DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
18 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Perpusnas Gelar Literasi Kopi –

4 min read

Tingginya margin bisnis kopi membuat bisnis kopi menjadi semakin digandrungi masyarakat.

Budaya minum kopi yang kini telah menjadi bagian gaya hidup modern, menjadi salah satu faktor tumbuh dan berkembangnya bisnis kopi hingga ke pelosok daerah, baik kopi star up maupun bisnis kopi konvensional.

Tren bisnis kopi ini mendapat perhatian Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dengan menggelar program kewirausahaan kopi bertajuk “Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara”.

Program pengembangan kewirausahaan kopi ini secara resmi telah dibuka pada 19 September 2022 oleh Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Agus Sutoyo, yang mewakil Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Ofy Sofiana, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. Pada kesempatan itu, Agus Sutoyo mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, seperti kopi gayo, toraja, dan kopi-kopi lainnya sudah sangat mendunia.

Tentunya ini menjadi peluang besar bagi para pelaku kewirausahaan kopi di Indonesia.

“Dengan peluang yang sangat besar tersebut, Perpusnas RI kembali menyelenggarakan Literasi kopi untuk yang ketiga kalinya di tahun 2022. Kegiatan ini merupakan literasi terapan dan inklusif memberdaya masyarakat pada usaha kopi asli Nusantara atau kopi Preneur sehingga usaha kopi nusantara ini dapat terus berkembang,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (1/10).

 

Menurutnya Perpusnas memastikan ikut andil dalam peningkatan literasi masyarakat yang menjadi agenda pembangunan dari Presiden Joko Widodo. Melalui program Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara, Perpusnas mengharapkan agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang kopi, yang pada akhirnya dapat membuka usaha di bidang kuliner atau warung kopi dan sejenisnya, sehingga usaha dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Guna mensukseskan program ini, Perpusnas menggandeng para pelaku usaha kuliner kopi di lima daerah yang sudah berpengalaman dalam usaha kopi preneur ini untuk memberikan pelatihan dan literasi tentang kopi.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 bulan di lima wilayah kota di Indonesia yakni di Jabodetabek, Bali, Kupang, Toraja dan Samarinda. Agus Sutoyo juga menjelaskan kegiatan ini terbagi dalam dua tahap yakni, pelatihan penyeduhan kopi manual tingkat dasar dan espresso tingkat dasar yang disampaikan secara daring (Zoom).

“Animo masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi. Terbukti program literasi kopi ini diikuti oleh 150 orang peserta dari setiap kota. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Agus juga menjelaskan setelah sesi teori dari setiap kota akan dipilih 75 orang peserta untuk mengikutisessi praktek tingkat dasar (onsite) yang dilaksanakan di kedai yang telah bekerjasama di tiap kota.

Setelah peserta mengikuti rangkaian pelatihan tingkat dasar, maka panitia akan melakukan seleksi untuk memilih 4 peserta dari tiap kota guna nantinya mengikuti pelatihan tingkat lanjut terpusat (Bootcamp) selama 15 hari di Jakarta.

Selanjutnya, para peserta tiap kota yang ikut pada kegiatan ini akan diseleksi kembali. 20 peserta terbaik akan mengingkuti pelatihan tingkat lanjutan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 3 – 15 November 2022, semua akomodasi peserta terbaik akan ditanggung oleh Perpusnas RI.

“lima peserta terbaik akan diberikan apresiasi yang bermanfaat dalam mengembangkan usaha kuliner kopi di kota asal mereka,” pungkas Agus. ■
]]> , Tingginya margin bisnis kopi membuat bisnis kopi menjadi semakin digandrungi masyarakat.

Budaya minum kopi yang kini telah menjadi bagian gaya hidup modern, menjadi salah satu faktor tumbuh dan berkembangnya bisnis kopi hingga ke pelosok daerah, baik kopi star up maupun bisnis kopi konvensional.

Tren bisnis kopi ini mendapat perhatian Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dengan menggelar program kewirausahaan kopi bertajuk “Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara”.

Program pengembangan kewirausahaan kopi ini secara resmi telah dibuka pada 19 September 2022 oleh Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Agus Sutoyo, yang mewakil Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dan Ofy Sofiana, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. Pada kesempatan itu, Agus Sutoyo mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, seperti kopi gayo, toraja, dan kopi-kopi lainnya sudah sangat mendunia.

Tentunya ini menjadi peluang besar bagi para pelaku kewirausahaan kopi di Indonesia.

“Dengan peluang yang sangat besar tersebut, Perpusnas RI kembali menyelenggarakan Literasi kopi untuk yang ketiga kalinya di tahun 2022. Kegiatan ini merupakan literasi terapan dan inklusif memberdaya masyarakat pada usaha kopi asli Nusantara atau kopi Preneur sehingga usaha kopi nusantara ini dapat terus berkembang,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (1/10).

 

Menurutnya Perpusnas memastikan ikut andil dalam peningkatan literasi masyarakat yang menjadi agenda pembangunan dari Presiden Joko Widodo. Melalui program Literasi Terapan Usaha Kopi Nusantara, Perpusnas mengharapkan agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang kopi, yang pada akhirnya dapat membuka usaha di bidang kuliner atau warung kopi dan sejenisnya, sehingga usaha dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Guna mensukseskan program ini, Perpusnas menggandeng para pelaku usaha kuliner kopi di lima daerah yang sudah berpengalaman dalam usaha kopi preneur ini untuk memberikan pelatihan dan literasi tentang kopi.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 bulan di lima wilayah kota di Indonesia yakni di Jabodetabek, Bali, Kupang, Toraja dan Samarinda. Agus Sutoyo juga menjelaskan kegiatan ini terbagi dalam dua tahap yakni, pelatihan penyeduhan kopi manual tingkat dasar dan espresso tingkat dasar yang disampaikan secara daring (Zoom).

“Animo masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi. Terbukti program literasi kopi ini diikuti oleh 150 orang peserta dari setiap kota. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Agus juga menjelaskan setelah sesi teori dari setiap kota akan dipilih 75 orang peserta untuk mengikutisessi praktek tingkat dasar (onsite) yang dilaksanakan di kedai yang telah bekerjasama di tiap kota.

Setelah peserta mengikuti rangkaian pelatihan tingkat dasar, maka panitia akan melakukan seleksi untuk memilih 4 peserta dari tiap kota guna nantinya mengikuti pelatihan tingkat lanjut terpusat (Bootcamp) selama 15 hari di Jakarta.

Selanjutnya, para peserta tiap kota yang ikut pada kegiatan ini akan diseleksi kembali. 20 peserta terbaik akan mengingkuti pelatihan tingkat lanjutan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 3 – 15 November 2022, semua akomodasi peserta terbaik akan ditanggung oleh Perpusnas RI.

“lima peserta terbaik akan diberikan apresiasi yang bermanfaat dalam mengembangkan usaha kuliner kopi di kota asal mereka,” pungkas Agus. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |