Amankan KTT G20, Dukcapil Dan Polri Terapkan Face Recognition –
4 min readKementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Polri menerapkan pengenalan wajah atau face recognition untuk keamanan KTT G20.
Dirjen Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengunjungi Command Center Polda Bali di Denpasar. Kunjungan kerja ini untuk meninjau dan memastikan penerapan pengenalan wajah atau face recognition yang tersinkronisasi antara Inafis Bareskrim Polri dengan Ditjen Dukcapil.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Zudan didampingi Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Bareskrim Polri Brigjen Mashudi, Sekretaris Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Yaved Duma Parembang, Kabag Pullahjianta Rodalops Sops Polri Kombes Pol. Ronald Refli Rumondor.
Zudan menyatakan, dirinya melihat langsung proses kerja dalam penerapan face recognition melalui CCTV Inafis Bareskrim Polri pada beberapa titik vital di Provinsi Bali. Audiensi langsung dengan Inafis Bareskrim Polri di Polda Bali ini untuk mengantisipasi kendala dan mencari solusi terkait akses data antara Inafis dengan Ditjen Dukcapil.
Zudan mengaku, senang karena secara keseluruhan tingkat akurasi dan validitas data face recognition yang dilakukan melalui CCTV Inafis Bareskrim Polri dan terhubung ke data center Ditjen Dukcapil Kemendagri telah berjalan sangat baik.
“Saya harapkan data dukcapil ini bisa berkontribusi besar untuk pencegahan kejahatan dan mampu menunjang tugas kepolisian secara maksimal, yang saat ini sudah menggunakan teknologi face recognition,” tandas Zudan dalam keterangannya, Sabtu (12/11).
Kapus Inafis Bareskrim Polri Brigjen Mashudi mengatakan, sangat berterima kasih atas dukungan Dukcapil Kemdagri dalam penerapan face recognition yang sangat mendukung Polri untuk bisa bergerak lebih cepat dalam pencegahan kejahatan dan penegakan hukum.
“Kerja sama dengan Dukcapil Kemdagri ini sangat membantu tugas kami di Polri. Kami bisa cepat mengidentifikasi pelaku kejahatan dan korban kejahatan dan bisa melakukan pencegahan kejahatan karena bisa cepat melakukan identifikasi,” urai Brigjen Mashudi.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian sangat mendukung sinergi dan mendorong Dukcapil untuk memberikan dukungan penuh.
“Saya memahami betul gunanya data Dukcapil. Saat saya menjadi Kapolri sudah menggunakan data Dukcapil untuk identifications pelaku kejahatan dan korban kejahatan maupun kecelakaan pesawat. Semua sangat cepat dan bernilai manfaat tinggi. Oleh karena itu saya minta sinergi ini harus ditingkatkan,” tandas Tito Karnavian.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sistem keamanan yang dipakai saat KTT G20 di Bali menggunakan teknologi yang canggih.
Salah satunya teknologi pengenalan wajah dengan cepat atau face recognition. Menurut Luhut, teknologi itu langsung bisa mendeteksi identitas orang yang terekam dalam kamera CCTV.
]]> , Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Polri menerapkan pengenalan wajah atau face recognition untuk keamanan KTT G20.
Dirjen Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengunjungi Command Center Polda Bali di Denpasar. Kunjungan kerja ini untuk meninjau dan memastikan penerapan pengenalan wajah atau face recognition yang tersinkronisasi antara Inafis Bareskrim Polri dengan Ditjen Dukcapil.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Zudan didampingi Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Bareskrim Polri Brigjen Mashudi, Sekretaris Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Yaved Duma Parembang, Kabag Pullahjianta Rodalops Sops Polri Kombes Pol. Ronald Refli Rumondor.
Zudan menyatakan, dirinya melihat langsung proses kerja dalam penerapan face recognition melalui CCTV Inafis Bareskrim Polri pada beberapa titik vital di Provinsi Bali. Audiensi langsung dengan Inafis Bareskrim Polri di Polda Bali ini untuk mengantisipasi kendala dan mencari solusi terkait akses data antara Inafis dengan Ditjen Dukcapil.
Zudan mengaku, senang karena secara keseluruhan tingkat akurasi dan validitas data face recognition yang dilakukan melalui CCTV Inafis Bareskrim Polri dan terhubung ke data center Ditjen Dukcapil Kemendagri telah berjalan sangat baik.
“Saya harapkan data dukcapil ini bisa berkontribusi besar untuk pencegahan kejahatan dan mampu menunjang tugas kepolisian secara maksimal, yang saat ini sudah menggunakan teknologi face recognition,” tandas Zudan dalam keterangannya, Sabtu (12/11).
Kapus Inafis Bareskrim Polri Brigjen Mashudi mengatakan, sangat berterima kasih atas dukungan Dukcapil Kemdagri dalam penerapan face recognition yang sangat mendukung Polri untuk bisa bergerak lebih cepat dalam pencegahan kejahatan dan penegakan hukum.
“Kerja sama dengan Dukcapil Kemdagri ini sangat membantu tugas kami di Polri. Kami bisa cepat mengidentifikasi pelaku kejahatan dan korban kejahatan dan bisa melakukan pencegahan kejahatan karena bisa cepat melakukan identifikasi,” urai Brigjen Mashudi.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian sangat mendukung sinergi dan mendorong Dukcapil untuk memberikan dukungan penuh.
“Saya memahami betul gunanya data Dukcapil. Saat saya menjadi Kapolri sudah menggunakan data Dukcapil untuk identifications pelaku kejahatan dan korban kejahatan maupun kecelakaan pesawat. Semua sangat cepat dan bernilai manfaat tinggi. Oleh karena itu saya minta sinergi ini harus ditingkatkan,” tandas Tito Karnavian.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sistem keamanan yang dipakai saat KTT G20 di Bali menggunakan teknologi yang canggih.
Salah satunya teknologi pengenalan wajah dengan cepat atau face recognition. Menurut Luhut, teknologi itu langsung bisa mendeteksi identitas orang yang terekam dalam kamera CCTV.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID