DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
19 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Bermesraan, Belum Tentu Jadi Pasangan –

7 min read

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani menikmati akhir pekan dengan jalan pagi bareng di Monas. Keduanya begitu mesra. Saling memuji, membalas pantun, dan memberi hadiah. Puan sampai beberapa kali tertawa mendengar candaan Airlangga. Apakah kemesraan keduanya akan berakhir jadi pasangan di pilpres nanti? Jawabannya: belum tentu.

Airlangga tiba lebih dulu di kawasan Monas, sekitar pukul 7.40 pagi. Menko Perekonomian ini tampil dengan polo t-shirt warna putih dan bawahan hitam. Airlangga tak sendiri. Jajaran pengurus elite Golkar ikut mendampingi. Mereka antara lain Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Waketum Agus Gumiwang Kartasasmita, Waketum Golkar Bambang Soesatyo, Waketum Ahmad Doli Kurnia, Waketum Nurul Arifin, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, dan Ketua DPP Dave Laksono. Semuanya tampil dalam balutan baju olah raga warna putih. 

Sepuluh menit berselang, Puan tiba di lokasi. Putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu tampil sporty dengan stelan olahraga warna hitam dengan topi putih. Puan juga didampingi jajaran elite PDIP seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto, Bambang “Pacul” Wuryanto, dan Said Abdullah.

Melihat kedatangan Puan, Airlangga langsung menyambut dan menyalaminya. “Ayo kita jalan dulu,” ajak Airlangga.

Keduanya lalu berjalan santai berdampingan menuju Tugu Monas. Saat jalan, beberapa kali Puan tertawa lebar mendengar kelakar Airlangga. 

Usai jalan berkeliling, Airlangga lalu memberikan hadiah kepada Puan. Hadiahnya adalah mobil listrik. Mobilnya unik, warnanya kuning beraksen merah dengan tulisan G24 di bagian belakangnya. Keduanya lalu berkeliling menggunakan mobil listrik ini. Airlangga kemudian menyerahkan kunci mobil listrik itu kepada Puan.

“Nonton Blackpink manggung di Tasik, pulangnya tak lupa membeli batik. Golkar datang membawa mobil listrik, khusus Ibu Puan yang baik,” kata Airlangga. Pantun tersebut disambut tepuk tangan dan tawa dari para elite Golkar dan PDIP.

Keduanya lalu memberikan keterangan. Puan mengawali keterangan dengan membalas pantun. Begini bunyi pantunnya. “Jalan-jalan di seputaran Monas yang megah. Menikmati segarnya pagi hari yang sangat indah dan cerah. Mas Airlangga yang nampak begitu gagah. Perkuat persahabatan agar Indonesia semakin menguning dan memerah”.

Puan mengaku senang bisa menikmati jalan bareng. Kata dia, setelah jalan berkeliling ia merasa lebih segar dan sehat. Pikiran pun bisa menjadi terang. Ia juga senang karena melihat jajaran pengurus kedua partai yang ikut terlihat gembira menikmati dan senang.

“Ini mungkin pertanda ke depannya harus seperti ini. Pertemuan yang akan kami teruskan ke depan adalah pertemuan yang membuat hati gembira dan berpikir untuk bangsa dan negara,” kata Puan. 

 

Puan yang juga menjabat sebagai Ketua DPR mengatakan, pertemuan ini untuk menyamakan pendapat menuju Pilpres 2024. Kata dia, keduanya sepakat agar pemilu nanti kondusif dan tertib. Sehingga rakyat tak rugi.

Apakah akan koalisi? Puan mengatakan keduanya bersepakat untuk terus membangun komunikasi. “Insyaallah kami akan terus menyamakan pemikiran, menyamakan persepsi terus membangun komunikasi. Ini waktunya masih panjang,” ujar Puan. 

Menurut Puan, keduanya menyepakati dan memahami kapan waktunya bertanding, kapan waktunya bersanding. “Karena semata-mata itu adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan bangsa dan negara,” cetusnya.

Airlangga menyampaikan hal serupa. Kata dia, butuh kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sekarang ini. Selain Covid, ada banyak persoalan seperti dampak perang Rusia-Ukraina, inflasi dan psebagainya. Airlangga bersyukur semua tantangan itu bisa dilewati dengan baik. “Ini karena PDIP dan Golkar masuk dalam koalisi bersama Bapak Presiden,” kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, salah satu keberhasilan Indonesia menangani Covid adalah berkat dukungan DPR di bawah kepemimpinan Puan. Ia pun memuji Puan yang langsung menyetujui dan mengundangkan UU Nomor 2 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

“Kalau pemerintah dan DPR tidak bareng, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kita menangani pandemi Covid,” ungkapnya. 

Menurut Airlangga, ada yang lebih penting dari sekadar soal pemilu. Yaitu, melanjutkan pembangunan. 

Soal koalisi, kata Airlangga, hingga kini Golkar masih berada satu jalan dengan PDIP. Dia juga sepakat dengan Puan, masih cukup banyak waktu untuk kerja sama menghadapi Pemilu 2024. 

Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pertemuan Airlangga-Puan ini untuk menyamakan persepsi dan visi misi menghadapi berbagai tantangan di depan seperti ancaman resesi dan lainnya. Selain itu, kata dia, pertemuan ini juga untuk menunjukkan kedewasaan berpolitik. 

Masing-masing parpol memang punya kewenangan menentukan strategi di pilpres. Namun, parpol juga harus memiliki kedewasaan. Mengetahui kapan saatnya bersanding, ada saatnya bertanding. “Toh, tujuan politik itu sama. Kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” kata Ace, tadi malam. 

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut misi yang dibawa Puan masih sama, yaitu melakukan konsolidasi lintas parpol menjelang Pemilu 2024. “Untuk membangun bangsa itu nggak mungkinlah kita sendiri-sendiri, jadi kerja sama, terus kebersamaan, bergotong-royong dalam membangun bangsa itu akan jadi sangat penting,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, pertemuan Airlangga-Puan ini sebagai penjajakan. Namanya penjajakan, tentu terlalu awal untuk memprediksi apakah pertemuan ini akan berlanjut ke pelaminan atau tidak. Kata dia, butuh beberapa pertemuan lagi untuk bisa sampai ke sana. Hanya saja, kata Ujang, melihat dinamika saat ini, sulit rasanya kedua parpol akan berkoalisi mengusung capres dan cawapres yang sama.

Menurutnya, PDIP dan KIB punya jalan masing-masing yang membuat keduanya sulit dipertemukan dalam satu wadah koalisi. PDIP punya gengsi sendiri dan KIB punya kekuatan sendiri. “PDIP punya capres sendiri, KIB juga nanti punya capres dan cawapres sendiri,” kata Ujang, saat dikontak, tadi malam.
]]> , Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani menikmati akhir pekan dengan jalan pagi bareng di Monas. Keduanya begitu mesra. Saling memuji, membalas pantun, dan memberi hadiah. Puan sampai beberapa kali tertawa mendengar candaan Airlangga. Apakah kemesraan keduanya akan berakhir jadi pasangan di pilpres nanti? Jawabannya: belum tentu.

Airlangga tiba lebih dulu di kawasan Monas, sekitar pukul 7.40 pagi. Menko Perekonomian ini tampil dengan polo t-shirt warna putih dan bawahan hitam. Airlangga tak sendiri. Jajaran pengurus elite Golkar ikut mendampingi. Mereka antara lain Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Waketum Agus Gumiwang Kartasasmita, Waketum Golkar Bambang Soesatyo, Waketum Ahmad Doli Kurnia, Waketum Nurul Arifin, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, dan Ketua DPP Dave Laksono. Semuanya tampil dalam balutan baju olah raga warna putih. 

Sepuluh menit berselang, Puan tiba di lokasi. Putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu tampil sporty dengan stelan olahraga warna hitam dengan topi putih. Puan juga didampingi jajaran elite PDIP seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto, Bambang “Pacul” Wuryanto, dan Said Abdullah.

Melihat kedatangan Puan, Airlangga langsung menyambut dan menyalaminya. “Ayo kita jalan dulu,” ajak Airlangga.

Keduanya lalu berjalan santai berdampingan menuju Tugu Monas. Saat jalan, beberapa kali Puan tertawa lebar mendengar kelakar Airlangga. 

Usai jalan berkeliling, Airlangga lalu memberikan hadiah kepada Puan. Hadiahnya adalah mobil listrik. Mobilnya unik, warnanya kuning beraksen merah dengan tulisan G24 di bagian belakangnya. Keduanya lalu berkeliling menggunakan mobil listrik ini. Airlangga kemudian menyerahkan kunci mobil listrik itu kepada Puan.

“Nonton Blackpink manggung di Tasik, pulangnya tak lupa membeli batik. Golkar datang membawa mobil listrik, khusus Ibu Puan yang baik,” kata Airlangga. Pantun tersebut disambut tepuk tangan dan tawa dari para elite Golkar dan PDIP.

Keduanya lalu memberikan keterangan. Puan mengawali keterangan dengan membalas pantun. Begini bunyi pantunnya. “Jalan-jalan di seputaran Monas yang megah. Menikmati segarnya pagi hari yang sangat indah dan cerah. Mas Airlangga yang nampak begitu gagah. Perkuat persahabatan agar Indonesia semakin menguning dan memerah”.

Puan mengaku senang bisa menikmati jalan bareng. Kata dia, setelah jalan berkeliling ia merasa lebih segar dan sehat. Pikiran pun bisa menjadi terang. Ia juga senang karena melihat jajaran pengurus kedua partai yang ikut terlihat gembira menikmati dan senang.

“Ini mungkin pertanda ke depannya harus seperti ini. Pertemuan yang akan kami teruskan ke depan adalah pertemuan yang membuat hati gembira dan berpikir untuk bangsa dan negara,” kata Puan. 

 

Puan yang juga menjabat sebagai Ketua DPR mengatakan, pertemuan ini untuk menyamakan pendapat menuju Pilpres 2024. Kata dia, keduanya sepakat agar pemilu nanti kondusif dan tertib. Sehingga rakyat tak rugi.

Apakah akan koalisi? Puan mengatakan keduanya bersepakat untuk terus membangun komunikasi. “Insyaallah kami akan terus menyamakan pemikiran, menyamakan persepsi terus membangun komunikasi. Ini waktunya masih panjang,” ujar Puan. 

Menurut Puan, keduanya menyepakati dan memahami kapan waktunya bertanding, kapan waktunya bersanding. “Karena semata-mata itu adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan bangsa dan negara,” cetusnya.

Airlangga menyampaikan hal serupa. Kata dia, butuh kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sekarang ini. Selain Covid, ada banyak persoalan seperti dampak perang Rusia-Ukraina, inflasi dan psebagainya. Airlangga bersyukur semua tantangan itu bisa dilewati dengan baik. “Ini karena PDIP dan Golkar masuk dalam koalisi bersama Bapak Presiden,” kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, salah satu keberhasilan Indonesia menangani Covid adalah berkat dukungan DPR di bawah kepemimpinan Puan. Ia pun memuji Puan yang langsung menyetujui dan mengundangkan UU Nomor 2 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

“Kalau pemerintah dan DPR tidak bareng, saya tidak bisa membayangkan bagaimana kita menangani pandemi Covid,” ungkapnya. 

Menurut Airlangga, ada yang lebih penting dari sekadar soal pemilu. Yaitu, melanjutkan pembangunan. 

Soal koalisi, kata Airlangga, hingga kini Golkar masih berada satu jalan dengan PDIP. Dia juga sepakat dengan Puan, masih cukup banyak waktu untuk kerja sama menghadapi Pemilu 2024. 

Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pertemuan Airlangga-Puan ini untuk menyamakan persepsi dan visi misi menghadapi berbagai tantangan di depan seperti ancaman resesi dan lainnya. Selain itu, kata dia, pertemuan ini juga untuk menunjukkan kedewasaan berpolitik. 

Masing-masing parpol memang punya kewenangan menentukan strategi di pilpres. Namun, parpol juga harus memiliki kedewasaan. Mengetahui kapan saatnya bersanding, ada saatnya bertanding. “Toh, tujuan politik itu sama. Kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” kata Ace, tadi malam. 

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut misi yang dibawa Puan masih sama, yaitu melakukan konsolidasi lintas parpol menjelang Pemilu 2024. “Untuk membangun bangsa itu nggak mungkinlah kita sendiri-sendiri, jadi kerja sama, terus kebersamaan, bergotong-royong dalam membangun bangsa itu akan jadi sangat penting,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, pertemuan Airlangga-Puan ini sebagai penjajakan. Namanya penjajakan, tentu terlalu awal untuk memprediksi apakah pertemuan ini akan berlanjut ke pelaminan atau tidak. Kata dia, butuh beberapa pertemuan lagi untuk bisa sampai ke sana. Hanya saja, kata Ujang, melihat dinamika saat ini, sulit rasanya kedua parpol akan berkoalisi mengusung capres dan cawapres yang sama.

Menurutnya, PDIP dan KIB punya jalan masing-masing yang membuat keduanya sulit dipertemukan dalam satu wadah koalisi. PDIP punya gengsi sendiri dan KIB punya kekuatan sendiri. “PDIP punya capres sendiri, KIB juga nanti punya capres dan cawapres sendiri,” kata Ujang, saat dikontak, tadi malam.

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |