DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
21 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Erick: Pameran Arsip Kepresidenan, Momen Milenial Kenali Sejarah Indonesia –

4 min read

Menteri BUMN Erick Thohir berharap, generasi milenial Indonesia kian tertarik mempelajari sejarah bangsa.

Hal itu disampaikan Erick, saat menghadiri pembukaan Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan Republik Indonesia yang digelar Kementerian Sekretariat Negara di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (13/8).

Pameran berjudul Indonesia Menjawab ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan lebih, dari 13 sampai 22 Agustus 2022.

“Ini akan menjadi daya tarik bagi milenial, untuk mengenal sejarah bangsa. Pameran ini menceritakan bagaimana tujuh Presiden kita menjawab tantangan dan ujian, yang datang silih berganti menerpa Indonesia dan dunia,” ujar Erick dalam acara yang menjadi bagian dari Perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77 itu.

Erick menilai, pameran sejarah ini tak hanya menjadi ajang  pembelajaran, tetapi juga menguatkan branding Sarinah sebagai etalase produk UMKM lokal dan sejarah Indonesia.
Pameran ini juga menjadi kado bagi HUT RI ke-77.

“Gedung Sarinah, juga akan membuka pintu dan menyiapkan ruang bagi pameran lainnya,” ujar Erick.

Pameran itu dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Arsip Nasional (ANRI) Imam Gunarto, Komisaris Utama PT Sarinah Trisni Puspitaningtyas, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, dan Senior Vice President Government Solutions PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Nila Mayta Dwi Rihandjani.

Pameran ini menampilkan koleksi arsip Kemensetneg berbentuk dokumen, foto, video dokumenter, dan memorabilia yang mengisahkan Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo bekerja dalam memimpin bangsa Indonesia.

Koleksi arsip yang dipamerkan tahun ini lebih menekankan pada cerita, bagaimana Presiden Soekarno membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka.

Bukan hanya merdeka dari belenggu penjajahan, tapi juga belenggu kebodohan.

Memasuki era Presiden Soeharto, pemerintah berupaya mengendalikan laju populasi di Indonesia melalui Program KB, dan mengatasi laju inflasi melalui Gerakan Gemar Menabung.

Sementara Presiden Habibie, meletakkan dasar demokrasi di Indonesia melalui kebijakan kebebasan pers.

Koleksi arsip era Presiden Abdurrahman Wahid menunjukkan aneka kebijakan yang ditempuh, dalam upaya menjaga integrasi NKRI dan penyatuan keberagaman.

Di zaman Presiden Megawati, arsip yang ditampilkan menggambarkan tonggak sejarah terwujudnya Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Serta upaya pemberantasan korupsi dan terorisme.

Masa Presiden SBY, arsip yang ditampilkan adalah upaya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi pasca bencana Tsunami Aceh.

Sedangkan di zaman Presiden Jokowi, digambarkan upaya mengendalikan dan mengatasi pandemi Covid-19, yang mengancam stabilitas ekonomi bangsa.

Dalam arsip-arsip yang ditampilkan, terlihat bagaimana Presiden Jokowi memimpin langsung penanganan dampak pandemi Covid yang berat ini.

Seluruh momen sejarah perjalanan bangsa Indonesia tersebut terekam dengan baik, dalam media arsip yang terdiri atas 44 berkas arsip tekstual, 104 arsip foto, 4 arsip video, dan 2 arsip audio.

Pameran ini terbuka untuk umum. Pengunjung dapat melihat koleksi arsip kepresidenan yang berada di lantai GF (Ground Floor), Lantai 1, dan Lantai 2 Gedung Sarinah, Jakarta.

Pameran Mobil Kepresidenan yang pernah digunakan oleh para Presiden RI dari waktu ke waktu, bersama di halaman parkir Gedung Sarinah, Jakarta. ***
]]> , Menteri BUMN Erick Thohir berharap, generasi milenial Indonesia kian tertarik mempelajari sejarah bangsa.

Hal itu disampaikan Erick, saat menghadiri pembukaan Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan Republik Indonesia yang digelar Kementerian Sekretariat Negara di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (13/8).

Pameran berjudul Indonesia Menjawab ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan lebih, dari 13 sampai 22 Agustus 2022.

“Ini akan menjadi daya tarik bagi milenial, untuk mengenal sejarah bangsa. Pameran ini menceritakan bagaimana tujuh Presiden kita menjawab tantangan dan ujian, yang datang silih berganti menerpa Indonesia dan dunia,” ujar Erick dalam acara yang menjadi bagian dari Perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77 itu.

Erick menilai, pameran sejarah ini tak hanya menjadi ajang  pembelajaran, tetapi juga menguatkan branding Sarinah sebagai etalase produk UMKM lokal dan sejarah Indonesia.
Pameran ini juga menjadi kado bagi HUT RI ke-77.

“Gedung Sarinah, juga akan membuka pintu dan menyiapkan ruang bagi pameran lainnya,” ujar Erick.

Pameran itu dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Arsip Nasional (ANRI) Imam Gunarto, Komisaris Utama PT Sarinah Trisni Puspitaningtyas, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati, dan Senior Vice President Government Solutions PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Nila Mayta Dwi Rihandjani.

Pameran ini menampilkan koleksi arsip Kemensetneg berbentuk dokumen, foto, video dokumenter, dan memorabilia yang mengisahkan Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo bekerja dalam memimpin bangsa Indonesia.

Koleksi arsip yang dipamerkan tahun ini lebih menekankan pada cerita, bagaimana Presiden Soekarno membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka.

Bukan hanya merdeka dari belenggu penjajahan, tapi juga belenggu kebodohan.

Memasuki era Presiden Soeharto, pemerintah berupaya mengendalikan laju populasi di Indonesia melalui Program KB, dan mengatasi laju inflasi melalui Gerakan Gemar Menabung.

Sementara Presiden Habibie, meletakkan dasar demokrasi di Indonesia melalui kebijakan kebebasan pers.

Koleksi arsip era Presiden Abdurrahman Wahid menunjukkan aneka kebijakan yang ditempuh, dalam upaya menjaga integrasi NKRI dan penyatuan keberagaman.

Di zaman Presiden Megawati, arsip yang ditampilkan menggambarkan tonggak sejarah terwujudnya Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden secara langsung. Serta upaya pemberantasan korupsi dan terorisme.

Masa Presiden SBY, arsip yang ditampilkan adalah upaya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi pasca bencana Tsunami Aceh.

Sedangkan di zaman Presiden Jokowi, digambarkan upaya mengendalikan dan mengatasi pandemi Covid-19, yang mengancam stabilitas ekonomi bangsa.

Dalam arsip-arsip yang ditampilkan, terlihat bagaimana Presiden Jokowi memimpin langsung penanganan dampak pandemi Covid yang berat ini.

Seluruh momen sejarah perjalanan bangsa Indonesia tersebut terekam dengan baik, dalam media arsip yang terdiri atas 44 berkas arsip tekstual, 104 arsip foto, 4 arsip video, dan 2 arsip audio.

Pameran ini terbuka untuk umum. Pengunjung dapat melihat koleksi arsip kepresidenan yang berada di lantai GF (Ground Floor), Lantai 1, dan Lantai 2 Gedung Sarinah, Jakarta.

Pameran Mobil Kepresidenan yang pernah digunakan oleh para Presiden RI dari waktu ke waktu, bersama di halaman parkir Gedung Sarinah, Jakarta. ***

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |