Aplikasi Ada Polisi Resmi Diluncurkan Kapolda Metro: Polisi Harus Menjadi Transformasi Polisi Modern –
3 min readAplikasi bernama Ada Polisi besutan Polda Metro Jaya resmi diluncurkan pada hari ini. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut aplikasi ini sebagai bentuk transformasi polisi ke arah polisi modern.
Peluncuran aplikasi ini diluncurkan pada hari ini di Polda Metro Jaya. Irjen Fadil memimpin langsung peluncuran aplikasi tersebut.
“Program Ada Polisi adalah inovasi Polda Metro Jaya untuk menerapkan pemolisian modern yang berorientasi pada pencegahan khususnya kejahatan jalanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan teknologi digital disertai dengan aksi nyata di lapangan,” kata Irjen Fadil dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (17/11).
Irjen Fadil menyebut, aplikasi ini sebagai bentuk keseriusan dirinya untuk mengedepankan fungsi Binmas. Dia juga menyebut tindakan kejahatan tidak akan pernah hilang dan harus dihadapi dengan mengedepankan pencegahan.
“Kejahatan jalanan tidak pernah hilang bahkan justru semakin variatif. Bila menggunakan pendekatan penegakan hukum maka masalah ini tidak akan kunjung selesai. Inilah mengapa di era pemolisian modern, pendekatan yang perlu dikedepankan ialah pencegahan,” beber Fadil.
Terpisah, Koorspripim Polda Metro Jaya, AKBP Iverson Monossoh yang merupakan Ketua Pokja Aplikasi Ada Polisi menyebut aplikasi ini sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana. Aplikasi ini disebutnya juga berguna sebagai bank data tindak kejahatan yang terjadi di Jakarta.
“Dengan demikian kita dapat mengidentifikasi akar masalah, menganalisa karakteristik dan pola kejahatan baik tempat, waktu, sarana, alat kekerasan termasuk penggunaan Narkoba dan minuman keras oleh pelaku,” kata Iver.
“Semua akan menjadi informasi penting bagi Polri maupun stakeholder terkait, dalam menciptakan ekosistem yang membuat kejahatan jalanan sulit terjadi,” sambungnya.
Diketahui Binmas Polda Metro Jaya meluncurkan aplikasi bernama Ada Polisi. Aplikasi ini berisi data-data terkait data statistik, karakteristik hingga sebab-sebab terjadinya tindakan kejahatan di Ibu Kota dan sekitarnya. ■
]]> , Aplikasi bernama Ada Polisi besutan Polda Metro Jaya resmi diluncurkan pada hari ini. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut aplikasi ini sebagai bentuk transformasi polisi ke arah polisi modern.
Peluncuran aplikasi ini diluncurkan pada hari ini di Polda Metro Jaya. Irjen Fadil memimpin langsung peluncuran aplikasi tersebut.
“Program Ada Polisi adalah inovasi Polda Metro Jaya untuk menerapkan pemolisian modern yang berorientasi pada pencegahan khususnya kejahatan jalanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan teknologi digital disertai dengan aksi nyata di lapangan,” kata Irjen Fadil dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (17/11).
Irjen Fadil menyebut, aplikasi ini sebagai bentuk keseriusan dirinya untuk mengedepankan fungsi Binmas. Dia juga menyebut tindakan kejahatan tidak akan pernah hilang dan harus dihadapi dengan mengedepankan pencegahan.
“Kejahatan jalanan tidak pernah hilang bahkan justru semakin variatif. Bila menggunakan pendekatan penegakan hukum maka masalah ini tidak akan kunjung selesai. Inilah mengapa di era pemolisian modern, pendekatan yang perlu dikedepankan ialah pencegahan,” beber Fadil.
Terpisah, Koorspripim Polda Metro Jaya, AKBP Iverson Monossoh yang merupakan Ketua Pokja Aplikasi Ada Polisi menyebut aplikasi ini sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana. Aplikasi ini disebutnya juga berguna sebagai bank data tindak kejahatan yang terjadi di Jakarta.
“Dengan demikian kita dapat mengidentifikasi akar masalah, menganalisa karakteristik dan pola kejahatan baik tempat, waktu, sarana, alat kekerasan termasuk penggunaan Narkoba dan minuman keras oleh pelaku,” kata Iver.
“Semua akan menjadi informasi penting bagi Polri maupun stakeholder terkait, dalam menciptakan ekosistem yang membuat kejahatan jalanan sulit terjadi,” sambungnya.
Diketahui Binmas Polda Metro Jaya meluncurkan aplikasi bernama Ada Polisi. Aplikasi ini berisi data-data terkait data statistik, karakteristik hingga sebab-sebab terjadinya tindakan kejahatan di Ibu Kota dan sekitarnya. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID