DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
23 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Safari Literasi DBI Geliat Minat Baca Di Boyolali Sangat Menggembirakan –

3 min read

Sejak diresmikan pada Maret 2022, aktivitas layanan Perpustakaan Umum di Boyolali terus menggeliat. Bahkan, dalam sehari, pernah mencapai angka kunjungan hingga 2.500 orang. Dengan slogan ‘Remen Maos’ yang artinya Suka Membaca, Boyolali sudah siap menciptakan generasi muda yang hebat dan punya keinginan terus membaca.

“Membaca merupakan investasi masa depan. Dan sudah banyak cerita kesuksesan karena memanfaatkan perpustakaan,” ujar Pustakawan Dedi Junaedi mengawali acara Safari Literasi Duta Baca Indonesia (DBI) di Boyolali, Jumat (4/11).

Kesuksesan yang dialami tentu saja membawa kisah yang bisa menginspirasi banyak orang. Inilah yang didorong Duta Baca Indonesia Gol A Gong, agar siapa pun bisa menulis kisah inspiratif dari orang-orang terdekat.

“Di Boyolali saya pernah membaca tulisan inspiratif yang berasal dari kisah seorang mahasiswa yang mengidap penyakit kista sehingga harus bekerja keras mencari uang dengan berjualan ikan pindang di pasar untuk mendapatkan biaya operasi,’ cerita Gol A Gong.

Tahapan menulis inspiratif bisa diawali dengan menentukan tokoh yang akan diangkat kisahnya, kemudian merisetnya lalu menyusunnya dengan memenuhi unsur 5W+1H. Tidak hanya kisah inspiratif, bentuk kearifan lokal pun bisa dijadikan sebagai tulisan yang menarik. Apalagi di Boyolali banyak sekali cerita rakyat yang bisa diangkat. 

“Salah satunya Museum Raden Hamong Wardoyo. Diberikan nama tersebut karena Raden Hamong Wardoyo merupakan Bupati pertama setelah merdeka. Itu semua merupakan kearifan lokal yang di tulis untuk menjadikan buku,” ujar pegiat literasi Boyolali Ribut Budi Santosa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Boyolali Abdul Rahman mengatakan, minat baca dapat ditumbuhkan dengan kebiasaan. Membaca bisa mengubah pola pikir lebih positif bahwa dunia bisa kita genggam. “Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kebiasaan membaca,” ungkapnya. 

Menanamkan kebiasaan memerlukan keterlibatan semua pihak. Dimulai dari lingkungan keluarga, peran bunda begitu besar karena para ibu merupakan garda terdepan dalam menghidupkan literasi. “Bunda Baca tidak bisa berjalan sendiri. Semua unsur masyarakat harus terlibat menggerakkan dan mempunya peran,” tambah Bunda Literasi Boyolali Herita.

Kehadiran gedung baru layanan perpustakaan, pinta Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, bukan hanya untuk dikunjungi tapi juga menyiapkan space untuk berlatih bahasa asing maupun berbagai keterampilan sederhana (soft skill). “Semoga gedung perpustakaan ini mampu menjadi inspirasi menulis bagi anak-anak Boyolali,” pungkas Wahyu.■
]]> , Sejak diresmikan pada Maret 2022, aktivitas layanan Perpustakaan Umum di Boyolali terus menggeliat. Bahkan, dalam sehari, pernah mencapai angka kunjungan hingga 2.500 orang. Dengan slogan ‘Remen Maos’ yang artinya Suka Membaca, Boyolali sudah siap menciptakan generasi muda yang hebat dan punya keinginan terus membaca.

“Membaca merupakan investasi masa depan. Dan sudah banyak cerita kesuksesan karena memanfaatkan perpustakaan,” ujar Pustakawan Dedi Junaedi mengawali acara Safari Literasi Duta Baca Indonesia (DBI) di Boyolali, Jumat (4/11).

Kesuksesan yang dialami tentu saja membawa kisah yang bisa menginspirasi banyak orang. Inilah yang didorong Duta Baca Indonesia Gol A Gong, agar siapa pun bisa menulis kisah inspiratif dari orang-orang terdekat.

“Di Boyolali saya pernah membaca tulisan inspiratif yang berasal dari kisah seorang mahasiswa yang mengidap penyakit kista sehingga harus bekerja keras mencari uang dengan berjualan ikan pindang di pasar untuk mendapatkan biaya operasi,’ cerita Gol A Gong.

Tahapan menulis inspiratif bisa diawali dengan menentukan tokoh yang akan diangkat kisahnya, kemudian merisetnya lalu menyusunnya dengan memenuhi unsur 5W+1H. Tidak hanya kisah inspiratif, bentuk kearifan lokal pun bisa dijadikan sebagai tulisan yang menarik. Apalagi di Boyolali banyak sekali cerita rakyat yang bisa diangkat. 

“Salah satunya Museum Raden Hamong Wardoyo. Diberikan nama tersebut karena Raden Hamong Wardoyo merupakan Bupati pertama setelah merdeka. Itu semua merupakan kearifan lokal yang di tulis untuk menjadikan buku,” ujar pegiat literasi Boyolali Ribut Budi Santosa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Boyolali Abdul Rahman mengatakan, minat baca dapat ditumbuhkan dengan kebiasaan. Membaca bisa mengubah pola pikir lebih positif bahwa dunia bisa kita genggam. “Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kebiasaan membaca,” ungkapnya. 

Menanamkan kebiasaan memerlukan keterlibatan semua pihak. Dimulai dari lingkungan keluarga, peran bunda begitu besar karena para ibu merupakan garda terdepan dalam menghidupkan literasi. “Bunda Baca tidak bisa berjalan sendiri. Semua unsur masyarakat harus terlibat menggerakkan dan mempunya peran,” tambah Bunda Literasi Boyolali Herita.

Kehadiran gedung baru layanan perpustakaan, pinta Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, bukan hanya untuk dikunjungi tapi juga menyiapkan space untuk berlatih bahasa asing maupun berbagai keterampilan sederhana (soft skill). “Semoga gedung perpustakaan ini mampu menjadi inspirasi menulis bagi anak-anak Boyolali,” pungkas Wahyu.■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |