DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
19 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Hasto: Panglima TNI Penerus Andika Harus Mampu Bangun Diplomasi Pertahanan –

2 min read

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut angkat bicara mengenai bursa calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan masuk usia pensiun 21 Desember 2022. Kata Hasto, suksesor Andika harus memiliki kemampuan membangun diplomasi pertahanan.

“Harus memiliki kemampuan dalam membangun diplomasi pertahanan. Juga bisa membawa Indonesia di dalam berbagai persoalan di dalam mewujudkan perdamaian dunia,” kata Hasto, usai Talkshow HUT ke-77 TNI yang diadakan PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10).

Menurut Hasto, Indonesia memerlukan Panglima TNI visioner. Yaitu Panglima yang memahami jati diri TNI dan memiliki suatu visi bagaimana membangun kekuatan pertahanan dengan cara pandang geopolitik.

“Tantangan geopolitik kan nyata. Siapa yang menyangka ada perang Rusia-Ukraina? Siapa yang menyangka saat itu ada bilateral Amerika Serikat terhadap Irak, apalagi dengan ketegangan di Laut China Selatan, di Selat Taiwan dan kemudian juga potensi konflik di Semenanjung Korea?” tambah dia.

Hasto lalu mengutip pernyataan Soekarno bahwa Panglima TNI harus memahami Indonesia adalah negara maritim. Hal ini juga sempat disinggung Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna di acara yang sama.

Kendati demikian, Hasto menekankan, penunjukan Panglima TNI merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi. “Siapa pun yang diputuskan Presiden Jokowi, PDI Perjuangan sebagai partai politik pengusung utama akan memberikan dukungan. Kami percaya Bapak Presiden Jokowi akan mengambil keputusan yang terbaik,” tegas Hasto.■
]]> , Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut angkat bicara mengenai bursa calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan masuk usia pensiun 21 Desember 2022. Kata Hasto, suksesor Andika harus memiliki kemampuan membangun diplomasi pertahanan.

“Harus memiliki kemampuan dalam membangun diplomasi pertahanan. Juga bisa membawa Indonesia di dalam berbagai persoalan di dalam mewujudkan perdamaian dunia,” kata Hasto, usai Talkshow HUT ke-77 TNI yang diadakan PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/10).

Menurut Hasto, Indonesia memerlukan Panglima TNI visioner. Yaitu Panglima yang memahami jati diri TNI dan memiliki suatu visi bagaimana membangun kekuatan pertahanan dengan cara pandang geopolitik.

“Tantangan geopolitik kan nyata. Siapa yang menyangka ada perang Rusia-Ukraina? Siapa yang menyangka saat itu ada bilateral Amerika Serikat terhadap Irak, apalagi dengan ketegangan di Laut China Selatan, di Selat Taiwan dan kemudian juga potensi konflik di Semenanjung Korea?” tambah dia.

Hasto lalu mengutip pernyataan Soekarno bahwa Panglima TNI harus memahami Indonesia adalah negara maritim. Hal ini juga sempat disinggung Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna di acara yang sama.

Kendati demikian, Hasto menekankan, penunjukan Panglima TNI merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi. “Siapa pun yang diputuskan Presiden Jokowi, PDI Perjuangan sebagai partai politik pengusung utama akan memberikan dukungan. Kami percaya Bapak Presiden Jokowi akan mengambil keputusan yang terbaik,” tegas Hasto.■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |