DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
27 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

DKI Akan Salurkan Beras Sehat Fortifikasi Harganya Kudu Murah Ya Biar Terjangkau Wong Cilik –

5 min read

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyalurkan beras fortifikasi kaya vitamin. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan angka stunting.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendukung program penyediaan beras fortifi­ka­si kaya vitamin untuk meningkatkan gizi warga miskin di DKI Jakarta. Karena itu, Komisi B DPRD DKI menyetujui pemberian Penyertaan Modal Daerah (PMD) khusus penyediaan beras for­tifikasi sebesar Rp 1,2 miliar kepada PT Food Station Tjipinang Jaya.

Anggota Komisi B DPRD DKI, Farazandi Fidinansyah meminta, Food Station menjamin keterjangkauan harga beras fortifikasi. Menurutnya, program tersebut efektif sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat serta menekan angka stunting (gangguan pertumbuhan akibat kekurangan vitamin pada anak usia dini) yang kini mencapai 16,8 persen.

“Ini satu-satunya program yang beririsan langsung dengan stunting. Keterjangkauan harga penting. Kalau programnya ada, tetapi harganya tidak terjangkau, ya jadi tidak tuntas upaya kita,” ujarnya dalam keterangan persnya, Kamis (17/11).

Anggota Komisi B DPRD DKI lainnya Nur Afni Sajim juga menekankan pentingnya keterjangkauan. Bila harga jualnya mahal, dikhawatirkannya, masyarakat ekonomi kelas bawah tidak mampu membelinya.

“Kita tidak mau, harga beras fortifikasi tidak ekonomis,” katanya.

Anggota Komisi B, Taufik Zoelkifli mendorong  Food Station agar memasukkan beras fortifikasi ini masuk dalam program pangan murah. Harapannya, para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat membelinya dengan harga terjangkau.

“Kita memberikan modal untuk menyediakan berasfortifikasi. Berikutnya jika mau digunakan untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan, nanti bisa kita skemakan dengan KJP dan bantuan sosial,” sebutnya.

Direktur PT Food Station Pamrihadi Wiraryo menerangkan, berasfortifikasi merupakan beras premium yang dicampur dengan kernel mengandung zinc, sehingga beras diharapkan mampu mencegah stunting.

“Untuk pendistribusian beras fortifikasi, Food Station akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial,” ungkapnya.

Pamrihadi berharap, Pemprov DKI memiliki program pendistribusian beras untuk masyarakat kurang mampu. Sebab, harga yang dipasang Food Station untuk beras fortifikasi  Rp 16.000 per kilogram (kg).

 

“Kalau seandainya itu mau dijadikan program oleh Pemprov, maka harus ada desain harga keekonomian untuk anak-anak atau warga yang merasa penting mengkonsumsi beras fortifikasi,” paparnya.

Tidak hanya itu, Food Station menyarankan, Pemprov DKI melakukan sosialisasi dan kampanye manfaat beras fortifikasi kepada warga Jakarta.

“Harapannya ini pengenalan dulu, nanti setelah itu baru jadi program. Manfaat beras ini banyak seperti untuk kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan mengatasi stunting di kalangan anak-anak,” imbuh Pamrihadi.

Dia menambahkan, untuk tahun 2023 Food StationTjipinang akan terus memperkuat penyediaan cadangan pangan seperti gabah, beras dan menyediakan beras fortifikasi.

“Pada dasarnya kami siap berada di garda terdepan bila terjadi krisis pangan di masa mendatang, serta mencari sumber pendanaan lain selain PMD,” pungkas Pamrihadi.

Kaya Vitamin

Perum Bulog mengembangkan beras fortifi­kasi, yaitu beras sehat yang telah diperkaya dengan vitamin dan mi­neral yang terdiri dari vitaminA, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi (Iron) dan Zink.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menjelaskan, beras fortifikasi yang diproduksi berkualitas premium. Rasanya enak dan pulen, memiliki kandungan nutrisi tinggi dan diolah dengan teknologi modern.

Soal produksi berasfortifikasi, Bulog menyerap beras petani lokal. Beras tersebut lalu diproses dengan tambahan fortifikasi atau komponen vitamin.

Menurut Febby, beras ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja yang menginginkan gizi yang cukup.

Ia menceritakan, ada sejumlah kepala daerah memberikan beras fortifikasi untuk para guru.

“Tujuannya agar para guru lebih sehat sehingga mampu memberi pendidikan lebih maksimal ke murid, “katanya.

Untukdistribusiberasfortifikasi, Bulog telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait di dalam upaya menekan stunting. ■
]]> , Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyalurkan beras fortifikasi kaya vitamin. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan angka stunting.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendukung program penyediaan beras fortifi­ka­si kaya vitamin untuk meningkatkan gizi warga miskin di DKI Jakarta. Karena itu, Komisi B DPRD DKI menyetujui pemberian Penyertaan Modal Daerah (PMD) khusus penyediaan beras for­tifikasi sebesar Rp 1,2 miliar kepada PT Food Station Tjipinang Jaya.

Anggota Komisi B DPRD DKI, Farazandi Fidinansyah meminta, Food Station menjamin keterjangkauan harga beras fortifikasi. Menurutnya, program tersebut efektif sebagai upaya meningkatkan gizi masyarakat serta menekan angka stunting (gangguan pertumbuhan akibat kekurangan vitamin pada anak usia dini) yang kini mencapai 16,8 persen.

“Ini satu-satunya program yang beririsan langsung dengan stunting. Keterjangkauan harga penting. Kalau programnya ada, tetapi harganya tidak terjangkau, ya jadi tidak tuntas upaya kita,” ujarnya dalam keterangan persnya, Kamis (17/11).

Anggota Komisi B DPRD DKI lainnya Nur Afni Sajim juga menekankan pentingnya keterjangkauan. Bila harga jualnya mahal, dikhawatirkannya, masyarakat ekonomi kelas bawah tidak mampu membelinya.

“Kita tidak mau, harga beras fortifikasi tidak ekonomis,” katanya.

Anggota Komisi B, Taufik Zoelkifli mendorong  Food Station agar memasukkan beras fortifikasi ini masuk dalam program pangan murah. Harapannya, para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat membelinya dengan harga terjangkau.

“Kita memberikan modal untuk menyediakan berasfortifikasi. Berikutnya jika mau digunakan untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan, nanti bisa kita skemakan dengan KJP dan bantuan sosial,” sebutnya.

Direktur PT Food Station Pamrihadi Wiraryo menerangkan, berasfortifikasi merupakan beras premium yang dicampur dengan kernel mengandung zinc, sehingga beras diharapkan mampu mencegah stunting.

“Untuk pendistribusian beras fortifikasi, Food Station akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial,” ungkapnya.

Pamrihadi berharap, Pemprov DKI memiliki program pendistribusian beras untuk masyarakat kurang mampu. Sebab, harga yang dipasang Food Station untuk beras fortifikasi  Rp 16.000 per kilogram (kg).

 

“Kalau seandainya itu mau dijadikan program oleh Pemprov, maka harus ada desain harga keekonomian untuk anak-anak atau warga yang merasa penting mengkonsumsi beras fortifikasi,” paparnya.

Tidak hanya itu, Food Station menyarankan, Pemprov DKI melakukan sosialisasi dan kampanye manfaat beras fortifikasi kepada warga Jakarta.

“Harapannya ini pengenalan dulu, nanti setelah itu baru jadi program. Manfaat beras ini banyak seperti untuk kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan mengatasi stunting di kalangan anak-anak,” imbuh Pamrihadi.

Dia menambahkan, untuk tahun 2023 Food StationTjipinang akan terus memperkuat penyediaan cadangan pangan seperti gabah, beras dan menyediakan beras fortifikasi.

“Pada dasarnya kami siap berada di garda terdepan bila terjadi krisis pangan di masa mendatang, serta mencari sumber pendanaan lain selain PMD,” pungkas Pamrihadi.

Kaya Vitamin

Perum Bulog mengembangkan beras fortifi­kasi, yaitu beras sehat yang telah diperkaya dengan vitamin dan mi­neral yang terdiri dari vitaminA, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9 (Asam Folat), vitamin B12, Zat Besi (Iron) dan Zink.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menjelaskan, beras fortifikasi yang diproduksi berkualitas premium. Rasanya enak dan pulen, memiliki kandungan nutrisi tinggi dan diolah dengan teknologi modern.

Soal produksi berasfortifikasi, Bulog menyerap beras petani lokal. Beras tersebut lalu diproses dengan tambahan fortifikasi atau komponen vitamin.

Menurut Febby, beras ini dapat dikonsumsi oleh siapa saja yang menginginkan gizi yang cukup.

Ia menceritakan, ada sejumlah kepala daerah memberikan beras fortifikasi untuk para guru.

“Tujuannya agar para guru lebih sehat sehingga mampu memberi pendidikan lebih maksimal ke murid, “katanya.

Untukdistribusiberasfortifikasi, Bulog telah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait di dalam upaya menekan stunting. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |