Bukan Jokowi Efek Yang Nggak Laku Pasangan Capres-Cawapresnya Yang Nggak Tepat –
4 min readDukungan Presiden Jokowi banyak diharapkan bakal capres dan cawapres untuk mengerek elektabilitas. Nyatanya, endorsement Jokowi tidak berpengaruh besar. Apa karena Jokowi meng-endorse ke banyak bakal capres-cawapres.
Akun @politikhariini mengungkap hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA perihal efek dukungan atau endorsement Presiden Jokowi terhadap pasangan capres dan cawapres. Hasilnya, efek endorsement Jokowi tidak besar.
“Hasil survei menyimpulkan, efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar. Ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi, antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan,” ungkap @politikhariini.
Akun @ahmad_tandjung mengatakan, dukungan Jokowi sudah tidak bisa diandalkan lagi. Jokowi efek sudah tidak berlaku lagi.
Artinya, kata @redha_mahendra, Jokowi biasa-biasa saja. “Tidak punya power yang bisa dibanggakan. Waduh,” ujarnya.
Akun @TarunaAdjie1 mengatakan, bagaimana Jokowi mau berpengaruh, kegagalan Jokowi nyata, utang menggunung, bensin naik tidak kira-kira dan menyulitkan rakyat. Yang ada, jika capres tertentu didukung Jokowi akan dihindari rakyat. “Rakyat kapok dengan Jokowi,” tuturnya.
Akun @antaz345 menduga, dukungan Jokowi yang tidak berpengaruh besar terhadap elektabilitas bakal capres dan cawapres karena janji yang tidak ditepati. Kharisma Jokowi hilang akibat suka bikin janji-janji palsu.
“Benar, karena selama ini masyarakat bawah merasakan sekali susahnya kehidupan di bawah kepemimpinan rezim Jokowi. Apapun yang dikatakannya nggak mempengaruhi sikap masyarakat,” ungkap @JuhaniEnju.
Akun @taharudddin meminta Jokowi fokus mempersiapkan Pemilu 2024 dan tidak lagi sibuk mengurus dukungan terhadap capres tertentu. Siapkan saja pilpres atau pemilu yang jurdil dan sempurna, daripada dukung atau beri restu capres ini itu.
“Dukungan Jokowi ke salah satu bakal capres tertentu justru menguntungkan bagi Pak Anies Baswedan,” kata @Bakhjatul.
“Yang bikin nggak ngefek itu simulasi pasangan capres-cawapresnya,” sambung @Jaran80356007.
Sementara, @TanggoAlfaRI29 menilai hasil survei tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Karena, partai lain seakan kebakaran jenggot ketika Jokowi mendukung salah satu capres. Artinya, efek dukungan Jokowi masih besar.
“Partai @PDemokrat, @NasDem dan @PKSejahtera megap-megap nuduh Pak @jokowi cawe-cawe mempengaruhi kandidat capres,” tuturnya.
“Yakin nggak berpengaruh? Kalau yakin kenapa masih ada yang ngebet banget ditunjuk ya? Tahu kan siapa yang ngebet,” ujar @chuck_look.
“Pasti besar pengaruhnya asal Ganjar dan Prabowo yes,” sambung @CTodolo.
Akun @Hristomilano mengatakan, masih banyaknya serangan terhadap Jokowi menandakan dukungan dari RI 1 punya efek besar. Kata dia, Jokowi efek menjadi alasan karena telunjuk dukungan Jokowi bisa menjadi penentu kemenangan Capres 2024.
“Ingat, naiknya elektabilitas Ganjar efek pasca Rakernas relawan Pro Jokowi (Projo). Dalam Rakernas itu, diketahui, Presiden Jokowi hadir dan seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo,” ungkap @ganjar_pedia. [ASI] ]]> , Dukungan Presiden Jokowi banyak diharapkan bakal capres dan cawapres untuk mengerek elektabilitas. Nyatanya, endorsement Jokowi tidak berpengaruh besar. Apa karena Jokowi meng-endorse ke banyak bakal capres-cawapres.
Akun @politikhariini mengungkap hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA perihal efek dukungan atau endorsement Presiden Jokowi terhadap pasangan capres dan cawapres. Hasilnya, efek endorsement Jokowi tidak besar.
“Hasil survei menyimpulkan, efek dukungan Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar. Ini dikarenakan tingkat kesukaan publik atas pasangan capres dipengaruhi, antara lain pesona pribadi hingga rekam jejak pasangan capres bersangkutan,” ungkap @politikhariini.
Akun @ahmad_tandjung mengatakan, dukungan Jokowi sudah tidak bisa diandalkan lagi. Jokowi efek sudah tidak berlaku lagi.
Artinya, kata @redha_mahendra, Jokowi biasa-biasa saja. “Tidak punya power yang bisa dibanggakan. Waduh,” ujarnya.
Akun @TarunaAdjie1 mengatakan, bagaimana Jokowi mau berpengaruh, kegagalan Jokowi nyata, utang menggunung, bensin naik tidak kira-kira dan menyulitkan rakyat. Yang ada, jika capres tertentu didukung Jokowi akan dihindari rakyat. “Rakyat kapok dengan Jokowi,” tuturnya.
Akun @antaz345 menduga, dukungan Jokowi yang tidak berpengaruh besar terhadap elektabilitas bakal capres dan cawapres karena janji yang tidak ditepati. Kharisma Jokowi hilang akibat suka bikin janji-janji palsu.
“Benar, karena selama ini masyarakat bawah merasakan sekali susahnya kehidupan di bawah kepemimpinan rezim Jokowi. Apapun yang dikatakannya nggak mempengaruhi sikap masyarakat,” ungkap @JuhaniEnju.
Akun @taharudddin meminta Jokowi fokus mempersiapkan Pemilu 2024 dan tidak lagi sibuk mengurus dukungan terhadap capres tertentu. Siapkan saja pilpres atau pemilu yang jurdil dan sempurna, daripada dukung atau beri restu capres ini itu.
“Dukungan Jokowi ke salah satu bakal capres tertentu justru menguntungkan bagi Pak Anies Baswedan,” kata @Bakhjatul.
“Yang bikin nggak ngefek itu simulasi pasangan capres-cawapresnya,” sambung @Jaran80356007.
Sementara, @TanggoAlfaRI29 menilai hasil survei tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Karena, partai lain seakan kebakaran jenggot ketika Jokowi mendukung salah satu capres. Artinya, efek dukungan Jokowi masih besar.
“Partai @PDemokrat, @NasDem dan @PKSejahtera megap-megap nuduh Pak @jokowi cawe-cawe mempengaruhi kandidat capres,” tuturnya.
“Yakin nggak berpengaruh? Kalau yakin kenapa masih ada yang ngebet banget ditunjuk ya? Tahu kan siapa yang ngebet,” ujar @chuck_look.
“Pasti besar pengaruhnya asal Ganjar dan Prabowo yes,” sambung @CTodolo.
Akun @Hristomilano mengatakan, masih banyaknya serangan terhadap Jokowi menandakan dukungan dari RI 1 punya efek besar. Kata dia, Jokowi efek menjadi alasan karena telunjuk dukungan Jokowi bisa menjadi penentu kemenangan Capres 2024.
“Ingat, naiknya elektabilitas Ganjar efek pasca Rakernas relawan Pro Jokowi (Projo). Dalam Rakernas itu, diketahui, Presiden Jokowi hadir dan seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo,” ungkap @ganjar_pedia. [ASI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID