Luncurkan Pusaka Super Apps Yaqut Tak Ingin Ada Lagi Kecurangan Pengadaan Barang Di Kemenag –
2 min read
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan aplikasi layanan Kementerian Agama (Kemenag) dengan nama Pusaka Super Apps, di Jakarta, Jumat malam (25/11). Aplikasi ini menyajikan beragam layanan, baik pendidikan agama maupun keagamaan.
Ke depan, Yaqut minta agar Pusaka Super Apps juga menyajikan fitur yang memudahkan akses publik terhadap proses pengadaan barang dan jasa. “Saya tidak ingin mendengar lagi perilaku curang dalam melakukan pengadaan barang dan jasa. Saya tidak mau ada kecurangan dalam pengadaan,” tegasnya, seperti dikutip kemenag.go.id.
Yaqut melanjutkan, aplikasi Pusaka Super Apps ini diharapkan mampu untuk menjadi jembatan bagi publik yang ingin tahu tentang barang dan jasa yang diadakan Kemenag. “Saya tidak ingin lagi tidak ada transparansi dalam pengadaan barang dan jasa,” sambungnya.
Dia mengakui, layanan Kemenag yang diberikan kepada publik masih jauh dari harapan. Sebab, masih ada ASN Kemenag yang terbiasa berpikir dan memberikan layanan secara konvensional. Sementara, zaman terus bergerak. Akibatnya, respons yang diberikan seringkali terlambat.
“Kita me-launching aplikasi ini salah satunya untuk membantu kita semua untuk melakukan pelayanan dan perbaikan di Kemenag sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita yakini kebaikan dan kebenarannya,” tandasnya.■
]]> , Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meluncurkan aplikasi layanan Kementerian Agama (Kemenag) dengan nama Pusaka Super Apps, di Jakarta, Jumat malam (25/11). Aplikasi ini menyajikan beragam layanan, baik pendidikan agama maupun keagamaan.
Ke depan, Yaqut minta agar Pusaka Super Apps juga menyajikan fitur yang memudahkan akses publik terhadap proses pengadaan barang dan jasa. “Saya tidak ingin mendengar lagi perilaku curang dalam melakukan pengadaan barang dan jasa. Saya tidak mau ada kecurangan dalam pengadaan,” tegasnya, seperti dikutip kemenag.go.id.
Yaqut melanjutkan, aplikasi Pusaka Super Apps ini diharapkan mampu untuk menjadi jembatan bagi publik yang ingin tahu tentang barang dan jasa yang diadakan Kemenag. “Saya tidak ingin lagi tidak ada transparansi dalam pengadaan barang dan jasa,” sambungnya.
Dia mengakui, layanan Kemenag yang diberikan kepada publik masih jauh dari harapan. Sebab, masih ada ASN Kemenag yang terbiasa berpikir dan memberikan layanan secara konvensional. Sementara, zaman terus bergerak. Akibatnya, respons yang diberikan seringkali terlambat.
“Kita me-launching aplikasi ini salah satunya untuk membantu kita semua untuk melakukan pelayanan dan perbaikan di Kemenag sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita yakini kebaikan dan kebenarannya,” tandasnya.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID
