Janji Tangkap OPM, Moeldoko Jangan Omdo Dong –
4 min readKepala Staf Presiden Moeldoko berjanji akan menangkap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyebut Presiden Jokowi sebagai penjahat perang di Papua. Namun, janji dan keberanian Moeldoko tersebut diragukan netizen.
Akun @mangkeripik.idn tidak yakin Jenderal Moeldoko berani dan bisa menangkap TPNPB-OPM. “Berani?” ujarnya.
“Sok atuh cepat tangkap jangan cuma ngomong,” timpal @meriampermana2019. “Kalau ngomong doang mah semua bisa,” tegas @dwps.b4ck._.
Akun @ocha.razak mensupport Jenderal Moeldoko untuk menangkap OPM. Dia meminta Moeldoko jangan omdo (omong doang).
“Kapan pak nangkepnya dari dulu ah bilangnya begitu ya,” ungkap @toko_bangunan_m.yasir. “Berani, tapi bohong,” kata @pihupih.
Akun @ahmad_rifda_harahap mengapresiasi semangat Moeldoko untuk menangkap tentara OPM. Hanya saja, kata dia, keberanian Moeldoko muncul ketika Presiden Jokowi disinggung saja.
“Pas (OPM) menebar teror dan ngebunuhin prajurit TNI dan masyarakat, nih orang nggak langsung ngomong langsung tangkap ya,” ujar @ahmad_rifda_harahap. “Itu bahasa menjilat bro,” sambung @azizpeyang.
Senada dilontarkan @bruce_lies. Kata dia, Jenderal Moeldoko kemana saja ketika OPM membunuh TNI dan warga sipil. Bahkan, kata @NandoIskandar3, beraninya komen sambil duduk di belakang meja. “Coba pergi ke sana (Papua),” ujar @NandoIskandar3.
Akun @mufimizan76 menuding Moeldoko sedang mencari panggung. Dia menyoal kapasitas Moeldoko sebagai apa sehingga mau menangkap OPM. Bahkan, dia juga menyoal keberanian Moeldoko.
“Senjatanya dari mana? Mending siap-siap saja 2024 loe lengser, bakalan diobok-obok loe kalau sudah nggak berkuasa,” katanya.
Menurut @giginpraginanto, pemerintahan sekarang kebanyakan gertak sambal, tapi kurang pedas. Hasilnya, kata dia, anggota TNI berjatuhan.
“Sudahlah Pak, sudah bukan waktunya gertak sambal. Kuno. Gertak gak bisa menghentikan jatuhnya korban yang jumlahnya terus bertambah,” ujarnya.
Akun @Anggur1562 meminta Moeldoko jangan omong doang. Bahkan, kata dia, kalau perlu Moeldoko mempimipin langsung penangkapan teroris OPM.
“Setuju, pimpin langsung ke sana,” kata @EddyPur45. “Turun langsung ya Pak Mul. Jangan korbankan prajurit,” kata @AyahFerGie. “Mau nangkep? Silakan. Tapi jangan minta naikkan anggaran operasional ya,” ujar @dewi6266.
Sementara, @Gofiz76 percaya Pemerintah bisa menangkap OPM yang selama ini meresahkan warga Papua. Dia bilang, masyarakat mendukung penuh untuk menangkap dan menumpas OPM yang meresahkan.
“Sudah ada korban sipil di sana Pak. Segeralah bantu rakyat di sana,” pinta @Gofiz76.
Akun @Zoelg2408 mengatakan, sudah saatnya BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Densus 88 turun menangkap OPM. “Ayo Pak jangan pakai lama gas ken, buktikan bahwa tentara kita bisa perang,” kata @LauUdin.
Akun @syamsulkoim menyarankan Pemerintah menggunakan pendekatan dialog untuk menghentikan OPM. Dia bilang, aksi main tangkap tidak menyelesaikan masalah.
“Jauhkan cara cara militer yang berujung kepada pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Tidak masanya lagi penyelesaian dengan cara militer,” katanya.
Selain soal OPM, Moeldoko juga mengomentari keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan calon taruna TNI cukup 160 Cm. Menurutnya, hal itu tidak masalah karena prajurit TNI disiapkan untuk berperang. [ASI] ]]> , Kepala Staf Presiden Moeldoko berjanji akan menangkap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyebut Presiden Jokowi sebagai penjahat perang di Papua. Namun, janji dan keberanian Moeldoko tersebut diragukan netizen.
Akun @mangkeripik.idn tidak yakin Jenderal Moeldoko berani dan bisa menangkap TPNPB-OPM. “Berani?” ujarnya.
“Sok atuh cepat tangkap jangan cuma ngomong,” timpal @meriampermana2019. “Kalau ngomong doang mah semua bisa,” tegas @dwps.b4ck._.
Akun @ocha.razak mensupport Jenderal Moeldoko untuk menangkap OPM. Dia meminta Moeldoko jangan omdo (omong doang).
“Kapan pak nangkepnya dari dulu ah bilangnya begitu ya,” ungkap @toko_bangunan_m.yasir. “Berani, tapi bohong,” kata @pihupih.
Akun @ahmad_rifda_harahap mengapresiasi semangat Moeldoko untuk menangkap tentara OPM. Hanya saja, kata dia, keberanian Moeldoko muncul ketika Presiden Jokowi disinggung saja.
“Pas (OPM) menebar teror dan ngebunuhin prajurit TNI dan masyarakat, nih orang nggak langsung ngomong langsung tangkap ya,” ujar @ahmad_rifda_harahap. “Itu bahasa menjilat bro,” sambung @azizpeyang.
Senada dilontarkan @bruce_lies. Kata dia, Jenderal Moeldoko kemana saja ketika OPM membunuh TNI dan warga sipil. Bahkan, kata @NandoIskandar3, beraninya komen sambil duduk di belakang meja. “Coba pergi ke sana (Papua),” ujar @NandoIskandar3.
Akun @mufimizan76 menuding Moeldoko sedang mencari panggung. Dia menyoal kapasitas Moeldoko sebagai apa sehingga mau menangkap OPM. Bahkan, dia juga menyoal keberanian Moeldoko.
“Senjatanya dari mana? Mending siap-siap saja 2024 loe lengser, bakalan diobok-obok loe kalau sudah nggak berkuasa,” katanya.
Menurut @giginpraginanto, pemerintahan sekarang kebanyakan gertak sambal, tapi kurang pedas. Hasilnya, kata dia, anggota TNI berjatuhan.
“Sudahlah Pak, sudah bukan waktunya gertak sambal. Kuno. Gertak gak bisa menghentikan jatuhnya korban yang jumlahnya terus bertambah,” ujarnya.
Akun @Anggur1562 meminta Moeldoko jangan omong doang. Bahkan, kata dia, kalau perlu Moeldoko mempimipin langsung penangkapan teroris OPM.
“Setuju, pimpin langsung ke sana,” kata @EddyPur45. “Turun langsung ya Pak Mul. Jangan korbankan prajurit,” kata @AyahFerGie. “Mau nangkep? Silakan. Tapi jangan minta naikkan anggaran operasional ya,” ujar @dewi6266.
Sementara, @Gofiz76 percaya Pemerintah bisa menangkap OPM yang selama ini meresahkan warga Papua. Dia bilang, masyarakat mendukung penuh untuk menangkap dan menumpas OPM yang meresahkan.
“Sudah ada korban sipil di sana Pak. Segeralah bantu rakyat di sana,” pinta @Gofiz76.
Akun @Zoelg2408 mengatakan, sudah saatnya BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Densus 88 turun menangkap OPM. “Ayo Pak jangan pakai lama gas ken, buktikan bahwa tentara kita bisa perang,” kata @LauUdin.
Akun @syamsulkoim menyarankan Pemerintah menggunakan pendekatan dialog untuk menghentikan OPM. Dia bilang, aksi main tangkap tidak menyelesaikan masalah.
“Jauhkan cara cara militer yang berujung kepada pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Tidak masanya lagi penyelesaian dengan cara militer,” katanya.
Selain soal OPM, Moeldoko juga mengomentari keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan calon taruna TNI cukup 160 Cm. Menurutnya, hal itu tidak masalah karena prajurit TNI disiapkan untuk berperang. [ASI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID