Diplomasi ‘Senyum’ Jokowi Di KTT G20 Redakan Ketegangan Global –
3 min readPresiden Jokowi mendapat pujian dunia karena dinilai berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di tengah himpitan persoalan yang menghantam global saat ini. Bahkan, Jokowi sukses memfasilitasi dan menengahi sikap keras negara-negara adidaya anggota G20.
Dengan paduan diplomasi yang hati-hati dan humor yang baik, Jokowi berhasil bawa rasa kolegialitas ke dunia yang terbelah oleh konflik dan krisis.
Hal menarik lain yang membuat Indonesia berhasil menjadi tuan rumah KTT G20, yakni sikap rendah hati Jokowi saat menerima setiap pemimpin negara anggota G20 dengan penuh senyum.
“Senyum itu meta komunikatif dan supra subjektif yang mengedepankan nilai-nilai humanis. Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai senyuman itu menunjukkan pribadi Jokowi. Senyuman itu menonjolkan agar mereka (peserta G20) bisa mengikuti,” kata pengamat Komunikasi dari Universitas Mercu Buana, Syaifuddin saat dihubungi, Jumat (18/11).
Menurut Syaifuddin, diplomasi senyum Jokowi mampu meredakan ketegangan dan menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan, lewat senyum, Jokowi mampu memengaruhi para pemimpin dunia untuk menyepakati apa yang diusulkan bersama dalam forum G20 itu.
Dengan begitu, ketegangan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa lebih meredup.
Menurutnya, senyum Jokowi ini sebuah sugesti, sarana yang paling tepat dan efektif dalam mempengaruhi pikiran dan perasaan semua peserta G20, untuk mengakomodasi tujuan politik luar negeri kita, yaitu bebas dan aktif dengan penuh kedamaian.
Dikatakan Syaifuddin, dalam forum tersebut ada beberapa isu besar yang menjadi perhatian utama dan diharapkan mampu ditangani bersama oleh negara anggota G20. Seperti kesehatan, ekonomi dan digital, ketahanan pangan hingga perdamaian dunia.
“Jadi, Jokowi berusaha memberikan pengaruh positif dengan senyumnya, bahwa pemimpin dunia harus dengan kerendahan hati, bukan dengan kekerasan,” jelasnya.
Syaifuddin menegaskan, senyum merupakan lambang atau sebuah kedamaian dari seseorang dalam memberikan ketenangan kepada setiap orang yang ditemui.■
]]> , Presiden Jokowi mendapat pujian dunia karena dinilai berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di tengah himpitan persoalan yang menghantam global saat ini. Bahkan, Jokowi sukses memfasilitasi dan menengahi sikap keras negara-negara adidaya anggota G20.
Dengan paduan diplomasi yang hati-hati dan humor yang baik, Jokowi berhasil bawa rasa kolegialitas ke dunia yang terbelah oleh konflik dan krisis.
Hal menarik lain yang membuat Indonesia berhasil menjadi tuan rumah KTT G20, yakni sikap rendah hati Jokowi saat menerima setiap pemimpin negara anggota G20 dengan penuh senyum.
“Senyum itu meta komunikatif dan supra subjektif yang mengedepankan nilai-nilai humanis. Mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai senyuman itu menunjukkan pribadi Jokowi. Senyuman itu menonjolkan agar mereka (peserta G20) bisa mengikuti,” kata pengamat Komunikasi dari Universitas Mercu Buana, Syaifuddin saat dihubungi, Jumat (18/11).
Menurut Syaifuddin, diplomasi senyum Jokowi mampu meredakan ketegangan dan menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan, lewat senyum, Jokowi mampu memengaruhi para pemimpin dunia untuk menyepakati apa yang diusulkan bersama dalam forum G20 itu.
Dengan begitu, ketegangan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa lebih meredup.
Menurutnya, senyum Jokowi ini sebuah sugesti, sarana yang paling tepat dan efektif dalam mempengaruhi pikiran dan perasaan semua peserta G20, untuk mengakomodasi tujuan politik luar negeri kita, yaitu bebas dan aktif dengan penuh kedamaian.
Dikatakan Syaifuddin, dalam forum tersebut ada beberapa isu besar yang menjadi perhatian utama dan diharapkan mampu ditangani bersama oleh negara anggota G20. Seperti kesehatan, ekonomi dan digital, ketahanan pangan hingga perdamaian dunia.
“Jadi, Jokowi berusaha memberikan pengaruh positif dengan senyumnya, bahwa pemimpin dunia harus dengan kerendahan hati, bukan dengan kekerasan,” jelasnya.
Syaifuddin menegaskan, senyum merupakan lambang atau sebuah kedamaian dari seseorang dalam memberikan ketenangan kepada setiap orang yang ditemui.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID