DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
18 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Portugal vs Spanyol 0-1 Tim Matador Akhiri Puasa Kemenangan –

4 min read

Penantian 19 tahun akhirnya terkabul. Spanyol berhasil menaklukkan tuan rumah Portugal 1-0, sekaligus memastikan lolos ke semifinal UEFA Nations League 2022.

Bertanding di Stadion Municipal de Braga, Tim Matador – julukan Spanyol, yang membutuhkan kemenangan untuk finish di puncak klasemen Grup A2, mampu mengakhiri perlawanan lewat gol telat Alvaro Morata di menit ke-88.

Di ajang ini, Spanyol belum mampu mencapai performa terbaiknya di pertandingan internasional menjelang Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah ini memberikan dorongan moral untuk pemain.

Kemenangan tersebut juga membawa La Roja menang di markas Portugal setelah 19 tahun selalu mengalami kegagalan.

“Ini olahraga yang luar biasa. Kemenangan adalah penangkal terbaik untuk depresi atau kesedihan,” kata Pelatih Spanyol Luis Enrique.

Hasil ini membuat Spanyol menyalip Portugal di puncak klasemen dengan mengoleksi 11 poin, selisih satu poin dari Portugal di peringkat kedua. Spanyol akan bergabung dengan Italia, Kroasia dan Belanda di semifinal pada Juni 2023.

Di laga tersebut, Luis Enrique membuat perubahan besar pada tim yang menderita kekalahan kandang pertama Spanyol sejak 2018 melawan Swiss di laga sebelumnya pada Minggu (25/9), dengan hanya mempertahankan empat pemain starter.

Morata dimainkan untuk memimpin lini depan. Enrique kemudian merotasi seluruh trio lini tengahnya.

Meski diserang sejak menit pertama, Spanyol mampu membalikkan keadaan dengan memanfaatkan satu-satunya peluang emas yang diciptakan lewat gol Morata.

Itu juga menjadi kesempatan terakhir bagi Enrique untuk mengevaluasi para pemainnya, dengan semua mata tertuju pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Pengumuman final akan dilakukan pada 10 atau 11 November.

 

Ada beberapa pemain yang absen dalam skuat ini dan Enrique membahas kekurangan tersebut, dan jumlah skuat yang akan dia bawa ke Qatar.

“Sekarang mungkin ada 26 di bangku cadangan, ini bukan sesuatu yang ideal. Mungkin totalnya nanti akan mengerucut jadi 26 atau 24. Saya belum memutuskan,” lanjutnya.

Enrique secara terbuka masih ingin melihat beberapa pemain incarannya hingga mendekati Piala Dunia 2022. Ada sejumlah nama yang belum benar-benar menunjukkan performa apik di klub.

“Saya perlu melihat Ansu Fati bermain di Barca, Aymeric Laporte sudah pulih dan sedang berlatih dengan timnya dan Mikel Oyarzabal, saya memilih untuk tidak mengatakan apa-apa,” jelas Enrique.

Sementara, Pelatih Portugal Fernando Santos menilai, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan lebih mendominasi dan menghadirkan sejumlah ancaman. Tetapi, tidak bisa memanfaatkan peluang.

Santos mengaku, ada beberapa hal yang akhirnya membuat Portugal kalah. Salah satunya, aliran bola yang tidak lancar, serta penurunan performa pada babak kedua.

“Kami membutuhkan sirkulasi bola yang lebih baik untuk memecah Spanyol. Sejumlah tekanan agresif juga dibutuhkan untuk memulihkan keadaan secepatnya,” ujarnya.

Pihaknya membuat banyak peluang di babak pertama, dan Spanyol tidak bisa.

“Kami sudah bekerja baik di paruh kedua. Kami terus menekan pada 15 menit pertama dan menciptakan peluang. Sejak saat itu, kami tak mendapat bola,” ucapnya. ■
]]> , Penantian 19 tahun akhirnya terkabul. Spanyol berhasil menaklukkan tuan rumah Portugal 1-0, sekaligus memastikan lolos ke semifinal UEFA Nations League 2022.

Bertanding di Stadion Municipal de Braga, Tim Matador – julukan Spanyol, yang membutuhkan kemenangan untuk finish di puncak klasemen Grup A2, mampu mengakhiri perlawanan lewat gol telat Alvaro Morata di menit ke-88.

Di ajang ini, Spanyol belum mampu mencapai performa terbaiknya di pertandingan internasional menjelang Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah ini memberikan dorongan moral untuk pemain.

Kemenangan tersebut juga membawa La Roja menang di markas Portugal setelah 19 tahun selalu mengalami kegagalan.

“Ini olahraga yang luar biasa. Kemenangan adalah penangkal terbaik untuk depresi atau kesedihan,” kata Pelatih Spanyol Luis Enrique.

Hasil ini membuat Spanyol menyalip Portugal di puncak klasemen dengan mengoleksi 11 poin, selisih satu poin dari Portugal di peringkat kedua. Spanyol akan bergabung dengan Italia, Kroasia dan Belanda di semifinal pada Juni 2023.

Di laga tersebut, Luis Enrique membuat perubahan besar pada tim yang menderita kekalahan kandang pertama Spanyol sejak 2018 melawan Swiss di laga sebelumnya pada Minggu (25/9), dengan hanya mempertahankan empat pemain starter.

Morata dimainkan untuk memimpin lini depan. Enrique kemudian merotasi seluruh trio lini tengahnya.

Meski diserang sejak menit pertama, Spanyol mampu membalikkan keadaan dengan memanfaatkan satu-satunya peluang emas yang diciptakan lewat gol Morata.

Itu juga menjadi kesempatan terakhir bagi Enrique untuk mengevaluasi para pemainnya, dengan semua mata tertuju pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Pengumuman final akan dilakukan pada 10 atau 11 November.

 

Ada beberapa pemain yang absen dalam skuat ini dan Enrique membahas kekurangan tersebut, dan jumlah skuat yang akan dia bawa ke Qatar.

“Sekarang mungkin ada 26 di bangku cadangan, ini bukan sesuatu yang ideal. Mungkin totalnya nanti akan mengerucut jadi 26 atau 24. Saya belum memutuskan,” lanjutnya.

Enrique secara terbuka masih ingin melihat beberapa pemain incarannya hingga mendekati Piala Dunia 2022. Ada sejumlah nama yang belum benar-benar menunjukkan performa apik di klub.

“Saya perlu melihat Ansu Fati bermain di Barca, Aymeric Laporte sudah pulih dan sedang berlatih dengan timnya dan Mikel Oyarzabal, saya memilih untuk tidak mengatakan apa-apa,” jelas Enrique.

Sementara, Pelatih Portugal Fernando Santos menilai, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan lebih mendominasi dan menghadirkan sejumlah ancaman. Tetapi, tidak bisa memanfaatkan peluang.

Santos mengaku, ada beberapa hal yang akhirnya membuat Portugal kalah. Salah satunya, aliran bola yang tidak lancar, serta penurunan performa pada babak kedua.

“Kami membutuhkan sirkulasi bola yang lebih baik untuk memecah Spanyol. Sejumlah tekanan agresif juga dibutuhkan untuk memulihkan keadaan secepatnya,” ujarnya.

Pihaknya membuat banyak peluang di babak pertama, dan Spanyol tidak bisa.

“Kami sudah bekerja baik di paruh kedua. Kami terus menekan pada 15 menit pertama dan menciptakan peluang. Sejak saat itu, kami tak mendapat bola,” ucapnya. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |