Mengenal Isme-isme Kontroversial (8) Individualisme –
4 min readIndividualisme sebuah istilah yang selalu tampil dengan konotasi negatif. Individualisme adalah sebuah faham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi setiap orang (individual freedom). Inndividualisme juga difahami sebagai sebuah faham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara. merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri.
Orang yang berpandangan hidup individualisme selalu atau seringkali mengedepankan kepentingan pribadi di atas atau di tengah kehidupan masyarakat. Ia seringkali menentang intervensi dan pengaruh masyarakat, Negara, badan, atau kelompok atas pilihan pribadinya. Faham individualisme ini selalu berhadapan dengan atau melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok lebih penting dari tujuan seseorang individu. Ia menentang faham holisme, kolektivisme, dan statisme. Faham individualisme juga kurang senang dengan segala standar moral yang otoritatif seperti ajaran agama yang menghalangi kebebasan seseorang.
Seorang individualis selalu berusaha melakukan reinterpretasi norma-norma, termasuk dalil-dalil agama yang sakral dan nilai-nilai budaya yang provan, yang membatasi hak dan kebebasan individu. Ia selalu memompakan semangat individu lebih tinggi dari pada segala-galanya. Ia seringkali memanipulasi istilah Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai tamen atau dasar perlindungan dan pembelaan.
Setiapkali kepentingan individunya terhalang maka para penghalangnya diserang dengan senjata apuh HAM. Mereka seperti tidak mau tahu bahwa orang atau komunitas lain juga memiliki HAM. HAM selalu dijadikan legitimasi di dalam memperjuangkan berbagai kepentingannya. Tidak heran kalau atas nama HAM sejumlah ajaran agama dihadang. Karena umumnya kaum individualis menduduki puncak masyarakat, dengan kelas sosial dan ekonomi yang lebih baik, memiliki banyak, modal, dan uang serta menguasai lahan dan tanah. Tidak heran jika mereka bisa menguasai dan memperalat kekuatan-kekuatan masyarakat untuk menggapai tujuan dan idenya.
Jika pola hidup individualisme semakin menggejala di dalam masyarakat maka dengan sendirinya akan menguras nilai-nilai luhur keagamaan dan kebangsaan kita. Agama Islam dan demikian pula agama-agama dan kepercayaan lainnya, selalu menganjurkan kepada para pemeluksyan untuk menghindari atau mengeliminir gaya hidup individualisme.
Dalam Islam cukup jelas. Banyak ayat dan hadis mencela gaya hudup individualisme ini. Salahsatu yang paling popular ialah Q.S. al-Ma’un, yang intinya menetapkan kriteria orang-orang yang beragama secara palsu atau kamuflatif. Bahkan dikatakan percuma di dalam melaksanakan shalat jika mereka tidak concern terhadap nasib masyarakat yang lemah (mustadh’afin), seperti anak-anak yatim, fakir miskin, dan apalagi ditambah dengan kecenderungan untuk mendemonstrasikan kemewahan di depan para kaum lemah.
Secara kebangsaan pola hidup individualisme juga akan menggerogoti pandangan hidup bangsa yang ditegaskan di dalam sila demi sila Pancasila, terutama sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Bangsa kita memang bukan bangsa yang menganut faham sosialisme secara politis, tetapi bangs akita juga tidak boleh jatuh menjadi bangsa yang liberal, yang memberikan tempat kepada individu untuk menikmati kemerdekaannya tanpa harus terikat secara diametrical dengan warga masyarakat sekitarnya. Yang penting merek sudah membayar pajak dan menunaikan kewajiban-keawajiban sosialnya, mereka sudah merasa bebas untuk mengekspresikan kebebasannya. Bangsa kita harus menjunjung tinggi persatuan Indonesia dengan senantiasa memperhatikan keadilan sosial.
]]> , Individualisme sebuah istilah yang selalu tampil dengan konotasi negatif. Individualisme adalah sebuah faham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi setiap orang (individual freedom). Inndividualisme juga difahami sebagai sebuah faham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara. merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri.
Orang yang berpandangan hidup individualisme selalu atau seringkali mengedepankan kepentingan pribadi di atas atau di tengah kehidupan masyarakat. Ia seringkali menentang intervensi dan pengaruh masyarakat, Negara, badan, atau kelompok atas pilihan pribadinya. Faham individualisme ini selalu berhadapan dengan atau melawan segala pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok lebih penting dari tujuan seseorang individu. Ia menentang faham holisme, kolektivisme, dan statisme. Faham individualisme juga kurang senang dengan segala standar moral yang otoritatif seperti ajaran agama yang menghalangi kebebasan seseorang.
Seorang individualis selalu berusaha melakukan reinterpretasi norma-norma, termasuk dalil-dalil agama yang sakral dan nilai-nilai budaya yang provan, yang membatasi hak dan kebebasan individu. Ia selalu memompakan semangat individu lebih tinggi dari pada segala-galanya. Ia seringkali memanipulasi istilah Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai tamen atau dasar perlindungan dan pembelaan.
Setiapkali kepentingan individunya terhalang maka para penghalangnya diserang dengan senjata apuh HAM. Mereka seperti tidak mau tahu bahwa orang atau komunitas lain juga memiliki HAM. HAM selalu dijadikan legitimasi di dalam memperjuangkan berbagai kepentingannya. Tidak heran kalau atas nama HAM sejumlah ajaran agama dihadang. Karena umumnya kaum individualis menduduki puncak masyarakat, dengan kelas sosial dan ekonomi yang lebih baik, memiliki banyak, modal, dan uang serta menguasai lahan dan tanah. Tidak heran jika mereka bisa menguasai dan memperalat kekuatan-kekuatan masyarakat untuk menggapai tujuan dan idenya.
Jika pola hidup individualisme semakin menggejala di dalam masyarakat maka dengan sendirinya akan menguras nilai-nilai luhur keagamaan dan kebangsaan kita. Agama Islam dan demikian pula agama-agama dan kepercayaan lainnya, selalu menganjurkan kepada para pemeluksyan untuk menghindari atau mengeliminir gaya hidup individualisme.
Dalam Islam cukup jelas. Banyak ayat dan hadis mencela gaya hudup individualisme ini. Salahsatu yang paling popular ialah Q.S. al-Ma’un, yang intinya menetapkan kriteria orang-orang yang beragama secara palsu atau kamuflatif. Bahkan dikatakan percuma di dalam melaksanakan shalat jika mereka tidak concern terhadap nasib masyarakat yang lemah (mustadh’afin), seperti anak-anak yatim, fakir miskin, dan apalagi ditambah dengan kecenderungan untuk mendemonstrasikan kemewahan di depan para kaum lemah.
Secara kebangsaan pola hidup individualisme juga akan menggerogoti pandangan hidup bangsa yang ditegaskan di dalam sila demi sila Pancasila, terutama sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Bangsa kita memang bukan bangsa yang menganut faham sosialisme secara politis, tetapi bangs akita juga tidak boleh jatuh menjadi bangsa yang liberal, yang memberikan tempat kepada individu untuk menikmati kemerdekaannya tanpa harus terikat secara diametrical dengan warga masyarakat sekitarnya. Yang penting merek sudah membayar pajak dan menunaikan kewajiban-keawajiban sosialnya, mereka sudah merasa bebas untuk mengekspresikan kebebasannya. Bangsa kita harus menjunjung tinggi persatuan Indonesia dengan senantiasa memperhatikan keadilan sosial.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID