Mampu Bertahan Di Masa Pandemi Covid-19 Ekonomi Kreatif Tulang Punggung Perekonomian –
4 min readEkonomi kreatif terbukti mampu bertahan dibanding sektor lain di masa pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Sektor ini diyakini bakal menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi di acara Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia (WCCE) Ke-3 di Nusa Dua, Bali, kemarin.
“Sektor ini diprediksi semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi inklusif. Pengembangan ekonomi kreatif harus terus dipacu agar menjadi sektor futuristik, tumbuh makin cepat, lebih besar dan maju,” ujar Jokowi.
Hasil karya ekonomi kreatif, menurut Jokowi, ada di semua aspek kehidupan. Hampir semua keindahan, kenikmatan, dan kemudahan hidup adalah produk dari industri kreatif. Kota, permukiman, rumah dan interior yang indah, merupakan karya industri kreatif.
Bahkan, berbagai kemudahan melalui aplikasi digital yang ada saat ini, merupakan karya ekonomi kreatif.
Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, saat dunia membatasi mobilitas fisik manusia karena pandemi Covid-19, mobilitas karya ekonomi kreatif tetap berkembang.
Beberapa subsektor ekonomi kreatif, seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi dan radio juga tumbuh signifikan. Ini dipicu dari konsumsi konten yang meningkat.
Karena itu, lanjut Jokowi, Indonesia akan mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar serta memulihkan ekonomi global.
“Ekonomi kreatif menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras dan strata ekonomi,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Jokowi, untuk membesarkan ekonomi kreatif di tingkat global, Indonesia akan mengambil peran terdepan dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif inklusif.
Gelaran WCCE merupakan inisiatif global yang dirintis sejak 2018, sebagai wahana untuk menggaungkan misi kreatif inklusif.
Dalam WCCE kali ini, terdapat seribu pelaku dari berbagai unsur masyarakat (pentahelix) dan pengambil kebijakan di bidang ekonomi kreatif dunia.
“Kami berharap Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia ini akan menghasilkan aksi strategis untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif global,” harap Jokowi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, dalam WCCE Ke-3 ini ada beberapa tema yang akan dibahas.
Antara lain, kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas dan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) serta masa depan ekonomi kreatif.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo berharap, penyelenggaraan WCCE yang berlangsung 5-7 Oktober 2022 di Bali menghasilkan aksi strategis untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif global.
“Kami berharap, para delegasi yang hadir ikut berkolaborasi merumuskan dan menindaklanjuti rumusan pilar aksi, yang memetakan prioritas ekonomi kreatif untuk pemulihan global,” harap Angela.
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif menjadi tulang punggung perekonomian, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, Pemerintah harus melahirkan kebijakan tepat sasaran dalam mengembangkan sektor ini.
Trubus bilang, dibutuhkan juga pemberian insentif. Baik itu insentif langsung maupun insentif pajak kepada industri yang berkaitan dengan sektor ini.
“Dengan begitu, pelaku usaha sektor kreatif semakin bersemangat mengembangkan usahanya yang akan berdampak bagi perekonomian nasional,” pungkas Trubus. [NOV] ]]> , Ekonomi kreatif terbukti mampu bertahan dibanding sektor lain di masa pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Sektor ini diyakini bakal menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi di acara Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia (WCCE) Ke-3 di Nusa Dua, Bali, kemarin.
“Sektor ini diprediksi semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi inklusif. Pengembangan ekonomi kreatif harus terus dipacu agar menjadi sektor futuristik, tumbuh makin cepat, lebih besar dan maju,” ujar Jokowi.
Hasil karya ekonomi kreatif, menurut Jokowi, ada di semua aspek kehidupan. Hampir semua keindahan, kenikmatan, dan kemudahan hidup adalah produk dari industri kreatif. Kota, permukiman, rumah dan interior yang indah, merupakan karya industri kreatif.
Bahkan, berbagai kemudahan melalui aplikasi digital yang ada saat ini, merupakan karya ekonomi kreatif.
Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, saat dunia membatasi mobilitas fisik manusia karena pandemi Covid-19, mobilitas karya ekonomi kreatif tetap berkembang.
Beberapa subsektor ekonomi kreatif, seperti aplikasi dan pengembang permainan, televisi dan radio juga tumbuh signifikan. Ini dipicu dari konsumsi konten yang meningkat.
Karena itu, lanjut Jokowi, Indonesia akan mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar serta memulihkan ekonomi global.
“Ekonomi kreatif menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras dan strata ekonomi,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Jokowi, untuk membesarkan ekonomi kreatif di tingkat global, Indonesia akan mengambil peran terdepan dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif inklusif.
Gelaran WCCE merupakan inisiatif global yang dirintis sejak 2018, sebagai wahana untuk menggaungkan misi kreatif inklusif.
Dalam WCCE kali ini, terdapat seribu pelaku dari berbagai unsur masyarakat (pentahelix) dan pengambil kebijakan di bidang ekonomi kreatif dunia.
“Kami berharap Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia ini akan menghasilkan aksi strategis untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif global,” harap Jokowi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, dalam WCCE Ke-3 ini ada beberapa tema yang akan dibahas.
Antara lain, kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas dan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) serta masa depan ekonomi kreatif.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo berharap, penyelenggaraan WCCE yang berlangsung 5-7 Oktober 2022 di Bali menghasilkan aksi strategis untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif global.
“Kami berharap, para delegasi yang hadir ikut berkolaborasi merumuskan dan menindaklanjuti rumusan pilar aksi, yang memetakan prioritas ekonomi kreatif untuk pemulihan global,” harap Angela.
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif menjadi tulang punggung perekonomian, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, Pemerintah harus melahirkan kebijakan tepat sasaran dalam mengembangkan sektor ini.
Trubus bilang, dibutuhkan juga pemberian insentif. Baik itu insentif langsung maupun insentif pajak kepada industri yang berkaitan dengan sektor ini.
“Dengan begitu, pelaku usaha sektor kreatif semakin bersemangat mengembangkan usahanya yang akan berdampak bagi perekonomian nasional,” pungkas Trubus. [NOV]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID