Dari Sudut Pandang Manapun, Pertemuan Anies-Gibran Sangat Baik –
5 min readPertemuan nantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Hotel Novotel Solo, Selasa (15/11) mengejutkan banyak pihak. Spekulasi atas pertemuan hangat tersebut masih saja menyeruak.
Politikhariini mengunggah meme pertemuan itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperlihatkan sedang tertawa lebar. Sedangkan foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disertai lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Di dalamnya ada pernyataan ketemu Anies, Gibran siap dihukum PDIP. Juga ada pernyataan Gibran yang siap dihukum PDIP.
“Saya siap jika ada teguran, hukuman. Tapi tujuan saya silaturahmi. Nggak ada negosiasi atau apa. Saya belajar dari beliau yang sudah berpengalaman,” ujar Gibran.
Gibran melanjutkan, pertemuan dengan Anies membahas soal transportasi umum dan kota. Sedangkan PDIP menyebut ada upaya pecah belah di balik pertemuan Gibran dengan Anies.
“Pertemuan antara Gibran dan Anies jadi sorotan,” kata Politikhariini.
Akun @moch_syachroni menilai pertemuan antara Gibran dan Anies sebuah pembelajaran yang baik bagi demokrasi. Di mana beda pikiran dan arah politik, tapi tetap saling menghormati dan menghargai.
“Ora usah ribut,” saran dia.
Senada, @datuakrajoangek menilai pertemuan Anies dan Gibran dari sudut mana pun tetap bagus sekali. Hanya saja, kata dia, bagi mereka yang tidak rela keduanya bertemu, sibuk bikin alibi dan excuse terhadap pertemuan itu.
“Hati itu kalau sudah beku memang sulit untuk dicairkan kembali,” ujar @datuakrajoangek. “Kalau hati sudah memihak, jangan harap pikiran menjadi bijak,” sambung @sapta_prayoga.
Akun @Dragon699 menganggap wajar pertemuan Anies dan Gibran di Solo. Dia bilang, namanya tamu dari jauh sudah biasa disambut dengan baik sebagai tuan rumah. “Jadi memanusiakan manusia,” kata @Dragon699. “Anies dan Gibran bertemu saling puji. Cuma BuzzerRp aja yang saling nyinyir,” kata @Kopilte682.
Akun @FX_Isa mengatakan, Gibran pasti sudah mendapat persetujuan dari Jokowi. Karena, kata dia, tidak mungkin Gibran ketemu Anies tidak lapor Jokowi terlebih dahulu.
“Realitasnya Anies bertemu Gibran di Solo. Soal tafsir, bisa banyak tergantung pihak mana yang menafsirkannya,” kata @xing_dede.
Akun @Areng_Kayu menuturkan, keluarga Jokowi sederhana, hangat kepada siapapun dan tak ada yang dianggap musuh. Dia bilang, semua adalah teman.
“Tapi, bila sudah bicara urusan politik, tentu pandangannya beda dengan orang yang bersilaturahmi biasa,” katanya.
Akun @ririn_rinjani menambahkan. Kata dia, keramahan dan adab keluarga Jokowi pantas jadi panutan. Dia bilang, keluarga Jokowi tidak membeda-bedakan orang.
“Sekalipun yang datang beda pilihan politiknya,” kata @ririn_rinjani. “PDIP lebay. Apa salahnya silaturahmi dan bertemu,” ujar @Najibbr.
Akun @KrsYudha menduga pertemuan Anies dengan Gibran mungkin sebagai isyarat penyerahan tongkat estafet calon DKI 1. Kata @Fazarrafsyanzani, pertemuan antara Anies dan Gibran memang sengaja agar jadi sorotan agar elektabilitas keduanya naik.
“Justru itu yang paling diinginkan. Semakin disorot pecah belah akan semakin banyak disorot berita dan jadi beriklan gratis,” timpal @Akong.
Akun @anti_mainstream tak percaya tudingan bahwa Anies akan memecahbelah PDIP. Dia meragukan Anies mempunyai kemampuan untuk memecah belah kekuatan sebesar PDIP
“Anis bergerilya dengan sopan santun, sehingga pengikut PDIP bimbang dan ragu,” ujar @Arief_Siswiyanto.
Sementara, @dtarunawan meminta PDIP tidak perlu baperan. Kata dia, Gibran tetap kader PDIP dan Anies tetap non kader partai. Sehingga, kata dia, tidak ada urusan politik dalam pertemuan itu.
“Jadi rakyat tidak dibawa isu perpecahan dan menghina,” pinta @dtarunawan. “Seakan-akan ada permasalahan sehingga membuat musuh,” ucap @maasudi. [TIF] ]]> , Pertemuan nantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Hotel Novotel Solo, Selasa (15/11) mengejutkan banyak pihak. Spekulasi atas pertemuan hangat tersebut masih saja menyeruak.
Politikhariini mengunggah meme pertemuan itu. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperlihatkan sedang tertawa lebar. Sedangkan foto Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disertai lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Di dalamnya ada pernyataan ketemu Anies, Gibran siap dihukum PDIP. Juga ada pernyataan Gibran yang siap dihukum PDIP.
“Saya siap jika ada teguran, hukuman. Tapi tujuan saya silaturahmi. Nggak ada negosiasi atau apa. Saya belajar dari beliau yang sudah berpengalaman,” ujar Gibran.
Gibran melanjutkan, pertemuan dengan Anies membahas soal transportasi umum dan kota. Sedangkan PDIP menyebut ada upaya pecah belah di balik pertemuan Gibran dengan Anies.
“Pertemuan antara Gibran dan Anies jadi sorotan,” kata Politikhariini.
Akun @moch_syachroni menilai pertemuan antara Gibran dan Anies sebuah pembelajaran yang baik bagi demokrasi. Di mana beda pikiran dan arah politik, tapi tetap saling menghormati dan menghargai.
“Ora usah ribut,” saran dia.
Senada, @datuakrajoangek menilai pertemuan Anies dan Gibran dari sudut mana pun tetap bagus sekali. Hanya saja, kata dia, bagi mereka yang tidak rela keduanya bertemu, sibuk bikin alibi dan excuse terhadap pertemuan itu.
“Hati itu kalau sudah beku memang sulit untuk dicairkan kembali,” ujar @datuakrajoangek. “Kalau hati sudah memihak, jangan harap pikiran menjadi bijak,” sambung @sapta_prayoga.
Akun @Dragon699 menganggap wajar pertemuan Anies dan Gibran di Solo. Dia bilang, namanya tamu dari jauh sudah biasa disambut dengan baik sebagai tuan rumah. “Jadi memanusiakan manusia,” kata @Dragon699. “Anies dan Gibran bertemu saling puji. Cuma BuzzerRp aja yang saling nyinyir,” kata @Kopilte682.
Akun @FX_Isa mengatakan, Gibran pasti sudah mendapat persetujuan dari Jokowi. Karena, kata dia, tidak mungkin Gibran ketemu Anies tidak lapor Jokowi terlebih dahulu.
“Realitasnya Anies bertemu Gibran di Solo. Soal tafsir, bisa banyak tergantung pihak mana yang menafsirkannya,” kata @xing_dede.
Akun @Areng_Kayu menuturkan, keluarga Jokowi sederhana, hangat kepada siapapun dan tak ada yang dianggap musuh. Dia bilang, semua adalah teman.
“Tapi, bila sudah bicara urusan politik, tentu pandangannya beda dengan orang yang bersilaturahmi biasa,” katanya.
Akun @ririn_rinjani menambahkan. Kata dia, keramahan dan adab keluarga Jokowi pantas jadi panutan. Dia bilang, keluarga Jokowi tidak membeda-bedakan orang.
“Sekalipun yang datang beda pilihan politiknya,” kata @ririn_rinjani. “PDIP lebay. Apa salahnya silaturahmi dan bertemu,” ujar @Najibbr.
Akun @KrsYudha menduga pertemuan Anies dengan Gibran mungkin sebagai isyarat penyerahan tongkat estafet calon DKI 1. Kata @Fazarrafsyanzani, pertemuan antara Anies dan Gibran memang sengaja agar jadi sorotan agar elektabilitas keduanya naik.
“Justru itu yang paling diinginkan. Semakin disorot pecah belah akan semakin banyak disorot berita dan jadi beriklan gratis,” timpal @Akong.
Akun @anti_mainstream tak percaya tudingan bahwa Anies akan memecahbelah PDIP. Dia meragukan Anies mempunyai kemampuan untuk memecah belah kekuatan sebesar PDIP
“Anis bergerilya dengan sopan santun, sehingga pengikut PDIP bimbang dan ragu,” ujar @Arief_Siswiyanto.
Sementara, @dtarunawan meminta PDIP tidak perlu baperan. Kata dia, Gibran tetap kader PDIP dan Anies tetap non kader partai. Sehingga, kata dia, tidak ada urusan politik dalam pertemuan itu.
“Jadi rakyat tidak dibawa isu perpecahan dan menghina,” pinta @dtarunawan. “Seakan-akan ada permasalahan sehingga membuat musuh,” ucap @maasudi. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID