AS-China Memanas, Rupiah Amblas –
2 min readPagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah sebesar 0,06 persen ke level Rp 14.919 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding kemarin di level Rp 14.912 per dolar AS.
Pergerakan mata uang Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melonjak 0,11 persen, yuan China menguat 0,10 persen, baht Thailand naik 0,09 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia naik 0,03 persen dan yen Jepang naik tipis 0,007 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya stabil di awal perdagangan di level 106,39. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,17 persen ke level Rp 15.149, terhadap poundsterling Inggris juga melemah 0,27 persen ke level Rp 18.109, dan terhadap dolar Australia minus 0,21 persen ke level Rp 10.371.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS berpotensi menguat terkait dengan pernyataan The Fed yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih banyak dan juga meningkatnya ketegangan AS-China.
Sementara beberapa negara berkembang mulai meningkatkan utangnya akibat pandemi Covid-19, serta kenaikan harga pangan dan energi.
Sekitar lebih dari 30 negara terjebak utang di atas 100 persen. “Keadaan tersebut diperparah dengan kenaikan suku bunga AS, sehingga negara berkembang berpotensi terkendala dalam membayar utang tersebut,” sebutnya dalam riset harian yang dikutip, Kamis (4/8).
Ibrahim memproyeksi pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah di rentang Rp 14.900 – Rp 14.950 per dolar AS.
]]> , Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah sebesar 0,06 persen ke level Rp 14.919 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding kemarin di level Rp 14.912 per dolar AS.
Pergerakan mata uang Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melonjak 0,11 persen, yuan China menguat 0,10 persen, baht Thailand naik 0,09 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia naik 0,03 persen dan yen Jepang naik tipis 0,007 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya stabil di awal perdagangan di level 106,39. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,17 persen ke level Rp 15.149, terhadap poundsterling Inggris juga melemah 0,27 persen ke level Rp 18.109, dan terhadap dolar Australia minus 0,21 persen ke level Rp 10.371.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS berpotensi menguat terkait dengan pernyataan The Fed yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih banyak dan juga meningkatnya ketegangan AS-China.
Sementara beberapa negara berkembang mulai meningkatkan utangnya akibat pandemi Covid-19, serta kenaikan harga pangan dan energi.
Sekitar lebih dari 30 negara terjebak utang di atas 100 persen. “Keadaan tersebut diperparah dengan kenaikan suku bunga AS, sehingga negara berkembang berpotensi terkendala dalam membayar utang tersebut,” sebutnya dalam riset harian yang dikutip, Kamis (4/8).
Ibrahim memproyeksi pergerakan rupiah sepanjang hari ini akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah di rentang Rp 14.900 – Rp 14.950 per dolar AS.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID