DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
18 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Bamsoet Buka Pameran Lukisan Immersive Colors –

4 min read

Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka pameran lukisan ‘Immersive Colors’, di Yulinda Gallery, Jakarta, Senin (3/10). Pameran ini juga dihadiri Dubes Bangladesh untuk Indonesia Mohammad Mostafizur Rahman, Dubes Venezuela untuk Indonesia Radamés Jesús Gómez Azuaje, Dubes Yordania untuk Indonesia Abdallah Abu Romman, Dubes Bahrain untuk Indonesia Ahmed Abdulla Alhajeri, Dubes Malaysia untuk Indonesia Adlan Mohd Shaffieq, serta pendiri Yulindra Gallery Yulie Nasution.

Pameran ini menampilkan lukisan dari berbagai seniman ternama Indonesia, seperti maestro seni lukis asal Bali I Nyoman Gunarsa, lalu pelukis yang terkenal dengan penggunaan media tekstil, khususnya kain sutera dan sulaman John Martono, serta pelukis kontemporer yang beralih ke aliran naivisme Chasanul Fawaid.

Menurut Bamsoet, sapaan akrab Bambang, tema ‘Immersive Colors’ mengingatkan pada makna filosofis sebuah lukisan. Ketika sebuah lukisan masih dalam proses penciptaan, yang nampak hanya guratan-guratan beragam corak dan warna pada media kanvas. Namun, ketika proses melukis telah mencapai titik paripurna, hasil akhir yang nampak adalah sebuah keindahan karya seni.

“Begitu pula dalam memaknai kemajemukan dan heterogenitas bangsa. Dengan pendekatan dan cara pandang yang sama, maka kita akan menemukan keindahan dalam keberagaman suku, agama, dan budaya bangsa kita. Karena itu, mari jadikan setiap diri kita sebagai ‘pelukis kebangsaan’ yang senantiasa berusaha menghadirkan keindahan dalam keberagaman,” ujar Bamsoet, usai membuka pameran.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pameran ini menyajikan visualisasi karya-karya seni yang saling melengkapi satu sama lain, meskipun memiliki corak dan warna yang beragam. Keberagaman karya lukis yang dipamerkan pada hari ini, terepresentasikan dengan baik pada warna yang ‘tersurat’, dan tema yang ‘tersirat’.

“Satu hal yang pasti, masing-masing karya yang dipamerkan pada hari ini lahir dari proses kontemplasi dan pengendapan inspirasi pelukisnya, dan setelah melewati proses kreasi, pada akhirnya bermuara pada lahirnya karya seni yang dapat kita apresiasi. Meskipun dapat dimaknai dengan berbagai persepsi dan asumsi, pada hakekatnya karya seni dilahirkan untuk satu tujuan, yaitu menyajikan kesan keindahan bagi penikmatnya,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, apresiasi perlu diberikan kepada Founder Yulindra Gallery, Yulie Nasution, yang dalam beberapa kesempatan telah menghadirkan pembaharuan pada sebuah konsep penyelenggaraan pameran. Dengan menyajikan kolaborasi antara galeri seni, kelas seni, hingga klinik estetika, Yulindra Gallery menawarkan pengalaman baru yang ‘berbeda’ dan lebih berkesan dalam mengapresiasi seni. 

“Hadirnya gagasan kreatif ini tentu tidak terlepas dari latar belakang Ibu Yulie Nasution, yang bukan saja seorang pelukis, melainkan juga entrepreneur dan sekaligus filantropis. Selamat kepada Ibu Yuli Nasution dan Yulindra Gallery. Teruslah berkreasi untuk menyajikan keberagaman khasanah seni rupa Indonesia, agar lebih banyak masyarakat mengapresiasi kekayaan budaya bangsa. Semoga seni rupa Indonesia semakin maju, terus tumbuh dan berkembang seiring dinamika zaman,” pungkas Bamsoet.■
]]> , Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka pameran lukisan ‘Immersive Colors‘, di Yulinda Gallery, Jakarta, Senin (3/10). Pameran ini juga dihadiri Dubes Bangladesh untuk Indonesia Mohammad Mostafizur Rahman, Dubes Venezuela untuk Indonesia Radamés Jesús Gómez Azuaje, Dubes Yordania untuk Indonesia Abdallah Abu Romman, Dubes Bahrain untuk Indonesia Ahmed Abdulla Alhajeri, Dubes Malaysia untuk Indonesia Adlan Mohd Shaffieq, serta pendiri Yulindra Gallery Yulie Nasution.

Pameran ini menampilkan lukisan dari berbagai seniman ternama Indonesia, seperti maestro seni lukis asal Bali I Nyoman Gunarsa, lalu pelukis yang terkenal dengan penggunaan media tekstil, khususnya kain sutera dan sulaman John Martono, serta pelukis kontemporer yang beralih ke aliran naivisme Chasanul Fawaid.

Menurut Bamsoet, sapaan akrab Bambang, tema ‘Immersive Colors’ mengingatkan pada makna filosofis sebuah lukisan. Ketika sebuah lukisan masih dalam proses penciptaan, yang nampak hanya guratan-guratan beragam corak dan warna pada media kanvas. Namun, ketika proses melukis telah mencapai titik paripurna, hasil akhir yang nampak adalah sebuah keindahan karya seni.

“Begitu pula dalam memaknai kemajemukan dan heterogenitas bangsa. Dengan pendekatan dan cara pandang yang sama, maka kita akan menemukan keindahan dalam keberagaman suku, agama, dan budaya bangsa kita. Karena itu, mari jadikan setiap diri kita sebagai ‘pelukis kebangsaan’ yang senantiasa berusaha menghadirkan keindahan dalam keberagaman,” ujar Bamsoet, usai membuka pameran.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pameran ini menyajikan visualisasi karya-karya seni yang saling melengkapi satu sama lain, meskipun memiliki corak dan warna yang beragam. Keberagaman karya lukis yang dipamerkan pada hari ini, terepresentasikan dengan baik pada warna yang ‘tersurat’, dan tema yang ‘tersirat’.

“Satu hal yang pasti, masing-masing karya yang dipamerkan pada hari ini lahir dari proses kontemplasi dan pengendapan inspirasi pelukisnya, dan setelah melewati proses kreasi, pada akhirnya bermuara pada lahirnya karya seni yang dapat kita apresiasi. Meskipun dapat dimaknai dengan berbagai persepsi dan asumsi, pada hakekatnya karya seni dilahirkan untuk satu tujuan, yaitu menyajikan kesan keindahan bagi penikmatnya,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, apresiasi perlu diberikan kepada Founder Yulindra Gallery, Yulie Nasution, yang dalam beberapa kesempatan telah menghadirkan pembaharuan pada sebuah konsep penyelenggaraan pameran. Dengan menyajikan kolaborasi antara galeri seni, kelas seni, hingga klinik estetika, Yulindra Gallery menawarkan pengalaman baru yang ‘berbeda’ dan lebih berkesan dalam mengapresiasi seni. 

“Hadirnya gagasan kreatif ini tentu tidak terlepas dari latar belakang Ibu Yulie Nasution, yang bukan saja seorang pelukis, melainkan juga entrepreneur dan sekaligus filantropis. Selamat kepada Ibu Yuli Nasution dan Yulindra Gallery. Teruslah berkreasi untuk menyajikan keberagaman khasanah seni rupa Indonesia, agar lebih banyak masyarakat mengapresiasi kekayaan budaya bangsa. Semoga seni rupa Indonesia semakin maju, terus tumbuh dan berkembang seiring dinamika zaman,” pungkas Bamsoet.■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |