DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
21 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Rupiah Kembali Lesu Hadapi Dolar AS –

2 min read

Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,04 persen ke level Rp 15.592 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.586 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,03 persen, baht Thailand naik 0,41 persen, peso Filipina melesat 0,05 persen, won Korea Selatan naik 0,02 persen, yuan China anjlok 0,60 persen, dan dolar Singapura naik 0,06 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,10 persen ke level 111,8 persen. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,16 persen ke level Rp 15.374, terhadap poundsterling Inggris minus 0,32 persen ke level Rp 17.588, dan terhadap dolar Australia melemah 0,19 persen ke level Rp 9.830.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar kembali karena pejabat The Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase pada pertemuan November mereka.

“Sementara beberapa pembuat kebijakan telah mengisyaratkan keinginan untuk menahan laju kenaikan suku bunga,” katanya dalam riset harian, Selasa (25/10).

Selain itu kata Ibrahim, dolar AS naik lebih tinggi terhadap mata uang lainnya akibat sentimen intervensi oleh Bank of Japan dan sentimen dari Inggris yang diperkirakan akan memiliki Perdana Menteri baru, yakni Rishi Sunak.

Dari dalam negeri pelaku pasar terus memantau perkembangan inflasi, setelah berbagai lembaga memproyeksi inflasi Indonesia tahun ini akan menyentuh angka 6-7 persen.

Untuk itu ia memproyeksi, pergerakan mata uang rupiah kemungkinan berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.560-Rp 15.630 sepanjang hari ini.
]]> , Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,04 persen ke level Rp 15.592 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 15.586 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang minus 0,03 persen, baht Thailand naik 0,41 persen, peso Filipina melesat 0,05 persen, won Korea Selatan naik 0,02 persen, yuan China anjlok 0,60 persen, dan dolar Singapura naik 0,06 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,10 persen ke level 111,8 persen. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,16 persen ke level Rp 15.374, terhadap poundsterling Inggris minus 0,32 persen ke level Rp 17.588, dan terhadap dolar Australia melemah 0,19 persen ke level Rp 9.830.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar kembali karena pejabat The Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase pada pertemuan November mereka.

“Sementara beberapa pembuat kebijakan telah mengisyaratkan keinginan untuk menahan laju kenaikan suku bunga,” katanya dalam riset harian, Selasa (25/10).

Selain itu kata Ibrahim, dolar AS naik lebih tinggi terhadap mata uang lainnya akibat sentimen intervensi oleh Bank of Japan dan sentimen dari Inggris yang diperkirakan akan memiliki Perdana Menteri baru, yakni Rishi Sunak.

Dari dalam negeri pelaku pasar terus memantau perkembangan inflasi, setelah berbagai lembaga memproyeksi inflasi Indonesia tahun ini akan menyentuh angka 6-7 persen.

Untuk itu ia memproyeksi, pergerakan mata uang rupiah kemungkinan berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp 15.560-Rp 15.630 sepanjang hari ini.

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |