal penipuan QR Code ini. Kata dia, te­mannya membeli barang di keranjang orang, dan seller-nya mengirimkan cara pembayaran via QR Code tidak meng­gunakan virtual account.

“Dan itu penipuan. Seller-nya malah marah-marah,” tutur @snxwies. [ASI] ]]> , Kode QR atau QR Code memudahkan pengguna dalam berbagai hal, mulai dari scan lokasi hingga pembayaran. Namun hati-hati, kode QR juga bisa digunakan untuk modus kejahatan siber.

Akun @indonesibaik.id mengungkap ciri-ciri modus kejahatan siber menggunakan QR Code. Awal-awal, pelaku kejahatan siber membuat kode QR berisi situs phising.

Kemudian, penjahatan tersebut men­jebak korban untuk memasukan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi dan nomor kartu kredit. Tampilan situs pun dibuat semirip mungkin dengan halaman log in media sosial atau bank tertentu.

Untuk itu, publik diminta tetap waspada. Caranya, pastikan untuk tidak asal pindai atau scan kode QR dari sumber yang mencurigakan. Kedua, waspadai kode QR yang dipasang di poster atau pamflet.

Kemudian, pastikan secara fisik kode QR itu bukan tempelan atau stiker, cek kembali URL resmi website yang dip­indai dan perhatikan setiap tautan yang muncul. Curigai jika tautan berupa URL pendek.

“Yuk, lebih waspada dan hati-hati terhadap kejahatan siber dengan modus kode QR, Sohib. Salah satu hal yang bisa dicegah adalah dengan tidak melakukan pindai kode QR, apalagi dari sumber yang mencurigakan,” tutur @indone­siabaik.id.

Akun @SiberPMJ mengakui, QR Code menghadirkan banyak kemudahan dalam kehidupan yang sudah serba digital. Namun, dia meminta para pengguna QR Code harus menyadari dan selalu was­pada setiap kali melakukan pemindaian atau transaksi dengan QR Code.

“Di era digital kaya gini, pembayaran cashless jadi favorit karena simpel dan nggak perlu ribet bawa dompet. Tapi jangan sampai lengah ya. Soalnya sedang marak kejahatan dengan metode QR Code nih,” ungkap @KominfoPLK.

Akun @haves_ mengungkapkan, penipuan dengan modus QR Code meru­pakan kejahatan siber yang dimodifikasi dan sudah berlangsung lama. Kata dia, tipenya masih sama phising, tapi dengan metode baru.

 

“Lagi musim penipuan memakai QR Code. Kudu hati-hati ya,” kata @evaruuu. “Waspada, QR Code adalah jebakan batman,” ujar @FiinaDu. “Waspada penyalahgunaan QR Code,” timpal @ DPartosemito.

Akun @Nuhinainuinainu membenar­kan penipuan dengan menggunakan QR Code. Dia bilang, target dari penjahat siber yang menggunakan metode QR Code adalah pengusaha kecil dan para pedagang UMKM.

“Hati-hati modus penipuan QR Code. Bisa saja QR code yang kamu terima adalah senjata penjahat siber,” kata @ xyberID. “QR Code jadi serem kalau bisa buat penipuan,” sambung @vojiie.

Akun @yudistira1p2 mengaku masih bingung bagaimana caranya membeda­kan QR Code yang aman atau tidak. @ agrichche berusaha memberikan jawa­ban. Biasanya, kata dia, di atas atau bawah QR Code ada nomor rekeningnya. Nah, kata dia, nomor rekening itu harus dicek dulu, benar tidak nomor tujuan transfer.

“Apapun itu kalau berhubungan dengan uang harus teliti, cek dulu jangan asal,” imbuh @agrichche.

Akun @byoutifulmind mengungkap­kan, pernah beberapa kali mengalami penipuan dengan modus kirim QR Code. Kata dia, pembayaran langsung dan cara konvensional seperti transfer antar bank masih lebih aman ketimbang dengan QR Code.

“Jangan diklik kalau penjual mengirim QR Code dengan alasan pembayaran bisa digital. Diingat saja ya gaes,” un­gkapnya.

Akun @snxwies punya cerita soal penipuan QR Code ini. Kata dia, te­mannya membeli barang di keranjang orang, dan seller-nya mengirimkan cara pembayaran via QR Code tidak meng­gunakan virtual account.

“Dan itu penipuan. Seller-nya malah marah-marah,” tutur @snxwies. [ASI]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |