DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
18 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Cuaca Ekstrem Diramal Menghantam Jakarta Waspada Bencana Banjir, Longsor Dan Pohon Tumbang –

6 min read

Cuaca ekstrem diramal terjadi di Ibu Kota. Karena itu, warga DKI Jakarta diimbau mewaspadai potensi terjadinya bencana alam.

Imbauan itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. BPBD menyebut cuaca ekstrem diramal terjadi selama sepekan ini, 2-8 Oktober 2022.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin.

Kondisi ini dapat meningkatkan pola konektivitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin. Kondisi itu dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. BMKG memperkirakan, selama sepekan ini potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di wilayah DKI Jakarta.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan lain-lain,” kata BPBD DKI Jakarta dalam akun Instagramnya, Selasa (4/10).

BPBD pun mengimbau warga untuk selalu meng-update informasi banjir terkini melalui situs https://pantaubanjir.jakarta. go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

“Jika mengalami atau menemukan keadaan darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112 atau menggunakan tombol darurat pada aplikasi Jakarta Aman,” sarannya.

Sementara itu, BPBD DKI mencatat sekitar 16 Rukun Tetangga (RT) dan 7 ruas jalan kebanjiran akibat hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (4/10) siang.

“Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan beberapa sungai meluap seperti Kali Krukut dan Kali Mampang,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut dia, ketinggian air di sejumlah wilayah tersebut variatif 16 RT yang tergenang itu semuanya berada di Jakarta Selatan (Jaksel). Rinciannya, 3 RT di Kelurahan Cipete Utara dengan ketinggian 100 centimeter (cm). Lokasinya berbatasan langsung dengan Kali Krukut.

 

Dan 13 RT di Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian banjir 100 cm. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kali Krukut dan Kali Mampang.

Untuk 7 ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Pangeran Antasari Nomor 88, Cipete Selatan, Cilandak, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan RS Fatmawati 15, Gandaria Selatan, Cilandak, Jaksel dengan ketinggian 20 cm.

Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Tegal Parang Selatan, Mampang Prapatan, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Raya Raden Inten II, Duren Sawit, Jakarta Timur(Jaktim) dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Taman Mini 1, Pinang Ranti, Makasar, Jaktim dengan ketinggian air 30 cm. Dan, jalan Raya Kalimalang, Cipinang Melayu, Makasar, Jaktim dengan ketinggian air 45 cm.

BPBD DKI menyiagakan petugas untuk memantau seluruh genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air/Dinas Bina Marga/Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama para lurah dan camat setempat.

“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Isnawa.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, selain Jakarta, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan. Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Dia menekankan, pentingnya pengecekan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pencegahan penebangan pohon di daerah lereng, dan penghijauan dalam upaya meminimalkan dampak peningkatan curah hujan.

“Instansi terkait perlu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang. Serta menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi,” katanya.

 

Basmi Sarang Nyamuk

Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Jaksel Ali Murthadho mengatakan, memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta diperkirakan meningkat. Karena itu, warga Ibu Kota harus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri maupun bersama kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Dia menegaskan, PSN merupakan solusi ampuh untuk mengantisipasi DBD. “Lakukan PSN untuk memutus siklus hidup nyamuk,” pintanya, Selasa (4/10).

Ali menuturkan, penyakit DBD tidak bisa dihilangkan. Namun jentik-jentik nyamuk bisa dimusnahkan. Pihaknya akan mengerahkan para kader Jumantik sebagai ujung tombak pencegahan DBD di Jaksel.

“Pemerintah memastikan para jumantik mandiri akan benarbenar bekerja. Kan tiap rukun tetangga (RT) sudah ada jumantik mandiri. Kami akan selalu mengingatkan,” katanya.

Dia menambahkan, penyemprotan asap atau fogging dengan menyemburkan racun pembunuh nyamuk belum efektif memusnahkan jentik nyamuk. Sebab, fogging hanya bekerja untuk membunuh nyamuk dewasa.

“Untuk itu lakukan saja 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk,” terangnya. Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengimbau warga di wilayahnya untuk aktif melakukan PSN mandiri demi mencegah DBD. ■
]]> , Cuaca ekstrem diramal terjadi di Ibu Kota. Karena itu, warga DKI Jakarta diimbau mewaspadai potensi terjadinya bencana alam.

Imbauan itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. BPBD menyebut cuaca ekstrem diramal terjadi selama sepekan ini, 2-8 Oktober 2022.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin.

Kondisi ini dapat meningkatkan pola konektivitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin. Kondisi itu dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. BMKG memperkirakan, selama sepekan ini potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di wilayah DKI Jakarta.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan lain-lain,” kata BPBD DKI Jakarta dalam akun Instagramnya, Selasa (4/10).

BPBD pun mengimbau warga untuk selalu meng-update informasi banjir terkini melalui situs https://pantaubanjir.jakarta. go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

“Jika mengalami atau menemukan keadaan darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112 atau menggunakan tombol darurat pada aplikasi Jakarta Aman,” sarannya.

Sementara itu, BPBD DKI mencatat sekitar 16 Rukun Tetangga (RT) dan 7 ruas jalan kebanjiran akibat hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (4/10) siang.

“Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan beberapa sungai meluap seperti Kali Krukut dan Kali Mampang,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut dia, ketinggian air di sejumlah wilayah tersebut variatif 16 RT yang tergenang itu semuanya berada di Jakarta Selatan (Jaksel). Rinciannya, 3 RT di Kelurahan Cipete Utara dengan ketinggian 100 centimeter (cm). Lokasinya berbatasan langsung dengan Kali Krukut.

 

Dan 13 RT di Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian banjir 100 cm. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kali Krukut dan Kali Mampang.

Untuk 7 ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Pangeran Antasari Nomor 88, Cipete Selatan, Cilandak, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan RS Fatmawati 15, Gandaria Selatan, Cilandak, Jaksel dengan ketinggian 20 cm.

Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Tegal Parang Selatan, Mampang Prapatan, Jaksel dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Raya Raden Inten II, Duren Sawit, Jakarta Timur(Jaktim) dengan ketinggian air 20 cm. Jalan Taman Mini 1, Pinang Ranti, Makasar, Jaktim dengan ketinggian air 30 cm. Dan, jalan Raya Kalimalang, Cipinang Melayu, Makasar, Jaktim dengan ketinggian air 45 cm.

BPBD DKI menyiagakan petugas untuk memantau seluruh genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air/Dinas Bina Marga/Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama para lurah dan camat setempat.

“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Isnawa.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, selain Jakarta, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan. Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Dia menekankan, pentingnya pengecekan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pencegahan penebangan pohon di daerah lereng, dan penghijauan dalam upaya meminimalkan dampak peningkatan curah hujan.

“Instansi terkait perlu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang. Serta menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi,” katanya.

 

Basmi Sarang Nyamuk

Pelaksana Tugas (Plt.) Wakil Wali Kota Jaksel Ali Murthadho mengatakan, memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta diperkirakan meningkat. Karena itu, warga Ibu Kota harus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri maupun bersama kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Dia menegaskan, PSN merupakan solusi ampuh untuk mengantisipasi DBD. “Lakukan PSN untuk memutus siklus hidup nyamuk,” pintanya, Selasa (4/10).

Ali menuturkan, penyakit DBD tidak bisa dihilangkan. Namun jentik-jentik nyamuk bisa dimusnahkan. Pihaknya akan mengerahkan para kader Jumantik sebagai ujung tombak pencegahan DBD di Jaksel.

“Pemerintah memastikan para jumantik mandiri akan benarbenar bekerja. Kan tiap rukun tetangga (RT) sudah ada jumantik mandiri. Kami akan selalu mengingatkan,” katanya.

Dia menambahkan, penyemprotan asap atau fogging dengan menyemburkan racun pembunuh nyamuk belum efektif memusnahkan jentik nyamuk. Sebab, fogging hanya bekerja untuk membunuh nyamuk dewasa.

“Untuk itu lakukan saja 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk,” terangnya. Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengimbau warga di wilayahnya untuk aktif melakukan PSN mandiri demi mencegah DBD. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |