Buntut Kasus Pembunuhan Brigadir Yoshua Kasihan Polisi Diteriaki Sambo –
6 min readCitra kepolisian benar-benar tercoreng. Persepsi masyarakat terhadap polisi seolah sama semua, seperti tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo.
Hal itu terlihat pada sebuah video yang di upload mantan Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), Alvin Lie di akun twitternya @alvinlie21. Cuitan Alvin Lie itu sudah di-retweet 3.438 kali dan disukai 8.530 orang dengan 468 ribu tampilan.
Dalam video berdurasi 15 detik itu, awalnya terlihat iring-iringan mobil polisi yang melintas di jalan raya. Kemudian, tiba-tiba terdengar warga meneriaki dengan kata-kata “Ferdy Sambo, Sambo, Ferdy Sambo, Sambo.” Teriakannya kencang dan nyaring.
Dalam cuitannya, Alvin lie mengatakan, reaksi spontan publik ketika ketemu kendaraan Polri. “Teriak nama “Sambo”. Polri = Sambo,” tulis anggota Ombudsman RI periode 2016-2021.
Alvin mengaku miris dengan kejadian tersebut. Dia juga mengaku tidak tahu dari mana video tersebut berasal. Dia mengaku menemukan video tersebut di grup WhatsApp.
“Pemilik hak atas video belum saya ketahui. Mohon hubungi saya agar dapat saya cantumkan namanya sebagai pemilik hak,” imbau Alvin.
Video tersebut pun lantas viral dan hingga kini telah wara wiri di media sosial. Banyak netizen yang mengaku cukup miris dengan fenomena ini. Gara-gara kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, citra institusi Polri rusak.
“Publik melihat apa adanya dan melihat Ferdy Sambo adalah wajah Polri yang sebenarnya,” kata @lukasomanalu.
Akun @LpbhnuM mengaku miris karena sudah demikian sinisnya warga kepada polisi. Dia meminta warga berdoa agar i’ktikad baik mewujudkan Polri presisi bisa secepatnya pulihkan citra kepolisian.
“Gara-gara ulah oknum-oknum yang numpangi institusi Polri, ibarat benalu,” katanya.
Senada, @Ulfahnyimas juga mengaku miris dengan terstigma kepolisian dengan Sambo. Kata dia, gegara nila setitik rusak susu sebelanga. Dia menilai, polisi saat ini sudah seperti tidak ada harga diri lagi.
“Padahal nggak semua polisi seperti Ferdy Sambo,” ujarnya.
Akun @Rahmaniarbaftim mengatakan, teriakan masyarakat tersebut bersifat spontan dan merupakan suara hati. Kata dia, memang saatnya Polri membereskan semua polisi-polisi nakal di institusinya.
“Beri punishment (polisi-polisi) yang melanggar kode etik. Dan (mereka) yang terlibat kasus-kasus kriminal dipecat saja,” desak @lukasomanalu.
Akun @Ayeeph mengenang kasus Ferdy Sambo di kepolisian mirip dengan yang menimpa Direktorat Jenderal Pajak beberapa tahun lalu. Gara-gara Gayus, kata dia, semua pegawai pajak kena getahnya.
“Efek Gayus mereda butuh bertahun-tahun. Walaupun reda, tapi telah meninggalkan noda yang tidak bisa dihilangkan,” kata dia.
Menurut @Wisnhuanthoni, dari video tersebut masyarakat bisa belajar bahwa kepercayaan publik terhadap Polri sudah berkurang. Akun @mufliha menilai, video tersebut menggambarkan perubahan persepsi dari institusi yang harusnya melindungi malah dianggap bukan pelindung.
“Ih ngeri juga ya,” ujar @mufliha. “Masyarakat yang melaporkan hilang kambing, saat lapor polisi bukannya balik kambingnya malah jadi hilang sapinya. Gitu kurang lebih anggapan yang beredar di masyarakat,” kata @Kapten_lt4.
“Berdasarkan pengakuan teman yang suaminya polisi mengaku malu pakai seragam coklat ini dan akhirnya ditutup jaket saja,” ujar @Khaerul_qu.
Akun @Titotgardika mengaku kasihan terhadap polisi yang jujur. Kata dia, sejak peristiwa terbunuhnya polisi di rumah dinas Ferdy Sambo, berimbas juga pada mereka. “Walaupun cuma segelintir,” kata dia.
“Setau gue polsi yang jujur baru Almarhum Jenderal Hoegeng, polisi tidur dan patung polisi,” ujar @BunnedU23.
Akun @DeHaflie berharap, kasus pembunuhan Brigadir J menjadi momentum Polri merestrukturisasi, mereposisi, mereformasi ulang institusi Polri. Dia bilang, “Sambo” adalah simbol Polri kembali ke titik “Nol”.
“Ini pekerjaan besar Presiden & DPR di HUT RI 77. Jika tidak, publik takkan percaya lagi bila dalam Pemilu 2024 pengamanan dilakukan oleh Polri,” kata dia.
Senada, @goedenzonen juga berharap kasus Ferdy Sambo dapat membubat institusi Polri berbenah secara total. Dengan begitu, diharapkan kepercayaan masyarakat pada Polri dapat meningkat kembali.
“Saat ini krisis kepercayaan masyarakat sedang berada dalam titik terendah,” kata dia.
Sementara, @amarul_ilham menyanyangkan sebagian orang yang berteriak ke semua polisi dengan panggilan Sambo. Padahal, kata dia, hanya satu orang yang berbuat menyimpang langsung digeneralisir semuanya.
Akun @DivHumas_Polri berkeyakinan dari 430 ribu personel Polri, masih banyak personel-personel Polri yang baik. Dia meminta anggota Polri menunjukkan kinerja yang baik.
“Sehingga masyarakat kemudian merasakan, kemudian melihat bahwa lebih banyak polisi yang baik,” pungkasnya. [TIF] ]]> , Citra kepolisian benar-benar tercoreng. Persepsi masyarakat terhadap polisi seolah sama semua, seperti tersangka Irjen Pol Ferdy Sambo.
Hal itu terlihat pada sebuah video yang di upload mantan Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), Alvin Lie di akun twitternya @alvinlie21. Cuitan Alvin Lie itu sudah di-retweet 3.438 kali dan disukai 8.530 orang dengan 468 ribu tampilan.
Dalam video berdurasi 15 detik itu, awalnya terlihat iring-iringan mobil polisi yang melintas di jalan raya. Kemudian, tiba-tiba terdengar warga meneriaki dengan kata-kata “Ferdy Sambo, Sambo, Ferdy Sambo, Sambo.” Teriakannya kencang dan nyaring.
Dalam cuitannya, Alvin lie mengatakan, reaksi spontan publik ketika ketemu kendaraan Polri. “Teriak nama “Sambo”. Polri = Sambo,” tulis anggota Ombudsman RI periode 2016-2021.
Alvin mengaku miris dengan kejadian tersebut. Dia juga mengaku tidak tahu dari mana video tersebut berasal. Dia mengaku menemukan video tersebut di grup WhatsApp.
“Pemilik hak atas video belum saya ketahui. Mohon hubungi saya agar dapat saya cantumkan namanya sebagai pemilik hak,” imbau Alvin.
Video tersebut pun lantas viral dan hingga kini telah wara wiri di media sosial. Banyak netizen yang mengaku cukup miris dengan fenomena ini. Gara-gara kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, citra institusi Polri rusak.
“Publik melihat apa adanya dan melihat Ferdy Sambo adalah wajah Polri yang sebenarnya,” kata @lukasomanalu.
Akun @LpbhnuM mengaku miris karena sudah demikian sinisnya warga kepada polisi. Dia meminta warga berdoa agar i’ktikad baik mewujudkan Polri presisi bisa secepatnya pulihkan citra kepolisian.
“Gara-gara ulah oknum-oknum yang numpangi institusi Polri, ibarat benalu,” katanya.
Senada, @Ulfahnyimas juga mengaku miris dengan terstigma kepolisian dengan Sambo. Kata dia, gegara nila setitik rusak susu sebelanga. Dia menilai, polisi saat ini sudah seperti tidak ada harga diri lagi.
“Padahal nggak semua polisi seperti Ferdy Sambo,” ujarnya.
Akun @Rahmaniarbaftim mengatakan, teriakan masyarakat tersebut bersifat spontan dan merupakan suara hati. Kata dia, memang saatnya Polri membereskan semua polisi-polisi nakal di institusinya.
“Beri punishment (polisi-polisi) yang melanggar kode etik. Dan (mereka) yang terlibat kasus-kasus kriminal dipecat saja,” desak @lukasomanalu.
Akun @Ayeeph mengenang kasus Ferdy Sambo di kepolisian mirip dengan yang menimpa Direktorat Jenderal Pajak beberapa tahun lalu. Gara-gara Gayus, kata dia, semua pegawai pajak kena getahnya.
“Efek Gayus mereda butuh bertahun-tahun. Walaupun reda, tapi telah meninggalkan noda yang tidak bisa dihilangkan,” kata dia.
Menurut @Wisnhuanthoni, dari video tersebut masyarakat bisa belajar bahwa kepercayaan publik terhadap Polri sudah berkurang. Akun @mufliha menilai, video tersebut menggambarkan perubahan persepsi dari institusi yang harusnya melindungi malah dianggap bukan pelindung.
“Ih ngeri juga ya,” ujar @mufliha. “Masyarakat yang melaporkan hilang kambing, saat lapor polisi bukannya balik kambingnya malah jadi hilang sapinya. Gitu kurang lebih anggapan yang beredar di masyarakat,” kata @Kapten_lt4.
“Berdasarkan pengakuan teman yang suaminya polisi mengaku malu pakai seragam coklat ini dan akhirnya ditutup jaket saja,” ujar @Khaerul_qu.
Akun @Titotgardika mengaku kasihan terhadap polisi yang jujur. Kata dia, sejak peristiwa terbunuhnya polisi di rumah dinas Ferdy Sambo, berimbas juga pada mereka. “Walaupun cuma segelintir,” kata dia.
“Setau gue polsi yang jujur baru Almarhum Jenderal Hoegeng, polisi tidur dan patung polisi,” ujar @BunnedU23.
Akun @DeHaflie berharap, kasus pembunuhan Brigadir J menjadi momentum Polri merestrukturisasi, mereposisi, mereformasi ulang institusi Polri. Dia bilang, “Sambo” adalah simbol Polri kembali ke titik “Nol”.
“Ini pekerjaan besar Presiden & DPR di HUT RI 77. Jika tidak, publik takkan percaya lagi bila dalam Pemilu 2024 pengamanan dilakukan oleh Polri,” kata dia.
Senada, @goedenzonen juga berharap kasus Ferdy Sambo dapat membubat institusi Polri berbenah secara total. Dengan begitu, diharapkan kepercayaan masyarakat pada Polri dapat meningkat kembali.
“Saat ini krisis kepercayaan masyarakat sedang berada dalam titik terendah,” kata dia.
Sementara, @amarul_ilham menyanyangkan sebagian orang yang berteriak ke semua polisi dengan panggilan Sambo. Padahal, kata dia, hanya satu orang yang berbuat menyimpang langsung digeneralisir semuanya.
Akun @DivHumas_Polri berkeyakinan dari 430 ribu personel Polri, masih banyak personel-personel Polri yang baik. Dia meminta anggota Polri menunjukkan kinerja yang baik.
“Sehingga masyarakat kemudian merasakan, kemudian melihat bahwa lebih banyak polisi yang baik,” pungkasnya. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID