DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
16 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Hati-hati, Hoax Bansos Upaya Scam Curi NIK –

5 min read

Kementerian Sosial (Kemensos) meminta masyarakat waspada terhadap link palsu yang tengah beredar di grup chat WhatsApp, yang berisi informasi pencairan dan pendaftaran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).

Info_jakartatimur mengunggah empat meme yang berkaitan dengan hoax ban­sos. Pertama, sebuah back ground hitam dengan tulisan: waspada hoax terkait bansos.

Kedua, keterangan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang tidak pernah membuat situs atau tautan terkait pendaf­taran maupun pencairan bansos.

Ketiga, contoh tautan yang berisi berita bohong alias hoax. Isinya, telah dibuka pencairan bantuan Program Keluarga Harapan tahap 3. Daftarkan diri Anda sebelum ditutup.

Keempat, warga yang ingin mengeta­hui informasi terkait bansos bisa melalui website resmi Kemensos melalui tau­tan kemensos.go.id.

Selain itu, warga bisa mengecek kebe­naran informasi melalui pesan whatsApp ke Chatbot Mafindo di 085921600500 atau di cek disitus Kementerian Kominfo di http://komin.fo/inihoaks atau di http://turnbackhoax.id atau di http:/cekfakta.com

Info_jakartatimur mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah maraknya disinformasi dan hoax terkait pendaftaran bansos.

“Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluar­kan secara resmi oleh @kemensosri, agar kita terhindar dari hoax maupun mo­dus penipuan lain,” ajak Info_jakarta­timur dalam caption-nya.

Akun @ervinaogger mengingatkan adanya link palsu pendaftaran bansos Kemensos beredar yang mengincar NIK atau Nomor KTP.

Akun @YayasanLKIS mengatakan, informasi hoax tentang pendaftaran serta pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-3 dari pemerin­tah beredar di media sosial (medsos)

“Setelah ditelusuri, ternyata link atau tautan tidak benar. Sebab, link yang beredar itu upaya scam atau penipuan, karena meminta pengakses mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mendapat PKH,” ujarnya.

Akun @alriandi1912 mengaku menda­pat link di WhatsApp group untuk mendaftar bansos BBM. Namun, setelah dibuka ada perintah memasukkan NIK dan share ke group WA juga. “Waduh, gimana kalau penipuan, mana sudah masukin NIK,” kata dia.

 

Akun @IDbelasting menimpali. Dia bilang, untuk mengecek daftar penerima bansos hanya ada 3 link resmi yang digunakan. Yaitu, https://cekbansos.kemensos.go.id/, https://bsu.kemnaker.go.id/ dan https://bsu.bpjsketenagaker­jaan.go.id.

“Kalau memang tidak tahu, lebih baik tanya kepada kerabat atau tetangga dan beritahu kepada kerabat agar tidak menyebarkan link hoax. Zaman canggih seperti ini kita harus pintar memilih berita atau link yang hoax atau tidak,” saran @Kezia_Mega_Ramba.

Akun @Dudidam27 mengungkap hoax di pedesaan lebih ngeri. Belum cerita saja, gosipnya langsung tersebar merata ke seluruh warga.

Kata @Jungkooqgf, aplikasi bansos sangat rawan disalahgunakan pihak ter­tentu. “Karena ada NIK, nama orang, ala­mat hingga foto rumah warga,” ujarnya.

Akun @kaz_sixofcrow menimpali. Kata dia untuk mengecek bansos di web Kemensos yang ditampilkan hanya data kecil seperti alamat jalan dan bansos apa saja yang diterima.

“Kalau data lengkap warga cuma pegawai yang bisa akses dan terima,” kata dia.

Akun @siskaliadw mengatakan, Pemerintah banyak menyalurkan pro­gram perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), PKH, bansos, subsidi listrik, subsidi elpiji 3 kg dan lain sebagainya.

“Satu data akurat sangat penting untuk mencegah pemberian bantuan agar tidak salah sasaran,” kata dia.

Akun @boss_Diazz berharap, dengan adanya bansos tambahan dan program lain, maka jumlah kemiskinan dapat ditahan, bahkan dikurangi.

“Bansos tunai Pemerintah ini seperti angin segar buat keluarga kurang mampu maupun yang terdampak,” ujar @melf­eyadin. [TIF] ]]> , Kementerian Sosial (Kemensos) meminta masyarakat waspada terhadap link palsu yang tengah beredar di grup chat WhatsApp, yang berisi informasi pencairan dan pendaftaran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).

Info_jakartatimur mengunggah empat meme yang berkaitan dengan hoax ban­sos. Pertama, sebuah back ground hitam dengan tulisan: waspada hoax terkait bansos.

Kedua, keterangan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang tidak pernah membuat situs atau tautan terkait pendaf­taran maupun pencairan bansos.

Ketiga, contoh tautan yang berisi berita bohong alias hoax. Isinya, telah dibuka pencairan bantuan Program Keluarga Harapan tahap 3. Daftarkan diri Anda sebelum ditutup.

Keempat, warga yang ingin mengeta­hui informasi terkait bansos bisa melalui website resmi Kemensos melalui tau­tan kemensos.go.id.

Selain itu, warga bisa mengecek kebe­naran informasi melalui pesan whatsApp ke Chatbot Mafindo di 085921600500 atau di cek disitus Kementerian Kominfo di http://komin.fo/inihoaks atau di http://turnbackhoax.id atau di http:/cekfakta.com

Info_jakartatimur mengimbau masyarakat tetap waspada di tengah maraknya disinformasi dan hoax terkait pendaftaran bansos.

“Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluar­kan secara resmi oleh @kemensosri, agar kita terhindar dari hoax maupun mo­dus penipuan lain,” ajak Info_jakarta­timur dalam caption-nya.

Akun @ervinaogger mengingatkan adanya link palsu pendaftaran bansos Kemensos beredar yang mengincar NIK atau Nomor KTP.

Akun @YayasanLKIS mengatakan, informasi hoax tentang pendaftaran serta pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-3 dari pemerin­tah beredar di media sosial (medsos)

“Setelah ditelusuri, ternyata link atau tautan tidak benar. Sebab, link yang beredar itu upaya scam atau penipuan, karena meminta pengakses mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mendapat PKH,” ujarnya.

Akun @alriandi1912 mengaku menda­pat link di WhatsApp group untuk mendaftar bansos BBM. Namun, setelah dibuka ada perintah memasukkan NIK dan share ke group WA juga. “Waduh, gimana kalau penipuan, mana sudah masukin NIK,” kata dia.

 

Akun @IDbelasting menimpali. Dia bilang, untuk mengecek daftar penerima bansos hanya ada 3 link resmi yang digunakan. Yaitu, https://cekbansos.kemensos.go.id/, https://bsu.kemnaker.go.id/ dan https://bsu.bpjsketenagaker­jaan.go.id.

“Kalau memang tidak tahu, lebih baik tanya kepada kerabat atau tetangga dan beritahu kepada kerabat agar tidak menyebarkan link hoax. Zaman canggih seperti ini kita harus pintar memilih berita atau link yang hoax atau tidak,” saran @Kezia_Mega_Ramba.

Akun @Dudidam27 mengungkap hoax di pedesaan lebih ngeri. Belum cerita saja, gosipnya langsung tersebar merata ke seluruh warga.

Kata @Jungkooqgf, aplikasi bansos sangat rawan disalahgunakan pihak ter­tentu. “Karena ada NIK, nama orang, ala­mat hingga foto rumah warga,” ujarnya.

Akun @kaz_sixofcrow menimpali. Kata dia untuk mengecek bansos di web Kemensos yang ditampilkan hanya data kecil seperti alamat jalan dan bansos apa saja yang diterima.

“Kalau data lengkap warga cuma pegawai yang bisa akses dan terima,” kata dia.

Akun @siskaliadw mengatakan, Pemerintah banyak menyalurkan pro­gram perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), PKH, bansos, subsidi listrik, subsidi elpiji 3 kg dan lain sebagainya.

“Satu data akurat sangat penting untuk mencegah pemberian bantuan agar tidak salah sasaran,” kata dia.

Akun @boss_Diazz berharap, dengan adanya bansos tambahan dan program lain, maka jumlah kemiskinan dapat ditahan, bahkan dikurangi.

“Bansos tunai Pemerintah ini seperti angin segar buat keluarga kurang mampu maupun yang terdampak,” ujar @melf­eyadin. [TIF]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |