DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
23 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Batal Deklarasi Hari Ini Koalisi NasDem, PD Dan PKS Layu Sebelum Berkembang –

5 min read

Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat (PD) dan PKS batal deklarasi hari ini. Koalisi ketiga parpol ini sepertinya layu sebelum berkembang.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid membantah batalnya deklarasi karena ada keretakan atau anca­man bagi keberlangsungan koalisi. apa yang terjadi merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi.

“PKS menghormati usulan deklarasi tanggal 10 November. Namun, pembahasan di tim kecil antara NasDem, PKS, Demokrat beserta calon presiden masih belum tuntas,” katanya.

PKS, kata Kholid, ingin menuntaskan terlebih dahulu terkait platform, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan cawapres. Untuk waktu deklarasi, tergantung dua hal; progres pembahasan di tim kecil, dan proses internal di masing-masing partai koalisi.

“Buat PKS, hasil pembahasan di tim kecil akan kita laporkan ke Majelis Syuro untuk diambil keputusan,” ungkapnya.

Kholid menegaskan, sudah banyak hal yang disepakati koalisi. Namun terkait cawapres, simulasi akan dilakukan ka­jian bersama antara empat pihak (PKS, NasDem, Partai Demokrat dan capres).

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan, pihaknya tak ingin buru-buru mendeklarasikan koalisi. Demokrat saat ini masih membuka komunikasi dengan parpol lain.

Dia mengungkapkan, Demokrat masih melihat perkembangan politik. Hinca pun mengajak NasDem dan PKS juga berbuat yang sama. Bahkan, masih banyak hal yang bisa terjadi.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali sangat berharap de­klarasi koalisi dengan Demokrat dan PKS terjadi pada 10 November 2022. Sebab, bisa menjadi kado ulang tahun NasDem yang jatuh pada 11 November 2022.

Kendati begitu, Ali menegaskan, NasDem menghargai keputusan mitra koalisi membatalkan deklarasi 10 November 2022. Pasalnya, setiap partai memiliki mekanismenya masing-masing.

Netizen menilai, batalnya deklarasi koalisi NasDem, Demokrat dan PKS menjadi tanda keretakan ketiga parpol tersebut.

Akun @MARQUEZ__93 yakin koalisi NasDem, PKS dan Demokrat akan tum­bang di tengah jalan. Apalagi, elektabili­tas ketiga partai semakin menurun.

“Gagal. Koalisi Nasdem, Demokrat, PKS, elektabilitas saat ini Nasdem 2,1 persen, Demokrat 5,2 persen dan PKS 6,2 persen,” ungkapnya.

“Mereka ini sudah koar-koar serasa paling hebat, elektabilitas saja masih merayap, hadeh,” ujar @TenaboloDade. “Koalisi layu sebelum berkembang,” kata @Sang_P3tu4l4nk.

Akun @RajaHasibu4n mengatakan, koalisi ketiga partai tersebut sulit terwu­jud jika tidak ada yang mau mengalah soal cawapres. Sebaiknya, ego partai harus disingkirkan. Pasangan Anies, harus yang dikenal dari Sabang sampai Merauke.

 

“Koalisi batal deklarasi 10 November. Tawar menawar harga belum ada kesepakatan, mungkin barangnya kurang berkualitas, makanya batal. Tanda-tanda bubar,” ujar @DoankWarto.

“Wah sepertinya tarik ulur ini. Ada yang masih ragu. Bisa jadi ada bargain­ing politik,” sambung @tososantoso­roc1.

Akun @AD1T_RG mengungkapkan, molornya deklarasi koalisi disebabkan PKS yang tidak mau lagi terjebak kedua kalinya. Belajar selama 10 tahun berse­kutu dengan Demokrat dan Pilgub DKI 2017, PKS banyak ruginya.

“Makanya, PKS ngotot ingin menjadi­kan Aher sebagai cawapres Anies. Kalau tidak, koalisi akan batal,” ungkapnya.

Menurut @SingaMuda11, Demokrat dan PKS tahu efek elektoral dari Anies jika dipasangkan dengan AHY, maka PKS akan tenggelam. Jika Anies-Aher, maka Demokrat akan tenggelam.

“Artinya, bisa jadi NasDem hanya yang diunggulkan sendirian pada koalisi abal-abal ini,” katanya.

Sementara, @dzoelkiev berharap koal­isi ketiga partai itu bisa tetap terwujud di kemudian hari. Dia berharap, ridho Allah menyertai ikhtiar untuk Pilpres 2024; NasDem, PKS dan Demoķrat berjaya di parlemen.

“Menuju Indonesia berkah. Selamat berjuang koalisi NasDem, PKS dan Demokrat. Satukan langkah bergerak untuk merebut Indonesia dari oligarki jahat,” ujar @WiyonoHw.

Akun @BeniTrisura yakin, ketiga partai akan berkoalisi dan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres Anies. Dia bilang, PKS selalu bersikap negarawan dan bertindak mulia.

“Saya yakin kalau pilihan Pak Anies jatuh pada AHY, PKS akan ikhlas,” katanya.

Akun @SoepomoJ meminta Demokrat dan PKS tidak menunda-nunda lagi de­klarasi koalisi. Dia mengingatkan, partai koalisi tidak bermain-main dengan rakyat Indonesia. Kata dia, rakyat menginginkan Anies jadi presiden di tahun 2024. [ASI] ]]> , Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat (PD) dan PKS batal deklarasi hari ini. Koalisi ketiga parpol ini sepertinya layu sebelum berkembang.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid membantah batalnya deklarasi karena ada keretakan atau anca­man bagi keberlangsungan koalisi. apa yang terjadi merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi.

“PKS menghormati usulan deklarasi tanggal 10 November. Namun, pembahasan di tim kecil antara NasDem, PKS, Demokrat beserta calon presiden masih belum tuntas,” katanya.

PKS, kata Kholid, ingin menuntaskan terlebih dahulu terkait platform, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan cawapres. Untuk waktu deklarasi, tergantung dua hal; progres pembahasan di tim kecil, dan proses internal di masing-masing partai koalisi.

“Buat PKS, hasil pembahasan di tim kecil akan kita laporkan ke Majelis Syuro untuk diambil keputusan,” ungkapnya.

Kholid menegaskan, sudah banyak hal yang disepakati koalisi. Namun terkait cawapres, simulasi akan dilakukan ka­jian bersama antara empat pihak (PKS, NasDem, Partai Demokrat dan capres).

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan, pihaknya tak ingin buru-buru mendeklarasikan koalisi. Demokrat saat ini masih membuka komunikasi dengan parpol lain.

Dia mengungkapkan, Demokrat masih melihat perkembangan politik. Hinca pun mengajak NasDem dan PKS juga berbuat yang sama. Bahkan, masih banyak hal yang bisa terjadi.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali sangat berharap de­klarasi koalisi dengan Demokrat dan PKS terjadi pada 10 November 2022. Sebab, bisa menjadi kado ulang tahun NasDem yang jatuh pada 11 November 2022.

Kendati begitu, Ali menegaskan, NasDem menghargai keputusan mitra koalisi membatalkan deklarasi 10 November 2022. Pasalnya, setiap partai memiliki mekanismenya masing-masing.

Netizen menilai, batalnya deklarasi koalisi NasDem, Demokrat dan PKS menjadi tanda keretakan ketiga parpol tersebut.

Akun @MARQUEZ__93 yakin koalisi NasDem, PKS dan Demokrat akan tum­bang di tengah jalan. Apalagi, elektabili­tas ketiga partai semakin menurun.

“Gagal. Koalisi Nasdem, Demokrat, PKS, elektabilitas saat ini Nasdem 2,1 persen, Demokrat 5,2 persen dan PKS 6,2 persen,” ungkapnya.

“Mereka ini sudah koar-koar serasa paling hebat, elektabilitas saja masih merayap, hadeh,” ujar @TenaboloDade. “Koalisi layu sebelum berkembang,” kata @Sang_P3tu4l4nk.

Akun @RajaHasibu4n mengatakan, koalisi ketiga partai tersebut sulit terwu­jud jika tidak ada yang mau mengalah soal cawapres. Sebaiknya, ego partai harus disingkirkan. Pasangan Anies, harus yang dikenal dari Sabang sampai Merauke.

 

“Koalisi batal deklarasi 10 November. Tawar menawar harga belum ada kesepakatan, mungkin barangnya kurang berkualitas, makanya batal. Tanda-tanda bubar,” ujar @DoankWarto.

“Wah sepertinya tarik ulur ini. Ada yang masih ragu. Bisa jadi ada bargain­ing politik,” sambung @tososantoso­roc1.

Akun @AD1T_RG mengungkapkan, molornya deklarasi koalisi disebabkan PKS yang tidak mau lagi terjebak kedua kalinya. Belajar selama 10 tahun berse­kutu dengan Demokrat dan Pilgub DKI 2017, PKS banyak ruginya.

“Makanya, PKS ngotot ingin menjadi­kan Aher sebagai cawapres Anies. Kalau tidak, koalisi akan batal,” ungkapnya.

Menurut @SingaMuda11, Demokrat dan PKS tahu efek elektoral dari Anies jika dipasangkan dengan AHY, maka PKS akan tenggelam. Jika Anies-Aher, maka Demokrat akan tenggelam.

“Artinya, bisa jadi NasDem hanya yang diunggulkan sendirian pada koalisi abal-abal ini,” katanya.

Sementara, @dzoelkiev berharap koal­isi ketiga partai itu bisa tetap terwujud di kemudian hari. Dia berharap, ridho Allah menyertai ikhtiar untuk Pilpres 2024; NasDem, PKS dan Demoķrat berjaya di parlemen.

“Menuju Indonesia berkah. Selamat berjuang koalisi NasDem, PKS dan Demokrat. Satukan langkah bergerak untuk merebut Indonesia dari oligarki jahat,” ujar @WiyonoHw.

Akun @BeniTrisura yakin, ketiga partai akan berkoalisi dan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres Anies. Dia bilang, PKS selalu bersikap negarawan dan bertindak mulia.

“Saya yakin kalau pilihan Pak Anies jatuh pada AHY, PKS akan ikhlas,” katanya.

Akun @SoepomoJ meminta Demokrat dan PKS tidak menunda-nunda lagi de­klarasi koalisi. Dia mengingatkan, partai koalisi tidak bermain-main dengan rakyat Indonesia. Kata dia, rakyat menginginkan Anies jadi presiden di tahun 2024. [ASI]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |