Dukung Kebaya Goes to UNESCO PANDI, Askomik, ULD Dan FORBHIN Gelar Kebaya BerDansa –
3 min readDukungan terhadap Gerakan Kebaya Goes to UNESCO terus mengalir dari berbagai Komunitas.
Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kebaya berDansa pada 27 Agustus 2022 yang berkolaborasi dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) & Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Universal Line Dance (ULD) dan Central Park.
Dalam kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri Tokoh-tokoh Perempuan Nasional seperti, Menlu Retno Marsudi, Mensos Tri Rismaharini, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang, Ketua DPR Puan Maharani, Aktivis Yenny Wahid dan sederet nama lainnya.
Ketua Umum FORBHIN, Karlina Puspa mengatakan, kegiatan Kebaya berDansa terbagi dalam 2 bentuk, yaitu Menari berpasangan (Dance Couple) dan menari bersama (Social Dance/Line Dance). Kegiatan menari di akukan dengan menggunakan Kebaya.
Menurutnya kegiatan Kebaya berDansa ini kita lakukan sebagai bagian dari Kampanye Kebaya agar bisa benar-benar terdaftar di UNESCO.
“Kami mengkampanyekan Kebaya supaya Dunia bisa mengetahui bahwa Kebaya adalah milik Indonesia dan Identitas Perempuan Indonesia, bukan milik Negara lain”, ujar Karlina Puspa dalam keterangannya, Minggu (7/8).
Untuk memasifkan kegiatan tersebut FORBHIN, PANDI dan ASKOMIK telah mengundang berbagai Komunitas untuk ikut serta, sekitar 400 Orang akan ikut terlibat dalam acara yang digelar di Tribeca Park, Central Park, Jakarta Barat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara Kebaya berdansa, Vicky Hidayat mengatakan bahwa Kebaya merupakan Busana yang dipakai sehari-hari, sehingga penggunaan terhadap Kebaya bukan sesuatu hal yang baru dilakukan.
Menurutnya kebaya sudah sangat melekat di kehidupan kita, bukan terjadi Setahun atau Dua Tahun ini.
“Oleh karenanya kita ingin menunjukan kepada semua Orang bahwa berDansa dengan memakai Kebaya adalah suatu hal yang bisa dilakukan. Kebaya itu bisa dilakukan dalam Situasi apapun dan Kegiatan manapun”, uja Vicky.
Ketua Umum ASKOMIK, Gatut Suryo mengibaratkan Dansa dengan Musik ibaratkan Suami dengan Istri, selalu berpasangan dan tidak mudah dilepaskan.
“ASKOMIK mendukung karena itu adalah sebuah Satu kesatuan. Di sini melibatkan banyak sekali komunitas dansa dan musisi yang direpresentasikan dengan penggunaan Kebaya”, pungkas Gatut.■
]]> , Dukungan terhadap Gerakan Kebaya Goes to UNESCO terus mengalir dari berbagai Komunitas.
Forum Bhinneka Indonesia (FORBHIN) akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kebaya berDansa pada 27 Agustus 2022 yang berkolaborasi dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) & Asosiasi Komunitas Musisi Indie Kreatif (ASKOMIK), Universal Line Dance (ULD) dan Central Park.
Dalam kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri Tokoh-tokoh Perempuan Nasional seperti, Menlu Retno Marsudi, Mensos Tri Rismaharini, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang, Ketua DPR Puan Maharani, Aktivis Yenny Wahid dan sederet nama lainnya.
Ketua Umum FORBHIN, Karlina Puspa mengatakan, kegiatan Kebaya berDansa terbagi dalam 2 bentuk, yaitu Menari berpasangan (Dance Couple) dan menari bersama (Social Dance/Line Dance). Kegiatan menari di akukan dengan menggunakan Kebaya.
Menurutnya kegiatan Kebaya berDansa ini kita lakukan sebagai bagian dari Kampanye Kebaya agar bisa benar-benar terdaftar di UNESCO.
“Kami mengkampanyekan Kebaya supaya Dunia bisa mengetahui bahwa Kebaya adalah milik Indonesia dan Identitas Perempuan Indonesia, bukan milik Negara lain”, ujar Karlina Puspa dalam keterangannya, Minggu (7/8).
Untuk memasifkan kegiatan tersebut FORBHIN, PANDI dan ASKOMIK telah mengundang berbagai Komunitas untuk ikut serta, sekitar 400 Orang akan ikut terlibat dalam acara yang digelar di Tribeca Park, Central Park, Jakarta Barat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Acara Kebaya berdansa, Vicky Hidayat mengatakan bahwa Kebaya merupakan Busana yang dipakai sehari-hari, sehingga penggunaan terhadap Kebaya bukan sesuatu hal yang baru dilakukan.
Menurutnya kebaya sudah sangat melekat di kehidupan kita, bukan terjadi Setahun atau Dua Tahun ini.
“Oleh karenanya kita ingin menunjukan kepada semua Orang bahwa berDansa dengan memakai Kebaya adalah suatu hal yang bisa dilakukan. Kebaya itu bisa dilakukan dalam Situasi apapun dan Kegiatan manapun”, uja Vicky.
Ketua Umum ASKOMIK, Gatut Suryo mengibaratkan Dansa dengan Musik ibaratkan Suami dengan Istri, selalu berpasangan dan tidak mudah dilepaskan.
“ASKOMIK mendukung karena itu adalah sebuah Satu kesatuan. Di sini melibatkan banyak sekali komunitas dansa dan musisi yang direpresentasikan dengan penggunaan Kebaya”, pungkas Gatut.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID