Dari Bully Di Sekolah Sampe Anak SMP Nendang Nenek-nenek Mahfud Penyambung Lidah Netizen –
4 min readJika Bung Karno dikenal sebagai penyambung lidah rakyat, Menko Polhukam Mahfud bisa dikatakan sebagai penyambung lidah para netizen alias warganet. Segala kegusaran yang disuarakan netizen yang jadi viral, kemudian kembali disuarakan oleh Mahfud.
Belakangan ini, Mahfud kerap turun tangan langsung merespons masalah-masalah hukum yang heboh di masyarakat. Baik di dunia nyata, maupun yang terjadi di dunia maya. Dari kasus besar, sampai kasus kecil. Dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, sampai kasus bullying.
Para warganet pun tak segan me-mention akun Twitter Mahfud, @mohmahfudmd, jika ada kasus yang sedang viral. Kadang, tanpa dicolek pun, Mahfud sering langsung merespons kejadian yang viral itu.
Contohnya, saat akun @KompasTV mengunggah berita, Sabtu (19/11) berjudul Viral Video Bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman, Kepala Sekolah: Mereka Main Gim Tebak-tebakan. Mahfud pun langsung bereaksi.
“Ini sungguhan atau sekadar main-main untuk konten medsos? Ada bagian-bagian yang sekadar acting agar dilihat serius. Tapi, kalau ini sungguhan sebagai penganiayaan, maka pelakunya harus ditindak oleh polisi @DivHumas_Polri,” tulis Mahfud.
Lalu, kemarin, akun @zoelfick mengunggah video berdurasi 13 detik yang menampilkan kenakalan remaja. Ada enam pelajar berseragam pramuka, mengendarai motor. Di jalanan, mereka menjumpai seorang nenek. Para pelajar itu, berhenti. Dua orang mengejek si nenek, sambil merokok. Satu lagi, tiba-tiba datang dan menendang si nenek tersebut hingga terjatuh. Sontak, si nenek pun pergi ketakutan. Para pelajar itu puas, tertawa, dan pergi mengendarai sepeda motor.
Sekelompok pelajar menendang seorang nenek hingga terjatuh sambil mengendarai motor di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. (Twitter @zoelfick)
“Ngenes! Mereka pelajar, tapi masih kekurangan pelajaran kasih sayang,” tulis @zoelfick, melengkapi unggahannya.
Mahfud pun langsung bereaksi. “Ini lagi @DivHumas_Polri. –> motornya T 3350 BK,” tulisnya Mahfud, meminta polisi bertindak.
Polisi pun langsung menindaklanjuti dua kasus ini. Untuk kasus bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman, Kapolsek Ujungberung, Kota Bandung, Kompol Karyaman menyebut, orang tua korban melapor, dan sudah ditindaklanjuti. Polisi sudah mengamankan pelaku, dan meminta keterangan dari empat sampai lima saksi. Tak menutup kemungkinan, kasus tersebut ditingkatkan ke tahap penyidikan.
“Sementara yang dibawa baru satu orang, dan mungkin yang menjadi saksi juga bisa saja. Mudah-mudahan tidak ada hambatan. Dan mungkin proses selanjutnya bisa ditingkatkan ke proses penyidikan,” jelas Karyaman.
Aksi pelajar yang menendang nenek-nenek juga sudah ditangani. Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni sudah mengamankan keenam pelajar itu. Koordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) terus dilakukan, mengingat pelaku masih di bawah umur.
Polisi juga mengundang orang tua dari keenam pelajar tersebut. Termasuk mengundang kepala desa, tokoh adat, kepala sekolah, dan kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Tujuannya, agar sama-sama memperhatikan warganya, khususnya yang masih di bangku sekolah.
Cuitan Mahfud juga banyak dikomentari warganet. Akun @Red_rockets123 mengusulkan agar anak-anak pelaku bullying itu, diberi sanksi, tapi tidak perlu dihukum penjara.
“Pak Mahfud mungkin perlu ditinjau hukum untuk anak-anak. Mungkin dimasukin dalam camp militer gitu, kaya di Jogja klitih pelakunya anak-anak semua,” usul @Red_rockets123.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni ikut berkomentar. “Pak Menko, itu Menteri Pendidikan ke mana ya? Moral anak sekolah yang sekarang sangat kacau otaknya. Pak Menteri Pendidikan harus lihat ini banyak masalah,” tulisnya di akun @ahmadsahroni88. [MEN] ]]> , Jika Bung Karno dikenal sebagai penyambung lidah rakyat, Menko Polhukam Mahfud bisa dikatakan sebagai penyambung lidah para netizen alias warganet. Segala kegusaran yang disuarakan netizen yang jadi viral, kemudian kembali disuarakan oleh Mahfud.
Belakangan ini, Mahfud kerap turun tangan langsung merespons masalah-masalah hukum yang heboh di masyarakat. Baik di dunia nyata, maupun yang terjadi di dunia maya. Dari kasus besar, sampai kasus kecil. Dari kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, sampai kasus bullying.
Para warganet pun tak segan me-mention akun Twitter Mahfud, @mohmahfudmd, jika ada kasus yang sedang viral. Kadang, tanpa dicolek pun, Mahfud sering langsung merespons kejadian yang viral itu.
Contohnya, saat akun @KompasTV mengunggah berita, Sabtu (19/11) berjudul Viral Video Bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman, Kepala Sekolah: Mereka Main Gim Tebak-tebakan. Mahfud pun langsung bereaksi.
“Ini sungguhan atau sekadar main-main untuk konten medsos? Ada bagian-bagian yang sekadar acting agar dilihat serius. Tapi, kalau ini sungguhan sebagai penganiayaan, maka pelakunya harus ditindak oleh polisi @DivHumas_Polri,” tulis Mahfud.
Lalu, kemarin, akun @zoelfick mengunggah video berdurasi 13 detik yang menampilkan kenakalan remaja. Ada enam pelajar berseragam pramuka, mengendarai motor. Di jalanan, mereka menjumpai seorang nenek. Para pelajar itu, berhenti. Dua orang mengejek si nenek, sambil merokok. Satu lagi, tiba-tiba datang dan menendang si nenek tersebut hingga terjatuh. Sontak, si nenek pun pergi ketakutan. Para pelajar itu puas, tertawa, dan pergi mengendarai sepeda motor.
“Ngenes! Mereka pelajar, tapi masih kekurangan pelajaran kasih sayang,” tulis @zoelfick, melengkapi unggahannya.
Mahfud pun langsung bereaksi. “Ini lagi @DivHumas_Polri. –> motornya T 3350 BK,” tulisnya Mahfud, meminta polisi bertindak.
Polisi pun langsung menindaklanjuti dua kasus ini. Untuk kasus bullying Siswa SMP Plus Baiturrahman, Kapolsek Ujungberung, Kota Bandung, Kompol Karyaman menyebut, orang tua korban melapor, dan sudah ditindaklanjuti. Polisi sudah mengamankan pelaku, dan meminta keterangan dari empat sampai lima saksi. Tak menutup kemungkinan, kasus tersebut ditingkatkan ke tahap penyidikan.
“Sementara yang dibawa baru satu orang, dan mungkin yang menjadi saksi juga bisa saja. Mudah-mudahan tidak ada hambatan. Dan mungkin proses selanjutnya bisa ditingkatkan ke proses penyidikan,” jelas Karyaman.
Aksi pelajar yang menendang nenek-nenek juga sudah ditangani. Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni sudah mengamankan keenam pelajar itu. Koordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) terus dilakukan, mengingat pelaku masih di bawah umur.
Polisi juga mengundang orang tua dari keenam pelajar tersebut. Termasuk mengundang kepala desa, tokoh adat, kepala sekolah, dan kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Tujuannya, agar sama-sama memperhatikan warganya, khususnya yang masih di bangku sekolah.
Cuitan Mahfud juga banyak dikomentari warganet. Akun @Red_rockets123 mengusulkan agar anak-anak pelaku bullying itu, diberi sanksi, tapi tidak perlu dihukum penjara.
“Pak Mahfud mungkin perlu ditinjau hukum untuk anak-anak. Mungkin dimasukin dalam camp militer gitu, kaya di Jogja klitih pelakunya anak-anak semua,” usul @Red_rockets123.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni ikut berkomentar. “Pak Menko, itu Menteri Pendidikan ke mana ya? Moral anak sekolah yang sekarang sangat kacau otaknya. Pak Menteri Pendidikan harus lihat ini banyak masalah,” tulisnya di akun @ahmadsahroni88. [MEN]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID