DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
29 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Ganjar-Airlangga Paling Unggul LSI Denny JA: Dukungan Jokowi Tak Menentukan Pemenang Capres-cawapres –

4 min read

Persaingan jelang Pilpres 2024 kian kompetitif. Endorsment alias dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kandidat calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 dipertanyakan efektifitasnya.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA teranyar, ternyata, efek dukungan Jokowi pada perubahan elektabilitas pasangan capres-cawapres tidak terlalu besar, hanya kurang dari 2 persen.

“Meskipun kecil, saat persaingan kompetitif dengan selisih kurang dari 2 persen, dukungan Jokowi bisa menentukan pemenang. Namun ketika persaingan margin besar selisih lebih dari 3 persen, dukungan Jokowi tidak mengubah keadaan,” kata peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat pemaparan survei Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (23/11).

LSI Denny JA bikin simulasi Pilpres 2024 menggunakan tiga pasang capres-cawapres. Yaitu Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto, dan Prabowo Subianto-Puan Maharani.

Seandainya Jokowi mendukung pasangan Ganjar-Airlangga, pasangan ini ada di posisi teratas, paling unggul dengan elektabilitas sebesar 29.9 persen.

Di posisi kedua Anies-AHY dengan elektabilitas sebesar 24.6 persen, dan posisi ketiga ada Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 22.1 persen. Yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab ada 23.4 persen.  

“Ganjar-Airlangga unggul sebesar 5.3 persen dibanding pasangan Anies-AHY dan unggul 6.5 persen dibandingkan pasangan Prabowo-Puan,” tuturnya.

Bagaimana jika seandainya Jokowi mendukung Prabowo-Puan? Posisi pertama, masih Ganjar-Airlangga dengan elektabilitas 28.4 persen. Posisi kedua, Anies-AHY dengan elektabilitas 24.6 persen, dan posisi ketiga Prabowo-Puan dengan elektabilitas 23.8 persen.

Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY. Sedangkan dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, menurunkan elektabilitas Ganjar-Airlangga sebesar 1.5 persen. Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan menaikan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 1.7 persen.

Seandainya dukungan Jokowi berlabuh ke Anies- AHY, pasangan Ganjar-Airlangga tetap paling unggul dengan elektabilitas sebesar 28.5 persen. Posisi kedua Anies-AHY dengan elektabilitas sebesar 26.3 persen, dan posisi ketiga Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 22.5 persen.

Dukungan Jokowi ke Anies-AHY, menaikan elektabilitas pasangan ini sebesar 1.7 persen. Dukungan Jokowi ke Anies-AHY juga menurunkan elektabilitas Ganjar-AH sebesar 1.4 persen. Dukungan Jokowi ke Anies-AHY bahkan menaikkan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 0.4 persen.

“Tetapi, secara real politik dukungan Jokowi atas Anies-AHY sulit terjadi. Kesimpulannya, pada simulasi 3 pasang capres dalam survei kali ini, karena pasangan Ganjar-Airlangga unggul di atas pasangan lainnya di atas 3 persen, pasangan capres mana pun yang didukung Jokowi tidak mengubah keunggulan pasangan Ganjar-Airlangga,” sebutnya.

Positifnya elektabilitas Airlangga disebabkan karena kinerjanya yang apik sebagai Menko Perekonomian. Kata dia, meski publik puas dengan kinerja Jokowi, publik juga merasa ekonomi memiliki daya tahan karena peran Airlangga.

“Pilihan publik kepada calon pasangan capres juga telatif otonom, tidak banyak dipengaruhi oleh endorsment tokoh mana pun. Hanya tingkat pengenalan, tingkat kesukaan publik atas pasangan capres, pesona pribadi, jejak rekam pasangan capres bersangkutan yang signifikan mempengaruhi,” pungkasnya.

Survei nasional dan riset kualitatif LSI Denny JA berlangsung 10-19 Oktober 2022. Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. ■
]]> , Persaingan jelang Pilpres 2024 kian kompetitif. Endorsment alias dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kandidat calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 dipertanyakan efektifitasnya.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA teranyar, ternyata, efek dukungan Jokowi pada perubahan elektabilitas pasangan capres-cawapres tidak terlalu besar, hanya kurang dari 2 persen.

“Meskipun kecil, saat persaingan kompetitif dengan selisih kurang dari 2 persen, dukungan Jokowi bisa menentukan pemenang. Namun ketika persaingan margin besar selisih lebih dari 3 persen, dukungan Jokowi tidak mengubah keadaan,” kata peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat pemaparan survei Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (23/11).

LSI Denny JA bikin simulasi Pilpres 2024 menggunakan tiga pasang capres-cawapres. Yaitu Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto, dan Prabowo Subianto-Puan Maharani.

Seandainya Jokowi mendukung pasangan Ganjar-Airlangga, pasangan ini ada di posisi teratas, paling unggul dengan elektabilitas sebesar 29.9 persen.

Di posisi kedua Anies-AHY dengan elektabilitas sebesar 24.6 persen, dan posisi ketiga ada Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 22.1 persen. Yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab ada 23.4 persen.  

“Ganjar-Airlangga unggul sebesar 5.3 persen dibanding pasangan Anies-AHY dan unggul 6.5 persen dibandingkan pasangan Prabowo-Puan,” tuturnya.

Bagaimana jika seandainya Jokowi mendukung Prabowo-Puan? Posisi pertama, masih Ganjar-Airlangga dengan elektabilitas 28.4 persen. Posisi kedua, Anies-AHY dengan elektabilitas 24.6 persen, dan posisi ketiga Prabowo-Puan dengan elektabilitas 23.8 persen.

Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY. Sedangkan dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, menurunkan elektabilitas Ganjar-Airlangga sebesar 1.5 persen. Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan menaikan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 1.7 persen.

Seandainya dukungan Jokowi berlabuh ke Anies- AHY, pasangan Ganjar-Airlangga tetap paling unggul dengan elektabilitas sebesar 28.5 persen. Posisi kedua Anies-AHY dengan elektabilitas sebesar 26.3 persen, dan posisi ketiga Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 22.5 persen.

Dukungan Jokowi ke Anies-AHY, menaikan elektabilitas pasangan ini sebesar 1.7 persen. Dukungan Jokowi ke Anies-AHY juga menurunkan elektabilitas Ganjar-AH sebesar 1.4 persen. Dukungan Jokowi ke Anies-AHY bahkan menaikkan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 0.4 persen.

“Tetapi, secara real politik dukungan Jokowi atas Anies-AHY sulit terjadi. Kesimpulannya, pada simulasi 3 pasang capres dalam survei kali ini, karena pasangan Ganjar-Airlangga unggul di atas pasangan lainnya di atas 3 persen, pasangan capres mana pun yang didukung Jokowi tidak mengubah keunggulan pasangan Ganjar-Airlangga,” sebutnya.

Positifnya elektabilitas Airlangga disebabkan karena kinerjanya yang apik sebagai Menko Perekonomian. Kata dia, meski publik puas dengan kinerja Jokowi, publik juga merasa ekonomi memiliki daya tahan karena peran Airlangga.

“Pilihan publik kepada calon pasangan capres juga telatif otonom, tidak banyak dipengaruhi oleh endorsment tokoh mana pun. Hanya tingkat pengenalan, tingkat kesukaan publik atas pasangan capres, pesona pribadi, jejak rekam pasangan capres bersangkutan yang signifikan mempengaruhi,” pungkasnya.

Survei nasional dan riset kualitatif LSI Denny JA berlangsung 10-19 Oktober 2022. Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |